ANETRY.NET – Guru Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi tujuan sekolah yang terenvana dan bertahap. Menanamkan nilai Agama merupakan hal yang sangat baik untuk diterapkan.
Hal itu dapat
dilakukan dengan pembiasaan melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler, agar peserta didik tidak hanya menerapkan di sekolah. Namun
mereka juga dapat menerapkan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Penamaan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam pada peserta didik, menjadi tanggung jawab semua pihak,
misalnya keluarga, guru dan orang-orang sekitar. Dari sekian komponen yang paling
berperan dalam penanamn nilai-nilai Pendidikan agam Islam adalah guru. Menurut
Dzakiah Drajat, guru adalah pendidik profesional karena secara implisit telah
merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tugas dan tanggung jawab keluarga.
Nilai-nilai keagamaan merupakan sifat-sifat atau hal-hal yang melekat
pada Pendidikan Agama Islam. Nilai-nilai itu, diperlukan sebagai dasar manusia
dalam meraih tujuan hidup manusia yakni beribadah kepada Allah SWT.
Pendidikan Islam, pada hakikatnya yaitu usaha manusia utuk membimbing ,
melatih membantu dan memberikan pengetahuan kepada anak dalam hal ini
memberikan suatu pengetahuan, intelektual, pengalaman sesuai dengan fitrah
manusia agar dapat mencapai tujuan hidupnya disertai dengan kepribadian yang
baik. Orang yang beragama Islam yang menjadi penganut agama yang baik, menanti
ajaran yang ada dalam Islam, dan menjaga agar rahmat Allah akan tetap berada
pada dirinya.
Pendidikan agama Islam di sekolah dasar, memiliki peran sentral dalam
membentuk karakter dan moral siswa. Guru-guru yang mengajar mata pelajaran ini
memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan yang akan
membentuk fondasi etika dan perilaku siswa.
Peran guru Agama di sekolah dasar di antaranya, pertama, meningkatkan pemahaman
tentang ajaran agama. Guru memiliki tugas utama dalam membantu siswa memahami
ajaran agama Islam dengan benar. Mereka mengajar konsep-konsep agama, ibadah,
dan nilai-nilai etika.
Kedua, mendorong kepedulian
spiritual. Guru dapat membantu siswa mengembangkan hubungan yang lebih mendalam
dengan Allah dan mendorong praktik-praktik ibadah yang lebih baik. Ketiga, pembimbing moral. Guru berperan sebagai
panutan moral bagi siswa, membimbing mereka dalam memahami nilai-nilai etika
yang berkaitan dengan agama Islam.
Namun pada kenyataannya seorang guru dalam menunaikan tugas dan perannya
memiliki berbagai tantangan di antaranya, 1) Pluralitas Agama. Di
sekolah dasar, siswa mungkin berasal dari latar belakang agama yang berbeda.
Guru perlu mengatasi tantangan ini dengan pendekatan yang inklusif. Pendidikan inklusi adalah sebuah pendekatan untuk
membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latar belakang dan
kondisi yang berbeda-beda, meliputi karakteristik, kondisi fisik, kepribadian,
status, suku, budaya dan lain sebagainya.
Berikutnya, 2) ketidakpastian
kurikulum. Tantangan dalam menyusun kurikulum pendidikan agama Islam yang
relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman. 3) penggunaan
teknologi dalam pembelajaran agama. Bagaimana guru dapat memanfaatkan teknologi
untuk mengajar agama Islam secara efektif? 4) pelatihan
guru. Guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadai dalam menghadapi tantangan
mengajar Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar.
Dalam mengatasi berbagai tantangan tersebut, maka seorang guru sudah
semestinya mampu mengembangkan kurikulum
yang relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu juga harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam
dengan konteks kehidupan siswa, serta melibatkan orang tua dalam pendidikan
agama Islam siswa sehingga nilai-nilai agama dapat diperkuat di dalam dan di
luar sekolah.
Hal itu akan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana
pendidikan agama Islam di sekolah dasar dapat membantu menyebarkan nilai-nilai
keagamaan yang mendalam di antara generasi muda.
Referensi
1. Mulyasa, E. (2013).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). PT Remaja Rosdakarya.
2. Fatmawati, D.
(2019). Pembelajaran Nilai-nilai Keagamaan dalam Pendidikan Islam di Sekolah
Dasar. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 4(2), 179-194.
3. Muchtar, A., &
Yunus, N. (2015). Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Siswa. Jurnal
Pendidikan Islam, 4(2), 61-76.
Penulis: Fauzia (Guru Agama UPT SDN 01 Limo Kaum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.