Generasi Milenial Butuh Gerakan Literasi Sekolah - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 11 Desember 2023

Generasi Milenial Butuh Gerakan Literasi Sekolah


ANETRY.NET
Literasi  merupakan kemampuan yang  dimiliki seseorang dalam bidang membaca dan menulis  yang tak hanya sekedar membaca dan menulis biasa.

 

Di zaman milenial ini, peserta didik dituntut untuk   memiliki kemampuan berfikir kritis dan kreatif.  Nah, tentunya untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan membaca dan menulis, terutama peserta didik, dibutuhkan suatu gerakan yang menaunginya. Gerakan itu adalah Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini tentunya dimotori para guru yang akan menjadi inspiratory bagi peserta didik.

 

Apa pentingnya? Literasi yang diawali dengan budaya membaca dan menulis biasa, tentunya akan menambah kosa kata dan ilmu baru bagi guru ataupun peserta didik.  Selain itu, otak terlatih untuk merangkai kata secara sistematis menjadi suatu kalimat yang bermakna, baik untuk dirinya maupun orang di luar dirinya, agar kebermaknaan dari apa yang ditulis dapat tersampaikan.  Secara berangsur otak akan terus terlatih berfikir terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar.

 

Terus, apa gunakan gerakan literasi? Sudah menjadi kodrat alam, tak semua orang dapat menyampaikan isi pikirannya secara lisan. Sebagian orang mampu menyampaikan gagasan, ide, kritikannya terhadap suatu masalah atau hal melalui sebuah tulisan.

 

Tulisan tersebut dipublikasikan ke public, sehingga orang dapat membacanya. Dengan demikian, bisa jadi tulisan tersebut menjadi sumber informasi, pelajaran, hiburan, referensi bahkan kajian literatur bagi orang yang dihadapkan dengan permasalahan seperti yang tertuang dalam tulisan tersebut.  Komunikasi dapat terjadi secara lisan ataupun tertulis.

 

Bagaimana memulainya? Memulai menulis dapat diawali dengan menuliskan semua yang terpikirkan (brainstorming) di atas sebuah kertas, ataupun diketik di laptop atau komputer. Setelah itu, barulah tuangan pikiran tersebut diseleksi mana yang akan ditulis atau menjadi topik pembahasan, dan mana yang harus dibuang.

 

Memulai literasi di kalangan peserta didik kelas 1, dapat dilakukan dengan meminta peserta didik  membaca  paling sedikit 1 paragraf. Selanjutnya peserta didik diminta menceritakan apa yang dibacanya.  Di bidang menulis, dapat diawali dengan meminta peserta didik menuliskan 1 kata yang terpikirkan olehnya. Kemudian ditanya apa yang dia maksud dengan kata tersebut. Nah, ini juga melatih kemampuan peserta didik untuk berbicara atau berkomunikasi.

 

Apakah harus semua guru harus turun tangan? Pastinya, iya.  Rambut mungkin sama hitam, namun pandangan dan pikiran setiap guru  berbeda-beda. Perbedaan pikiran ataupun pandangan adalah salah satu karunia Allah SWT yang harus disyukuri sekaligus  dihargai. 

 

Guru sebagai motivator dan inspirator bagi peserta didik, hendaknya memberikan ruang yang  luas untuk tumbuh dan berkembangnya literasi peserta didik di sekolah.

Penulis: Nur Asiah El Hady, MM (Guru SDI Darul Makmur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad