ANETRY.NET – Literasi merupakan istilah umum yang sering didengar. Salah satu pemahaman singkat, diyakini bahwa literasi artinya membaca.
Literasi merupakan suatu kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang dalam mendapatkan
informasi, yang didapatkan melalui aktivitas membaca maupun menulis. Kegiatan membaca
yang dimaksudkan di sini, yaitu kegiatan membaca buku pengetahuan, jurnal
pendidikan, maupun sumber ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dicari melalui searching di internet.
Bagi peserta didik, kegiatan membaca
bisa didapatkan dari LKPD yang diberikan oleh guru. Selain itu juga dari buku pelajaran
yang disediakan oleh sekolah sebagai penunjang dalam pembelajaran.
Gerakan literasi, merupakan hal yang
sangat penting pada zaman ilmu pengetahuan seperti saat ini. Ilmu pengetahuan
kian berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Ilmu pengetahuan tidak hanya didapatkan dari guru saja, atau yang didapatkan oleh
peserta didik dari sekolah semata. Ilmu pengetahuan dapat diambil ataupun
dicari melalui sumber lainnya seperti membaca buku online, buku cetak, maupun artikel pendidikan yang dapat dilihat
melalui media daring dengan menggunakan bantuan smartphone.
Pentingnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bagi satuan
pendidikan,
yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memahami informasi yang
didapat saat membaca maupun menulis. Sehingga dengan adanya kegiatan literasi sekolah, akan menambah ilmu
pengetahuan peserta didik.
Bentuk kegiatan literasi di sekolah yaitu
membaca buku 15 menit sebelum belajar. Selain itu juga melalui kegiatan membaca ke perpustakaan
saat jam istirahat, ataupun gerakan
membaca bersama guru di dalam kelas.
Keberadaan GLS, akan menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi peserta didik
dalam menimba ilmu pengetahuan. Kegiatan literasi merupakan kegiatan penguatan
yang diberikan kepada peserta didik, agar mereka makin fasih dalam membaca, serta bisa mengambil ilmu ataupun pelajaran dari
buku yang mereka baca.
Dengan diadakannya GLS, akan mewujudkan belajar
sepanjang hayat. Kegiatan literasi ini bisa mengembangkan warga sekolah dan
peserta didik yang literat, sehingga bisa mewujudkan lingkungan sekolah yang
menyenangkan dan ramah anak.
Menurut
Aunurrahman (2014) ada empat pilar pendidikan
sepanjang hayat, yaitu; (1) learning to know (Belajar Mengetahui), (2) learning to do (Belajar Melakukan Sesuatu), (3) learning to live together (Belajar Hidup
Bersama), (4) learning to be (Belajar Menjadi Sesuatu).
Literasi itu sendiri sangat berguna bagi
peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai suatu
bidang ilmu,
atau informasi lainnya yang berkaitan dengan pengetahuan. Dengan dilakukannya
kegiatan literasi, peserta didik akan banyak belajar mengenai hal-hal yang akan berguna
bagi masa depan mereka.
Cara yang bisa dilakukan untuk memulai
gerakan literasi sekolah yaitu: pertama, dimulai dari diri guru itu sendiri. Kedua, mengajak peserta didik
untuk membaca bersama di kelas. Ketiga, adanya kegiatan membaca 15 menit sebelum belajar.
Keempat,
membuat sudut baca atau pojok baca di kelas. Kelima, memilih buku bacaan yang baik.
Seharusnya semua guru memulai kegiatan
membaca atau literasi. Guru merupakan seorang panutan bagi peserta didik, digugu
dan ditiru. Oleh sebab itu, untuk kegiatan membangkitkan kegiatan literasi di sekolah, harus dimulai dari diri guru. Setelah itu baru mengajak
peserta didik untuk melakukan kegiatan literasi tersebut, serta bekerja sama
dengan orang tua peserta didik, agar di rumah bias mendampingi anak saat membaca.
Jadi, bisa disimpulkan GLS akan terwujud
dan terlaksana dengan baik jika semua pihak yang terlibat bekerjasama dengan
baik. (*)
Penulis:
Nike Gemiarti, S.Pd. (Guru SDI Darul Makmur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.