ANETRY.NET – Pendidikan merupakan kebutuhan bagi manusia yang harus dipenuhi sepanjang hidupnya. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan berkembang dengan baik, artinya pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya ataupun orang lain selama ia hidup.
Pendidikan hendaknya
lebih dari sekedar masalah akademik, atau perolehan pengetahuan skill dan mata pelajaran konvensional. Melainkan
harus mencakup berbagai kecakapan yang diperlukan untuk menjadi manusia yang
lebih baik di masa depan, yang ditentukan oleh proses belajar siswa sendiri
yang mengandung makna terutama pada saat zaman era gobalisasi saat ini.
Maka dari itu guru
pada era saat ini harus siap mengikuti perkembangan zaman yang terjadi sekarang
terutama dalam menggunakan IPTEK. Menurut Sam M. Chan dan Tuti T. Sam, era
globalisasi adalah suatu konsep pasar bebas dengan persaingan sempurna (the perfect market). Hal itu merupakan
kondisi yang memungkinkan seluruh pemain dalam pasar persaingan bebas dapat
keluar dan masuk pasar, sesuai dengan pertimbangan rasionalnya masing-masing.
Pada pasar tersebut,
yang ditawarkan dapat berupa barang dan jasa. Dalam era pasar bebas itu, ikatan
territorial kewilayahan sebuah negara menjadi demikian longgar, terutama
negara-negara yang terikat dengan perjanjian-perjanjian multilateral dengan
negara-negara lain, baik dalam suatu kawasan atau antarkawasan.
Guru di era global,
adalah guru yang mempunyai tugas memberikan pendidikan bermutu secara
profesional. Wardiman Djojonegoro dalam konteks ini, pernah menyatakan dalam
makalahnya bahwa bangsa Indonesia menyiapkan diri untuk memiliki sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas.
Ciri SDM yang
berkualitas tersebut adalah memiliki kemampuan dalam menguasai keahlian dalam
suatu bidang yang berkaitan dengan iptek. Mampu bekerja secara profesional
dengan orientasi mutu dan keunggulan, dan dapat menghasilkan karya-karya unggul
yang mampu bersaing secara global sebagai hasil dari keahlian. Sebagai tenaga
pendidikan, guru profesional tidak lepas dari pencitraan yang diberikan dari
orang lain.
Berkembangnya
zaman, menuntut guru harus menyadari tantangan-tantangan yang ada khususnya di
era yang sudah serba digital seperti saat ini. Memang tantangan akan selalu ada
seiring perkembangan zaman, dan seorang guru harus bisa menemukan
solusinya agar tantangan yang ada bisa berdampak positif (nilai manfaat) bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia.
Sebagai seorang guru, juga harus memberikan contoh teladan dengan cara
meningkatkan mutu guru, membudayakan
karakter yang baik. Selain itu juga membuat tata tertib yang mengarah pada
nilai-nilai karakter, dan membangaun karakter Qur'ani di era
globalisasi.
Dalam kehidupan
bermasyarakat di era global ini, guru di satu sisi diharapkan lebih bermoral
dan berakhlak dari pada masyarakat umum. Tetapi di sisi lain, muncul problem
baru sebagai tantangan, manakala tidak semua guru memiliki waktu yang cukup dan
kemampuan dalam mengakses informasi. Akses tersebut bisa melalui media cetak
dan digital seperti TV, buku-buku, koran, majalah, dan internet.
Semua itu ditujukan
untuk meningkatkan profesionalnya sekaligus memperkaya informasi mengenai
perkembangan pengetahuan dan berbagai dinamika kehidupan global. Sehingga
sangat sulit dibayangkan guru dapat tampil lebih professional dan memiliki
tanggungjawab moral profesi sebagai konsekuensinya di era global ini.
Menghadapi tantangan
demikian, diperlukan guru yang benar-benar profesional. Dalam konteks ini
Makagiansar menawarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru guna
menghadapi era global yaitu Kemampuan antisipasi, Kemampuan mengenali dan
mengatasi masalah, Kemampuan mengakomodasi, Kemampuan melakukan reorientasi, Kompetensi
generic (generic competences), Keterampilan mengatur diri (managing self skills),keterampilan
berkomunikasi (communicating skills),, Kemampuan mengelola orang dan tugas
(ability of managing people and tasks), Kemampuan mobilisasi pengembangan dan
perubahan (mobilizing innovation and change).
Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta semangat kompetitif juga meruapakan hal penting
bagi guru-guru yang profesional. Karena diharapkan mereka dapat membawa atau
mengantarkan peserta didiknya mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk memasuki era global yang melek ilmu pengetahuan dan teknolog, dan sangat
kompetitif.
Guru merupakan roal model bagi siswa, agar dapat memberikan
pembelajaran yang maksimal kepada para peserta didik. Maka seorang guru harus
memiliki kompetensi yang terus harus diasah, baik kompetensi pedagagogik,
sosial, spiritual dan lain-lain.
Berikut ini penulis
akan menjabarkan tentang tantangan guru di era digital dan bagaimana strategi
menghadapinya: 1) Mengajarkan konsep abstrak dengan cara sederhana, 2) Mengajar agar siswa bisa melakukan pembelajaran aktif. 3) Pintar
itu penting tapi lebih penting siswa yang memiliki kreatifitas, dan 4) Dituntut
untuk kaya akan budaya dan bahasa. (*)
Penulis: Wetri
Widia, S.Pd (UPT SDN 27 Simawang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.