ANETRY.NET – Keluarga adalah jembatan bagi sekolah dalam perkembangan pendidikan anak. Melalui peran keluaga, kesuksesan dalam pendidikan akan terlaksana dengan baik.
Keluarga atau orangtua, berfungsi untuk
memastikan anaknya sehat dan aman. Selain itu juga memberikan sarana dan
prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan social. Dan tak kalah penting adalah, sebagai media dalam
menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua memberikan kasih
sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.
Orangtua bertanggungjawab untuk
menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas anak, membantu
mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan panduan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan
kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai
hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan
emosional. Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan
produktif.
Mulai dari anak berangkat ke sekolah, orang tua telah mempersiapan
kebutuhan mereka. Seandainya orang tua tidak mempersiapan kebutuhan siswa dengan baik, bisa dibayangan anak
akan kehilangan kepercayaan diri.
Tanpa dukungan orang tua dan keluarga, merema
akan mengalami kemunduran dalam pembelajaran.
Keberhasilan tumbuh kembang anak, dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran
keluarga utamanya orangtua, sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis,
penuh kasih sayang, dan pengertian.
Mengapa peran keluarga utamanya orangtua
sangat penting? Lingkungan adalah paparan pertama dan tersering bagi anak-anak. Pembentukan karakter
dan proses tumbuh kembang, pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini
mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti.
Harus dipersiapkan untuk bisa membuat
keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat.
Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat
tinggal anak dibesarkan.
Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua
memiliki tugas dan peran baru seiring dengan berubahnya kebutuhan anak pada
masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah perubahan secara fisik,
kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari ketergantungan
pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah.
Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana
harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam keluarga dan
meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan pada
anak. Dalam suatu penelitian disebutkan, orangtua yang tetap mempertahankan komunikasi
yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran, lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tidak
menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih sedikit
daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa
remaja-dewasa muda.
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang
memegang peranan yang terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu
dilahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan
minum, memelihara, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya
kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada kepada anggota keluarga
lainnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya
merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari
itu, seorang ibu hendaklah bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian
orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa.
Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu
sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik-buruknya pendidikan ibu
terhadap anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya
di kemudian hari. Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu menurutkan
keinginan anak-anaknya, akan berakibat kurang baik.
Demikian pula tidak baik seorang ibu
berlebih-lebihan mencurahkan perhatian kepada anaknya. Asalkan segala
pernyataan disertai rasa kasih sayang yang terkandung dalam hati ibunya, anak
itu dengan mudah akan tunduk kepada pimpinannya.
Di samping ibu, seorang ayah pun
memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang
tertinggi gengsinya atau prestisenya. Kegiatan seorang ayah terhadap
pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya,
lebih-lebih anak yang telah agak besar.
Meskipun demikian, di beberapa keluarga
masih dapat kita lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang diakibatkan oleh
tindakan seorang ayah. Karena sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak
ada waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya.
Lebih celaka lagi, seorang ayah yang
sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anak-anaknya. Ia mencari
kesenangan bagi dirinya sendiri saja. Segala kekurangan dan kesalahan yang
terdapat di dalam rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya, dibebankan kepada
istrinya.
Selain oleh ibu dan ayahnya, banyak pula
anak-anak yang menerima pendidikan dari nenek dan kakeknya. Umumnya, nenek itu
merupakan sumber kasih sayang yang mencurahkan kasih sayangnya yang
berlebih-lebihan terhadap cucu-cucunya. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari
cucu-cucunya itu, mereka semata-mata memberi belaka. Maka dari itu, mereka
memanjakan cucu-cucunya dengan sangat berlebih-lebihan.
Dari pengalaman, orang dapat mengetahui
bahwa untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya sering lebih baik jika keluarga
itu tinggal terpisah dari nenek. Kunjungan nenek yang sewaktu-waktu dan
bermalam sekali-kali di rumah orang tua anak telah cukup untuk menyenangkan
hati anak.
Dengan memberikan dukungan, pengawasan,
dan menghadirkan lingkungan belajar yang positif di rumah, orangtua dapat
membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka dalam pendidikan.
Penulis: Elya Gusmeri (UPT SDN 01 Limo Kaum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.