Gerakan Literasi Sekolah, Guru Harus Jadi Teladan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 09 Desember 2023

Gerakan Literasi Sekolah, Guru Harus Jadi Teladan


ANETRY.NET
Literasi merupakan istilah umum yang sering didengar. Salah satu pemahaman singkat, diyakini bahwa literasi artinya membaca.

 

Literasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mendapatkan informasi, yang didapatkan melalui aktivitas membaca maupun menulis. Kegiatan membaca yang dimaksudkan di sini, yaitu kegiatan membaca buku pengetahuan, jurnal pendidikan, maupun sumber ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dicari melalui searching di internet.

 

Bagi peserta didik, kegiatan membaca bisa didapatkan dari LKPD yang diberikan oleh guru. Selain itu juga dari buku pelajaran yang disediakan oleh sekolah sebagai penunjang dalam pembelajaran.

 

Gerakan literasi, merupakan hal yang sangat penting pada zaman ilmu pengetahuan seperti saat ini. Ilmu pengetahuan kian berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

 

Ilmu pengetahuan tidak hanya didapatkan dari guru saja, atau yang didapatkan oleh peserta didik dari sekolah semata. Ilmu pengetahuan dapat diambil ataupun dicari melalui sumber lainnya seperti membaca buku online, buku cetak, maupun artikel pendidikan yang dapat dilihat melalui media daring dengan menggunakan bantuan smartphone.

 

Pentingnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bagi satuan pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memahami informasi yang didapat saat membaca maupun menulis. Sehingga dengan adanya kegiatan literasi sekolah, akan menambah ilmu pengetahuan peserta didik.

 

Bentuk kegiatan literasi di sekolah yaitu membaca buku 15 menit sebelum belajar. Selain itu juga melalui kegiatan membaca ke perpustakaan saat jam istirahat, ataupun  gerakan membaca bersama guru di dalam kelas.

 

Keberadaan GLS, akan menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi peserta didik dalam menimba ilmu pengetahuan. Kegiatan literasi merupakan kegiatan penguatan yang diberikan kepada peserta didik, agar mereka makin fasih dalam membaca, serta bisa mengambil ilmu ataupun pelajaran dari buku yang mereka baca.

 

Dengan diadakannya GLS, akan mewujudkan belajar sepanjang hayat. Kegiatan literasi ini bisa mengembangkan warga sekolah dan peserta didik yang literat, sehingga bisa mewujudkan lingkungan sekolah yang menyenangkan dan ramah anak.  

 

Menurut Aunurrahman (2014) ada empat pilar pendidikan sepanjang hayat, yaitu; (1) learning to know (Belajar Mengetahui), (2) learning to do (Belajar Melakukan Sesuatu), (3) learning to live together (Belajar Hidup Bersama), (4) learning to be (Belajar Menjadi Sesuatu).

 

Literasi itu sendiri sangat berguna bagi peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai suatu bidang ilmu, atau informasi lainnya yang berkaitan dengan pengetahuan. Dengan dilakukannya kegiatan literasi, peserta didik akan banyak belajar mengenai hal-hal yang akan berguna bagi masa depan mereka.

 

Cara yang bisa dilakukan untuk memulai gerakan literasi sekolah yaitu: pertama, dimulai dari diri guru itu sendiri. Kedua, mengajak peserta didik untuk membaca bersama di kelas. Ketiga, adanya kegiatan membaca 15 menit sebelum belajar. Keempat, membuat sudut baca atau pojok baca di kelas. Kelima, memilih buku bacaan yang baik.

 

Seharusnya semua guru memulai kegiatan membaca atau literasi. Guru merupakan seorang panutan bagi peserta didik, digugu dan ditiru. Oleh sebab itu, untuk kegiatan membangkitkan kegiatan literasi di sekolah, harus dimulai dari diri guru. Setelah itu baru mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan literasi tersebut, serta bekerja sama dengan orang tua peserta didik, agar di rumah bias mendampingi anak saat membaca.

 

Jadi, bisa disimpulkan GLS akan terwujud dan terlaksana dengan baik jika semua pihak yang terlibat bekerjasama dengan baik. (*)

Penulis: Nike Gemiarti, S.Pd. (Guru SDI Darul Makmur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad