ANETRY.NET – Perkembangan merupakan suatu proses yang mengarah kedepan dan bersifat irrefersible atau tidak dapat kembali seperti semula. Manusia merupakan mahkluk yang unik. Yang mana antara individu satu dengan yang lainnya berbeda.
Manusia juga disebut sebagai mahkluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri sehingga membutuhkan orang lain. Manusia dalam kehidupannya
mengalami beberapa tahap perkembangan, Yang di awali dari masa bayi kemudian
masa kanak-kanak lalu remaja dan dewasa. Hal itu akan selalu ada dan di alami oleh
setiap manusia dalam perkembangannya.
Penulis menemukan berbagai masalah kenakalan remaja yang disebabkan
oleh perkembangan emosi remaja tersebut misalnya merokok, cabut dalam jam
pelajaran, dan tidak mendengarkan ketika guru menerangkan pelajaran, melawan
kepada guru, berkata kotor/kasar. Masalah perkembangan emosional remaja banyak
terjadi masa pubertas atau masa remaja.
Menurut Hude (2006) “bahwa emosi adalah suatu gejala
psikologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku, serta
dalam bentuk ekspresi tertentu”. Seorang ahli Hurlock (2002) mengemukakan bahwa
ada 3 (tiga) jenis emosi yang menonjol pada periode remaja.
Pertama, Emosi marah.
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam
kehidupan remaja. Hal ini berkaitan dengan bagian otak yang mana meregulasi
emosi masih dalam proses berkembang.
Meskipun terkadang
remaja melakukan tindakan kekerasan dalam melampiaskan emosi marah, namun
mereka berusaha menekan keinginan untuk bertingkah laku seperti itu. Pada
dasarnya remaja cenderung mengganti emosi dengan cara yang lebih sopan.
Kedua, Emosi takut.
Ketakutan yang dialami selama masa remaja berkaitan dengan masalah dengan orang
tua yang terkadang berbeda dengan keinginannya, ketakutan diasingkan dalam
lingkungan pertemanan, ketakutan akan masa depan yang berkaitan dengan
cita-cita, ketakutan dengan penolakan dari lawan jenis.
Pada saat akhir
masa remaja dan memasuki perkembangan dewasa awal, ketakutan atau kecemasan
yang baru muncul adalah menyangkut masalah keuangan, pekerjaan, kemunduran
usaha, pendirian/pandangan politik, kepercayaan/agama, perkawinan dan keluarga.
Remaja yang sudah matang akan berusaha untuk mengatasi masalah-masalah
ketakutannya.
Ketiga, Emosi
Cinta. Perasaan cinta pertama kali dirasakan dari kasih sayang seorang ibu.
Kemudian seiring bertambah usia rasa cinta mulai ke arah lawan jenis. Dalam
merasakan emosi cinta pertama kali yang tentunya berbeda dengan cinta kepada
orang tua, remaja mengalami kebingungan.
Emosi ini
menimbulkan kegelisahan dan menyebabkan suasana hati berubah-ubah. Remaja perlu
menceritakan isi hati kepada orang yang tepat untuk mendapatkan arahan yang
sesuai agar tidak terjebak dengan cinta yang buta.
Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi
remaja pada priode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi
dewasa, perubahan-perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, perubahan
fisik, perubahan psikologi dan perubahan sosial. Pubertas ialah proses
perubahan ketidak matangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan
seksual.
Fase kematanagan fisik dan seksual tersebut dapat membuat
organ reproduksi seorang remaja dapat berfungsi untuk ber bereproduksi.
Perubahan yang menandakan bahwa seorang remaja sudah memasuki tahap kematangan
organ seksual ditandai dengan tumbuhnya organ seks sekunder.
Perubahan seks sekunder pada wanita, ditandai dengan
pembesaran payudara, tumbuhnya rambut diketiak dan kemaluan, adanya jerawat,
bau badan yang menyegat, pinggul membesar dan mulai berkembangnya beberapa
organ vital yang siap untuk dibuahi.Perubahan seks pada laki-laki, ditandai
dengan mengalami mimpi basah, tubuhnya rambut pada kemaluan dan ketiak, suara
menjadi lebih berat, dll.
Masa remaja merupakan suatu masa yang tidak bisa
terlupakan selama sejarah fase perkembangan dari setiap individu. Pada masa
remaja ditandai dengan gejolak semangat muda yang mengharu biru sehingga di dalam
setiap tingkah lakunya selalu ada sesuatu hal yang unik yang muncul pada diri
remaja. Masa Remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini
anak-anak mengalami banyak perubahan pada fisik dan psikisnya.
Terjadinya perubahan kejiwaan yang menimbulkan
kebingungan di kalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat
sebagai periode Sturm und drang.
Sebabnya karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga
mudah menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan
masyarakat. Ahli psikologi yang menganggap masa remaja sebagai peralihan dari
masa anak ke masa dewasa.
Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya., Hal.
63 3 diperlakukan sebagai anak-anak , tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya
ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Masa remaja merupakan puncak
emosionalitas, ialah perkembangan emosi yang tinggi.
Pada masa remaja juga diikuti oleh perasaan dan dorongan-
dorongan yang tidak dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu, dan
keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.
Menurut Mappiare, masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi perempuan dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi
laki-laki. Rentang usia remaja dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia
12/13 tahun sampai dengan 22 tahun merupakan remaja awal, dan usia 17/18 tahun
sampai dengan 21/22 merupakan remaja akhir.
Dari sudut psikologi perkembangan, terdapat beberapa hal
yang terjadi dan berpengaruh pada anak dalam masa pubertas mulai dari fisik,
kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Perkembangan fisik dalam masa pubertas
memang paling menonjol karena terjadi perubahan bentuk. Bukan hanya tubuh di
fase remaja otakpun berkembang dengan besar sehingga kemampuan kognitifnya
berkembang dengan pesat.
Selain perkembangan otak kemampuan bahasa juga berkembang
remaja lebih bisa memahami konteks berbahasa contohnya remaja sudah lebih bisa
diharapkan agar dapat membedakan etika berbicara dengan orang yang lebih tua
maupun dengan teman-teman sebaya. Pada masa remaja perkembangan emosionalpun
sangat terpengaruh oleh hormon anak akan mengalami mood swing dengan contoh
pada siang hari anak sangat ceria, bisa saja pada sore hari tiba-tiba murung,
yang disebabkan oleh adanya sesuatu yang tidak disukainya. Remaja merasa
dirinya unik dan berbeda dari orang lain, dan keunikan tersebut tidak ada yang
dapat memahaminya karena secara emosional sedang berkembang kemudian dia lebih
banyak mengamati dirinya.
Penulis: Roslinda, S.Pd.SD (Guru UPT SDN 24
Limo Kaum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.