Ketika Hanya Mendatangkan Rasa Sakit, So What? - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 14 April 2024

Ketika Hanya Mendatangkan Rasa Sakit, So What?


ANETRY.NET
– Hidup adalah sebuah perjuangan. Selagi masih ada keinginan dan harapan, perjuangan harus terus dilakukan.

 

Namun bagaimana bila dalam hidup yang dirasakan hanyalah kesakitan? Bila sakit fisik, ilmu medis dengan segala teknologinya saat ini, mampu mengatasi. Tetapi tidak dengan kesakitan yang ditimbulkan oleh pihak lain di luar diri manusia.

 

Perempuan, makhluk Tuhan yang disanjung dan ditinggikan, bahkan oleh FirmanNya sekalipun. Menjadi penentu kebaikan sebuah negeri, jadi bagian penting kelangsungan generasi. Tapi di sisi lain, makhluk Tuhan ini juga sekaligus pemberi rasa sakit.

 

Begitu banyak persoalan di dunia ini yang berasal dari kesakitan yang tercipta dari seorang perempuan. Seperti kisah perjalanan mi’rajnya Rasulullah SAW, ia diberikan penglihatan tentang keberadaan surga dan neraka. Dan di neraka itu, perempuan adalah elemen terbanyak.

 

Gambaran itu, seolah memberikan pelajaran tersendiri bagi kaum Adam, perempuan adalah sumber dari segala kesakitan yang dapat saja setiap saat datang dalam kehidupan.

 

Seorang teman pernah bercerita, sepanjang hidupnya, ia selalu disakiti oleh makhluk dengan gender perempuan. Bahkan, ketika seluruh hidupnya ia serahkan untuk mencintai dan menyayangi, ia ditinggalkan, dinafikan, dianggap seperti barang tak berguna.

 

Di lain waktu, seorang pria yang tak lagi muda juga pernah mengisahkan betapa takdir telah membuatnya larut dalam rasa cinta mendalam pada seorang Hawa. Tetapi, hanya karena alasan yang dicari dan diadakan, ia pun kini ditinggalkan begitu saja.

 

Mengapa dunia begitu kejam pada kaum Adam? Bukankah mereka adalah pemimpin untuk para Hawa yang selalu haus akan kasih sayang? Wajar bila terjadi  pada oknum Adam yang zalim dan jauh dari jalan Tuhan, namun tentunya akan sangat miris bila itu juga dialami oleh laki-laki yang ingin jalan kebaikan.

 

Dunia memang tidak menjamin kebahagiaan untuk setiap manusia. Bahagia itu diraih dengan segala upaya. Namun tak salah pula bila ada yang membenci para pembuat rasa sakit itu. Cinta tak pantas untuk mereka. Kasih sayang pun tak layak mereka dapatkan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad