Upaya Peningkatan Keterampilan Siswa Membaca dan Menulis - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 11 September 2023

Upaya Peningkatan Keterampilan Siswa Membaca dan Menulis


ANETRY.NET
– Membaca merupakan jendela untuk melihat dunia. Melalui membaca, seseorang akan memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan meningkatkan kecerdasan sehingga mampu menghadapi tantangan hidup di masa mendatang.

 

Kemampuan membaca permulaan, penting untuk dimiliki setiap orang. Karena kemampuan membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap keterampilan membaca selanjutnya. Membaca merupakan kemampuan yang mendasar dan penting bagi siswa untuk menyerap informasi, ilmu dan teknologi pada masa mendatang.

 

Pembelajaran membaca di SD, dapat dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu pembelajaran membaca permulaan, dan membaca lanjut. Pembelajaran membaca permulaan merupakan pembelajaran membaca yang diperuntukkan bagi siswa SD kelas awal (kelas I dan II).

 

Pembelajaran membaca permulaan memiliki peranan yang penting, karena akan mempengaruhi pembelajaran membaca pada kelas-kelas selanjutnya. Siswa yang tidak menguasai pembelajaran membaca permulaan dengan baik akan mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran maupun bidang studi lain.

 

Kegiatan dalam membaca permulaan masih lebih difokuskan pada dasar-dasar pembelajaran membaca,berupa pengenalan dan pengucapan lambang lambang bunyi seperti huruf, kata, dan kalimat dalam bentuk sederhana. Siswa yang memiliki kemampuan membaca yang baik akan lebih mudah memahami pembelajaran.

 

Kegiatan pembelajaran yang diikuti siswa tidak jauh dengan kegiatan membaca, seperti membaca buku, membaca tulisan guru di papan tulis, dan mengerjakan soal. Kemampuan membaca permulaan yang diharapkan dimiliki siswa,memahami teks pendek dengan membaca nyaring, meliputi membaca suku kata, kata, dan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

 

Kenyataannya masih cukup banyak siswa SD kelas awal yang belum lancar dalam membaca.Bahkan masih terdapat siswa yang belum bisa membaca. Tidak jarang terlihat siswa masih kesulitan membedakan dan mengenali huruf. Sering terbolak-balik antara huruf satu dengan huruf lainnya. Kemampuan membaca sering dikaitkan dengan kemampuan menulis. Pembelajaran menulis di SD kelas I dan II sering disebut dengan menulis permulaan.

 

Upaya meningkatkan kemampuan  pembelajaran membaca dan menulis merupakan satu kesatuan. Pada prinsipnya belajar membaca tidak dipisahkan dengan belajar menulis. Membaca dan menulis pada kelas awal seringkali disebut dengan Membaca Menulis Permulaan.

 

Pembelajaran menulis permulaan lebih difokuskan pada menuliskan lambang lambang tulis yang jika dirangkaikan akan menjadi bermakna. Pembelajaran menulis tidak harus menggunakan alat tulis seperti pensil, namun menyusun huruf juga merupakan pembelajaran menulis.

 

Siswa kelas rendah diharapkan memiliki kemampuan menulis permulaan berup menjiplak, menebalkan, mencontoh huruf, kata atau kalimat sederhana, melengkapi kalimat yang belum selesai, dan menyalin. Membaca dan menulis permulaan merupakan kemampuan dasar yang penting dimiliki oleh siswa SD kelas awal.

 

Kenyataannya masih cukup banyak siswa belum memiliki kemampuan membaca dan menulis permulaan yang baik. Kurangnya kemampuan membaca dan menulis siswa didasari oleh berbagai faktor. yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Pembelajaran membaca dan menulis permulaan hendaknya dilaksanakan dengan metode dan media yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa tidak merasa terbebani dan tertekan dalam belajar.

 

Media puzzle huruf diharap dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa. Siswa akan merasa tertantang untuk menyelesaikan susunan kepingan puzzle sehingga menjadi utuh. Puzzle dapat menantang daya kreatifitas dan membuat suasana menyenangkan. Saat ini, pembelajaran membaca dan menulis permulaan menggunakan media puzzle.

 

Kemampuan membaca dan menulis siswa masih belum baik, siswa masih sulit dalam membaca dan menulis. Hal tersebut terlihat ketika guru menuliskan kata sederhana di papan tulis, sebagian besar siswa belum dapat membaca kata sederhana tersebut. Siswa kurang mengenal huruf, sehingga masih salah menyebutkan dan mengidentifikasi huruf.

 

Dalam membaca kata, ketika diminta membaca kata siswa memerlukan waktu untuk mengeja huruf-huruf yang menyusun kata. Ketika siswa diminta menuliskan kata, huruf yang ditulis siswa masih kurang lengkap, salah, atau terbalik, sehingga huruf dalam kata yang dituliskan siswa belum lengkap.

 

Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa masih belum baik dan optimal. Masalah lain yang ditemukan adalah ketika pembelajaran menyimak. Siswa kurang memperhatikan guru ketika membacakan cerita. Siswa tidak fokus dan lebih asyik bermain sendiri ataupun menggangu teman.

 

Ketika diberi pertanyaan oleh guru, siswa kurang tepat dalam menjawab pertanyaan terkait isi cerita. Siswa kesulitan menjawab pertanyaan ,disamping itu peran orangtua sangatlah besar dalam mendukung perkembangan akademik dan karakter anak.

 

Dengan memberikan dukungan, pengawasan, dan menghadirkan lingkungan belajar yang positif di rumah, orangtua dapat membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka dalam pendidikan. (*)

Penulis: Yona Revilina, S.Pd (UPT SDN 10 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad