ANETRY.NET – Pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik adalah sepak bola. Dalam sepak bola terdapat banyak unsur yang terkait. Contohnya kekompakan, kerja sama, tangung jawab, kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan percaya diri.
Di dalam permainan sepak bola, yang dituntut
adalah kekompakan tim, bukan mementingkan pribadi. Untuk mencapai keberhasilan suatu tim adalah
latihan yang
rutin serta menjaga fisik dan stamina, dan kesehatan. Di sekolah tempat
penulis mengajar, latihan sepak bola dilakukan 2 kali dalam semingu. Pemain di
ambil dari kelas 3, 4, 5, dan 6 untuk menjadi suatu tim sepak bola SDN 21 Limo
Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.
Tujuan sekolah melaksanakan latihan
sepak bola ini adalah menghadapi iven yang ada d kecamatan dan kabupaten. Selain itu juga, harapan sekolah adalah bagaimana anak-anak dapat
mencapai prestasi lebih tinggi.
Menurut penulis
ada beberapa teknik, serta tips agar dalam mengajar peserta didik dapat
efektif, menyenangkan, dan menarik perhatian, di antaranya, pertama, siapkan mental dan Kuasai materi semaksimal
mungkin. Sebelum tampil di hadapan peserta didik perlu
disiapkan dulu mental guru. Jangan sampai pikiran belum siap dan tidak fokus.
Awali
dengan niat untuk mendidik peserta didik. Tidak usah menargetkan suatu capaian
kepada peserta didik yang terlalu tinggi. Carilah terget yang sederhana saja.
Ingat, pada
materi PJOK yang cari
bukanlah prestasi, melainkan
bagaimana cara agar peserta didik mau bergerak.
Kedua, pahami karakteristik peserta
didik yang akan dihadapi. Setiap peserta didik memiliki
karakter tersendiri. Sebagai pendidik khususnya guru PJOK, harus lebih memahami
karakter para peserta didik. Ada karakter peserta didik yang sifatnya suka bercanda,
tidak terlalu serius. Ada peserta didik yang lebih suka diajarkan sebuah
permainan/game olahraga, ada pula yang malas bila diajarkan materi
dengan topik lari. Dan masih banyak lagi beberapa karakteristik peserta didik
yang tentunya setiap hari dihadapi.
Ketiga, upgrade diri sekreatif mungkin
agar dapat menyesuaikan dengan dunia peserta didik. Peserta didik era sekarang
ini perlu diketahui bahwa mereka sangatlah berbeda dengan jaman dahulu.
Berbagai hal, media, serta lingkungan memaksamereka untuk mengalami suatu
perubahan yang signifikan.
Contoh
nyatanya adalah, anak jaman
sekarang sudah jarang sekali ditemui yang masih suka dengan permainan
tradisional seperti egrang, betengan, dan petak umpet. Akan lebih sering dijumpai mereka sedang asyik dengan
gadgetmya, nongkrong di warnet, game online, serta perkumpulan organisasi di
luar dunia sekolah.
Maka
dari itu, sebagai pendidik
khususnya guru PJOK harus bisa memahami secara detail sesuai dengan substansi
tingkat kerutinan aktivitas keseharian anak didik. Kemudian dari segala informasi yang diperoleh, barulah nantinya dapat
mengaplikasikannya pada pembelajaran yang nyata pada saat proses KBM PJOK.
Keempat, pandailah membuat candaan ringan
agar suasana cair. Guru PJOK harus pandai untuk
mencairkan suasana. Baik itu berupa sebuah candaan kecil, cerita lucu, kisah
hidup yang menggelikan, ataupun yang lainnya. Karena dengan hal yang mencairkan
tersebut akan selalu membuat peserta didik kita menjadi senang, nyaman, dan
tentunya akan selalu fokus pada apa yang sedang ditampilkan di hadapan mereka.
Guru
PJOK juga identik dengan disiplin yang tinggi. Tak heran pula bila banyak sekali
guru PJOK yang sering bersikap tegas di lapangan kepada peserta didiknya. Nah,
kunci keberhasilan agar pada saat mendisiplinkan siswa tersebut tidak
memunculkan sebuah perasaan benci, sebal, atau bahkan dendam dari peserta didik, jangan menggunakan amarah yang besar, dan tidak terkontrol. Tertibkan mereka dengan sedikit candaan. Bisa dengan
senyum sambil proses membenarkan, ataupun bercanda ria dengan peserta didik.
Intinya, jangan sampai melukai jiwa peserta didik.
Guru juga harus
bisa berlaku adil kepada siswa. Berlaku adil di sini adalah memberikan
perlakuan yang sama rata kepada seluruh peserta didik. Anak SD secara umum
memiliki sifat yang sangat sensitif. Apalagi siswa kelas 1 dan kelas 2 SD.
Mereka masih dalam tahapan untuk berlaku bijak kepada sesama. Jadi bila kita memberikan perlakuan yang kurang adil bagi mereka,
maka mereka akan merasa sangat kurang diperhatikan, dan hasilnya adalah anak
didik tersebut menjadi malas untuk mengikuti arahan guru.
Anak didik, terutama pada usia SD akan
sangat senang sekali apabila mendapatkan penghargaan dari gurunya. Sekecil apa
pun bentuk penghargaan itu, pasti akan menambah semangat mereka dalam mengikuti
pembelajaran selanjutnya. Apalagi manakala ada yang mendapatkan juara
dalam iven lomba, maka sudah barang tentu
selayaknya guru memberikan reward khusus baik
dari sekolah atau lembaga ataupun mungkin dari pribadi sebagai guru PJOK.
Penulis: Embrizal, S.Pd (Guru
PJOK UPT SDN 21 Limo Kaum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.