ANETRY.NET – Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan masyarakat dan negara. Hal ini bukanlah kebetulan, tetapi sebuah prinsip mendasar yang telah menjadi landasan peradaban manusia selama berabad-abad.
Pendidikan bisa didefinisikan sebagai
proses akuisisi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan
oleh individu untuk mengatasi tuntutan dan tantangan dalam kehidupan
sehari-hari. Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mencakup pendidikan formal
di sekolah dan perguruan tinggi, pendidikan nonformal seperti kursus dan
pelatihan, serta pendidikan informal yang dapat diperoleh dari pengalaman
sehari-hari.
Anak-anak sekolah dasar, adalah kelompok
usia yang penuh dengan kegembiraan dan keingintahuan. Mereka sedang dalam tahap
perkembangan fisik, kognitif, dan sosial yang cepat, sambil mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai etika yang membentuk kepribadian mereka.
Namun, dalam proses ini, seringkali
muncul permasalahan etika yang perlu dipahami dan diatasi oleh para orang tua,
guru, dan masyarakat secara lebih luas. Etika adalah disiplin ilmu yang
mempelajari prinsip-prinsip moral dan standar perilaku yang memandu tindakan
individu dan kelompok dalam berbagai konteks.
Etika adalah fondasi moral yang membantu
memandu tindakan individu dan kelompok dalam berbagai konteks. Dengan memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip etika, kita dapat mencapai tujuan-tujuan moral
seperti kejujuran, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Permasalahan etika pada anak sekolah dasar,
adalah perilaku bertingkah laku yang kurang pantas. Anak-anak sekolah dasar
mungkin mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan merespon secara sosial
yang tepat.
Selain itu juga terjadinya bullying. Kasus
bullying atau perundungan juga sering muncul di lingkungan sekolah dasar. Anak-anak
yang membully atau menjadi korban bullying menghadapi permasalahan etika
serius. Berikutnya adalah kecurangan dan integritas. Permasalahan terkait
kejujuran dan integritas bisa timbul dalam bentuk mencontek, menipu, atau tidak
mengakui kesalahan. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan etika anak.
Begitu pula dengan kepatuhan terhadap
norma-norma sosial. Anak-anak sekolah dasar mungkin belum sepenuhnya memahami
dan mengikuti norma-norma sosial, seperti saling menghormati, berbagi, dan
berempati terhadap orang lain.
Demikian pula dengan pengaruh media dan
teknologi. Anak-anak semakin terpapar kepada konten digital dan media sosial
yang belum tentu mendukung pengembangan etika yang baik. Selanjutnya adalah tantangan
moral. Anak-anak dapat dihadapkan pada situasi moral yang rumit, seperti
mencuri, berbohong, atau menyakiti orang lain. Mereka perlu belajar cara
membuat keputusan moral yang tepat.
Melihat hal tersebut, tentunya dibutuhkan solusi untuk permasalahan
etika dalam anak sekolah dasar adalah pendidikan etika. Sekolah dan keluarga
dapat mengintegrasikan pendidikan etika dalam kurikulum dan aktivitas
sehari-hari. Ini akan membantu anak-anak memahami perbedaan antara benar dan
salah.
Pada hal ini, adda
kebutuhan pentingnya peran model. Orang tua dan guru
harus menjadi contoh etika yang baik. Anak-anak sering meniru perilaku orang
dewasa di sekitar mereka. Dibutuhkan pula komunikasi terbuka. Penting untuk membuka
saluran komunikasi dengan anak-anak sehingga mereka merasa nyaman berbicara
tentang permasalahan etika yang mereka alami atau lihat.
Selanjutnya adalah
upaya mengatasi bullying. Sekolah harus memiliki
kebijakan anti-bullying yang kuat, serta program yang mengajarkan anak-anak
tentang empati dan penyelesaian konflik.
Tak lupa juga harus
adanya pengawasan terhadap media dan teknologi. Orang
tua harus memantau konten yang diakses oleh anak-anak dan memberikan panduan
tentang penggunaan yang aman dan etis.
Berikutnya adalah diskusi moral. Ajak anak-anak untuk berpartisipasi dalam diskusi
moral yang melibatkan situasi-situasi sehari-hari. Ini membantu mereka memahami
konsep-konsep etika.
Dapat disimpulkan, permasalahan etika pada
murid sekolah dasar dapat disebabkan beberapa faktor baik dari internal maupun
eksternal. Faktor internal meliputi tingkah laku anak yang kurang pantas
dilakukan baik di dalam ataupun di luar kelas.
Selain itu bullying menjadi salah satu
faktor terbesar di mana anak-anak melakukan dengan kemauan nya sendiri untuk melakukan
perundungan serta melakukan kecurangan dan integritas yang didasari dengan
ingin tercapainya sesuatu secara instan. Selain itu faktor eksternal nya
dilakukan karena meniru lingkungan sekitarnya.
Cara mengatasinya, adalah dengan melakukan
pendidikan etika terhadap anak, pendidikan etika ini dilakukan baik itu dari
keluarga maupun pihak sekolah bertujuan supaya anak-anak memahami konsep dasar
dari etika tersebut. Diharapkan kasus-kasus yang tidak diinginkan akan segera
lenyap seperti perundungan terhadap sesama murid dan juga kecurangan-kecurangan
yang berhubungan dengan integritas akan segera teratasi.
Penulis: Dandika Aprino (UPT SDN 01 Limo Kaum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.