Guru, Sosok yang Digugu dan Ditiru - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 13 Oktober 2023

Guru, Sosok yang Digugu dan Ditiru


ANETRY.NET
– John Adams menyatakan, guru adalah pencipta manusia. Guru adalah dasar dari semua pendidikan dengan seluruh peradaban umat manusia, sekarang dan masa depan.

 

Guru adalah sebuah kata yang mempunyai makna yang digugu dan ditiru. Maksud dari digugu adalah perkataannya harus bisa dipertanggungjawabkan Ditiru, artinya sikap dan perbuatannya dapat menjadi teladan bagi siswanya.

 

Guru adalah contoh terdekat bagi anak-anak didik di samping keluarganya di rumah. Maka guru harus mampu menginspirasi anak didik dengan segala tindakan dan ucapanya.  Guru bisa menginspirasi anak didik dari hal-hal yang kecil, misalnya jujur dalam bertindak, berkarya, menulis, dan berkata dengan santun. Jika  Posisi guru bisa seperti itu, maka sangatlah  pantas ia menjadi panutan dan inspirasI bagi anak didiknya.

 

Memahami peranan seorang guru, perlu disadari bahwa guru itu merupakan garda terdepan di dunia pendidikan dalam rangka memberikan pembelajaran yang bertujuan mencerdaskan generasi anak bangsa. Menjadi seorang guru merupakan profesi yang paling mulia dan berkewajiban dalam mendidik anak bangsa dengan cara menyalurkan ilmu dan pengalaman dengan siswanya. Tak heran jika guru juga dikatakan sebagai orang tua kedua yang dipercayai oleh orang tua siswa untuk mendidik anak-anaknya.

 

Nawawi, (2015) berpendapat bahwa guru merupakan orang dewasa yang memiliki peranan berkewajiban memberikan pendidikan kepada siswanya. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa peranan seorang guru adalah jika di depan menjadi contoh, jika di tengah membangkitkan hasrat untuk belajar, dan jika di belakang memberi dorongan dengan semboyannya Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. 

 

Membahas tentang tugas dan tanggung jawab seorang guru kepada siswa, tentu guru memiliki tugas seperti memberikan pengawasan, memberi nasehat dan memberikan pendidikan yang sifatnya mencerdaskan generasi anak bangsa. Namun tugas dan tanggung jawab itu rentan terabaikan karena falsafah guru adalah seorang yang digugu dan ditiru memiliki makna yang mendalam.

 

Oleh sebab itu guru memiliki kewajiban penuh dalam mengemban tugasnya serta bertanggungjawab atas keprofesiannya. Sudahkah menjadi guru yang digugu dan ditiru? Menjawab pertanyaan ini tentu membuat kita bicara-bicara sendiri dalam hati. Menjadi guru yang memberikan contoh dan semua perkataan seorang guru akan tercermin kepada anak didik yang kita hadapi setiap hari.

 

Sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya kita mendidik mereka menjadi penerus yang berbudi pekerti luhur, berilmu pengetahuan . Kedua komponen ini harus saling berpadu tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu tidak ada, maka akan menjadi suatu kelemahan dalam melahirkan penerus bangsa yang berkualitas.

 

Maka peran guru adalah penentu dalam menciptakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Semoga kita sebagai guru menjalankan tanggung jawab kita sebagai garda terdepan dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa.

Penulis: Neilsi Edwina, A. Ma.Pd (Guru UPT SDN 24 Limo Kaum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad