Upaya Menciptakan Sekolah Sehat dan Siswa Hebat - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 13 September 2023

Upaya Menciptakan Sekolah Sehat dan Siswa Hebat


ANETRY.NET
Sekolah yang sehat, adalah tempat orang yang hebat. Slogan tersebut terpajang indah di banyak sekolah di sekitar.

 

Tujuannya, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyadarkan, dan mengingatkan warga sekolah bahwa menjaga kebersihan lingkungan akan menjadikan mereka sehat dan hebat. Namun, pada kenyataannya, terutama di tingkat sekolah dasar dan menengah, kesadaran siswa pada kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Masih banyak sampah berserakan di mana-mana, seakan tong sampah tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

 

Sekolah sudah menjadi rumah kedua bagi siswa. Lebih dari 6 jam, siswa menghabiskan waktunya di sekolah untuk belajar dan mengerjakan kegiatan lainnya seperti ekstrakurikuler. Kondisi sekolah yang sehat, tentu akan menambah rasa nyaman kepada diri siswa dan akan meningkatkan konsentrasi serta keaktifan siswa dalam belajar.

 

Upaya dalam perwujudan sekolah sehat, harus dibarengi dengan kerja sama dari semua pihak yakni masyarakat, komite sekolah, dinas pendidikan, instansi kesehatan, serta pihak lain yang dapat terlibat di dalamnya. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 79 ayat (1} menyatakan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menajdi sumber daya manusia yang berkualitas.

 

Menurut Permenkes No. 2269/Menkes/PER/XI/2011, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan. PHBS merupakan pendekatan yang selama ini digiatkan oleh instansi kesehatan pada setiap eleman masyarakat.

 

PHBS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan diri dan keluarga. PHBS ini dijalankan dengan sadar dan berkesinambungan untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan. PHBS juga dapat dilakukan di sekolah secara rutin, agar siswa mampu mengenali dan menjaga lingkungannya.

 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar PHBS ini sukses dilaksanakan di sekolah sebagai upaya menciptakan sekolah sehat. Pertama, Pengenalan PHBS kepada siswa. Pengenalan PHBS dapat dilakukan oleh pihak sekolah ataupun bekerja sama dengan dinas kesehatan atau instansi terkait lainnya melalui kegiatan sosialisasi.

 

Sosialisasi dilakukan di awal kegiatan dan kemudian dimonitoring dalam kurun waktu tertentu. Diantara waktu tersebut dapat dilakukan evaluasi dan penilaian. Dengan mengenalkan apa itu PHBS diharapkan siswa mendapatkan informasi dan termotivasi untuk bersih diri dan lingkungan. Kegiatan sosialisasi ini hendaknya juga dibarengi dengan praktik hidup bersih sehingga siswa langsung mengenali dan berinteraksi dengan pola hidup bersih dan sehat.

 

Kedua, Menyediakan fasilitas kebersihan. Sarana dan prasarana kesehatan juga mencukung upaya PHBS ini dapat terlaksana maksimal. Banyak hal yang harus disediakan oleh pihak sekolah dibantu dengan masyarakat dan komite sekolah. Sekolah dapat menyediakan wastafel atau tempat cuci tangan dengan air mengalir disertai dengan cairan pencuci tangan.

 

Kebiasaan mencuci tangan dapat meminimalisir masuknya bakteri dan sumber penyakit melalui tangan dan mulut. Untuk sekolah dasar, pihak sekolah dapat menyediakan wastafel atau tempat mencuci tangan di setiap kelas. Usaha ini dapat menghemat waktu siswa ke kamar mandi untuk sekedar mencuci tangan.

 

Selain wastafel, pihak sekolah juga harus menyediakan toilet sebanding dengan jumlah siswa. Untuk SD sebaiknya 1:25 artinya 1 toilet untuk 25 orang siswa dan dipisah penggunaan serta lokasinya bagi siswa  laki-laki dan siswa perempuan.

 

Ketiga, Menjaga kebersihan toilet. Upaya selanjutnya adalah menjaga kebersihan sarana dan prasarana yang ada. Salah satunya kebersihan toilet. Usaha ini harus dilakukan oleh semua warga sekolah mengingat toilet merupakan tempat berkumpulnya virus dan menjadi sarang penyakit. Pihak sekolah juga harus menyediakan cairan pembersih kamar mandi dan bekerja sama dengan penjaga sekolah dalam hal membersihkannya.

 

Keempat, Menyediakan tong sampah sesuai dengan jenisnya. Kegiatan memilah sampah seharusnya telah diperkenalkan sejak dini. Selain untuk kemudahan penguraian, memilah sampah juga berfungsi untuk mengurangi volume sampah. Tong sampah dipisah menjadi sampah organik dan anorganik.

 

Tong sampah juga dibedakan warnanya agar memudahkan siswa memilah sampah. Organik untuk sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti sisa makanan, sedangkan anorganik untuk sampah campur tangan manusia atau organisme tak hidup.

 

Kelima, Mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat. Pihak sekolah juga terlibat langsung dalam penyediaan makanan yang bersih dan sehat. Kantin menjadi sarana yang dibutuhkan. Menjaga kebersihan makanan dikantin dan memastikan kebutuhan asupan gizi tercukupi bagi siswa. Pihak sekolah dapat memonitoring dan mengontrol makanan apa saja yang disediakan oleh kantin sekolah.

 

Selain itu, siswa dapat diajak untuk tidak membeli jajanan yang berasal dari luar sekolah karena tidak terjamin kebersihannya.  Orang tua siswa juga dapat diajak bekerja sama dalam penyediaan bekal dari rumah.

 

Keenam, Menjaga kebersihan lingkungan. Poin penting dari PHBS itu sendiri adalah menjaga lingkungan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan toilet merupakan bentuk kecil dari menjaga lingkungan. Kesadaran siswa akan sampah perlu ditingkatkan melalui kebiasaan-kebiasaan kecil. Mengingat sekolah SD yang rentan akan anak yang masih belum paham akan pentingnya lingkungan, menuntut guru dan warga masyarakat sekitar untuk dapat mengingatkan dan memotivasi siswa sadar akan lingkungan.

 

Selain itu, pemberian contoh dan teladan dari guru di sekolah dapat menjadi jalan. Kegiatan lainnya adalah dengan gotong royong rutin di setiap bulannya. Dengan memupuk kebiasaan-kebiasaan kecil ini diharapkan siswa menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

 

Langkah-langkah seperti di atas, tidak bisa hanya dilakukan sekali dua kali. Langkah ini harus dilakukan berkesinambungan dan terus menerus secara sadar. Melalui upaya ini, kita berharap bahwa sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa dapat menjadi sekolah yang bersih dan menjadikan siswa yang hebat. (*)

Penulis: Ulil Amri Ayes, S.Pd.I (Guru SDN 30 Balimbing, Rambatan, Tanah Datar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad