JAKARTA, ANETRY.NET – Serangan siber jenis phishing meningkat sebesar 40 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan
perusahaan siber terkemuka Kasprersky. Phishing sendiri merupakan bentuk
serangan siber yang berusaha mencuri data, informasi privat atau pribadi
penting, lewat metode penipuan seperti tautan link situs palsu, email palsu,
dan lainnya.
Analisis tahunan
Kaspersky terhadap lanskap ancaman spam
dan phishing, mengungkapkan tren yang
terus berlanjut sejak tahun 2022. Peningkatan serangan phishing yang mencapai
40 persen juga didukung dengan usaha ancaman phishing lewat 709.590.011 tautan palsu.
Kaspersky menilai
peningkatan serangan phishing terjadi
dengan memanfaatkan momentum musim liburan. Penjahat siber biasanya menyebarkan
penipuan dengan topik traveling seperti email atau tautan yang berpura-pura
menjadi tiket pesawat, tur, dan penawaran hotel yang menggiurkan.
Tidak hanya itu, juga
ditemukan serangan phishing memanfaatkan topik seperti acara terkenal dan
undangan pemutaran perdana film terkenal. Juga kerap digunakan pelaku serangan
phishing dengan menyertakan tautan untuk ikut menonton atau janji palsu berupa diskon
nonton perdana.
Selain itu, para
ahli telah mengamati lonjakan serangan yang menyebar melalui platform aplikasi
messaging.
Kaspersky merilis
data, Rusia menjadi kawasan dengan tingkat serangan phishing terbanyak yang berhasil dideteksi dan diblokir solusi
keamanan siber mereka. Posisi kedua, ditempat oleh kawasan Brazil kemudian
Turki, India, Jerman, dan Italia secara berturut-turut.
“Phishing tetap
menjadi ancaman umum dalam lanskap digital saat ini, terus berkembang untuk
menipu pengguna yang tidak menaruh curiga. Kewaspadaan dan skeptisisme adalah
pertahanan terkuat kita agar tidak menjadi korban skema berbahaya ini. Tetap
berhati-hati, verifikasi sebelum Anda mengklik, dan lindungi identitas digital
Anda,” Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.
Tidak lupa
Kaspersky juga membagikan sejumlah tips untuk terhindar dari jebakan serangan
phishing. Pertama hanya buka email dan klik tautan yang pengirimnya bisa
dipercaya.
Anda harus periksa ejaan
alamat situs (URL) karena biasanya pelaku serangan phishing berusaha membuat
alamat situs yang sangat mirip dengan aslinya namun bisa dengan mudah dikenal,
biasanya mereka mengganti angka (numerik) dengan huruf.
Terakhir, bisa
mengandalkan paket solusi perlindungan siber yang bisa terpasang di browser
sehingga mampu mendeteksi dan memberikan peringatan bahwa tautan mencurigakan.
(medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.