ANETRY.NET – Pengalaman menjadi guru, awalnya penulis mengabdi di UPT SDN 19 Simawang, dan mengampu di kelas II. Di waktu masuk ke kelas penulis memandang peserta didik dan ruangan kelas, penulis merasa sedih melihat kondisi peserta didik dan ruangannya.
Ketika itu, peserta didik banyak yang tidak
pandai membaca, dan ruangan kelas tidak menarik minat baca peserta didik.
Penulis pun duduk sambil merenung, terpikirkan bagaimana caranya menjadikan
siswa kelas II SD bisa membaca dan ruangan kelas menjadi menarik.
Membaca, merupakan salah satu
keterampilan dasar yang sangat penting dikuasai oleh peserta didik. Membaca dapat
membantu peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan wawasan,
dan mengembangkan keterampilan berpikir.
Namun, tidak semua peserta didik
memiliki minat baca yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Menurut penulis, minat itu merupakan
keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang disukainya. Seseorang yang
tidak berminat mengerjakan sesuatu, maka akan sulit mengerjakannya dengan
senang hati.
Menurut Kamisa (1997), minat diartikan
sebagai kehendak, keinginan, atau kesukaan. Sedangkan menurut Gunarso (1995),
minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Sementara Sardiman
(2016) menyebutkan, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang menghubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.
Minat baca menurut Herman Wahadaniah (1997:16),
merupakan suatu perhatian yang kuat dan mendalam, disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca, sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk
membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar.
Secara umum, minat baca dapat diartikan
sebagai kecenderungan atau keinginan seseorang untuk membaca secara
terus-menerus, dan diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya
sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca yang tinggi, akan membuat seseorang
lebih mudah dan senang membaca, sehingga mereka akan mendapatkan banyak manfaat
dari kegiatan membaca.
Penulis memikirkan, bagaimana caranya supaya
peserta didik yang dihadapi bisa membaca dan menjadikan ruangan kelas yang
menyenangkan. Timbullah ide untuk menayangkan bacaan yang bergambar dengan
bertulisan besar dan jelas. Penulis melakukan kegiatan tersebut secara rutin agar
peserta didik ada kemauan untuk belajar membaca. Selain itu juga mencetak
cerita bergambar yang menarik bagi peserta didik, yang kemudian dibagikan
kepada masing-masing mereka.
Untuk meningkatkan minat baca peserta
didik, penulis menciptakan kelas yang menyenangkan antara lain dengan cara, pertama, membuat pojok baca. Pojok baca
adalah sebuah area atau sudut di dalam ruangan yang dikhususkan untuk kegiatan
membaca. Pojok baca biasanya berisi berbagai macam bahan yang digunakan oleh
peserta didik untuk dibaca. Khususnya di kelas II SD penulis mencetak cerita
yang menarik dan bergambar sehingga peserta didik tidak merasa bosan ketika berada
di pojok baca.
Kedua, membuat pohon ilmu. Pohon ilmu adalah sebuah perumpamaan yang
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dimana pohon ilmu di kelas II SD berisi tentang pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, PPKn, Penjaskes, PAI, dan sebagainya.
Ketiga, aquarium ilmu. Aquarium ilmu adalah sebuah perumpamaan yang
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Aquarium ilmu di kelas penulis ada 2 macam
yaitu aquarium literasi dan aquarium numerasi.
Berikutnya, kelas yang menyenangkan
memiliki banyak manfaat, bagi peserta didik yaitu sebagai berikut, 1) Peserta
didik akan termotivasi untuk belajar. 2) Peserta didik merasa senang dan nyaman
di dalam kelas. 3) Peserta didik dapat berinteraksi dengan baik sesama peserta
didik lainnya.
Untuk memotivasi peserta didik supaya
minat bacanya timbul, maka penulis memberikan reward atau penghargaan kepada
peserta didik yang rajin membaca. Penulis juga mengadakan lomba membaca antar
peserta didik di dalam kelas.
Dengan upaya yang telah penulis lakukan,
penulis merasa senang dan cukup puas dengan perubahan minat baca bagi peserta
didik pada saat ini. Dan juga koleksi buku dipojok baca bertambah banyak karena
tingginya minat peserta didik dalam membaca.
Sumber bacaan:
1.
Repository.uin-suska.ac.id
2.
eprints.uny.ac.id
Penulis: Eka Kharisma, SE (Guru UPT SDN 19 Simawang, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.