Tahfizhul Quran, Nikmatnya dalam Naungan Quran Bersama Siswa - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 15 September 2023

Tahfizhul Quran, Nikmatnya dalam Naungan Quran Bersama Siswa


ANETRY.NET
Masya Allah. Kata-kata itu yang tepat untuk bersyukur ketika melihat wajah-wajah yang semangat untuk menghafal Alquran.

 

Suatu hari, penulis memberi pengumuman bahwa sekolah akan mengadakan kegiatan tahfizh dua kali seminggu. Siswa-siswa merespon pengumuman tersebut dengan begitu semangat. Secara sportif mereka mengatakan “saya ikut bu.... , saya ikut buk”. Bahkan sampai diulang berkali-kali.

 

Dengan respon mereka itu, penulis merasakan kebahagiaan yang luar biasa, kesejukan yang tak ternilai. Mereka merasa mendapat sesuatu yang sebenarnya sudah lama mereka harapkan. Karena rata-rata dari jumlah siswa keseluruhan, pada umumnya mereka tidak mendapatkan pembelajaran tahfiz d di rumah tahfizh. Jadi mereka benar-benar mengharapkan kegiatan tersebut.

 

Kegiatan tahfizh di sebuah sekolah, adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti siswa. Tahfizh di sekolah dijadikan salah satu cara untuk mewujudkan Tanah Datar menjadi Kabupaten Tahfizh.

 

Di sekolah tempat menulis mengajar, seluruh siswa diwajibkan ikut kegiatan tahfizh mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Karena semuanya ikut, tentu keadaan dan kemampuan mereka tidak sama. Maka mereka diberi target sesuai dengan kemampuan mereka.

 

Pada suatu ketika, ada beberapa siswa menemui penulis di dalam kelas, mereka dengan polos dan sedikit malu sambil tersenyum mengungkapkan keadaan mereka untuk mengikuti kegiatan Tahfizh. Mereka berkata “ buk, bagaimana cara saya mengikuti tahfizh buk, saya belum bisa baca Alquran”. Sambil tersenyum penulis menjawab “yang penting ikut saja dulu, nantik ibuk kelompokkan di kelompok yang dibacakan”. Lalu mereka menjawab “oke buk, saya nanti ikut”.

 

Di hari pertama kegiatan tahfizh, semua anak-anak memperlihatkan semangat yang luar biasa. Apalagi mereka diberi motivasi terbaik untuk menghafal Alquran. Mereka juga diberi cara-cara mudah menghafal Alquran.

 

Ketika Alquran sudah mulai dilafalkan kata demi kata, ayat demi ayat, maka mulai terasa kenikmatan yang luar biasa. Lantunannya menimbulkan  getaran dalam jiwa, menghilangkan semua rasa lelah yang menimpa. Melihat wajah-wajah calon penghuni syurga, insya Allah.

 

Sambil menatap mereka yang menghafal penulis dalam hati berharap kepada Allah, agar mereka menjadi salah satu sebab untuk mendapatkan ridho dan syurganya Allah. Semangat anak-anak bersama Alquran masih penulis rasakan, ketika ada beberapa anak yang meminta agar bisa menyetor hafalan.  Ketika belajar PAI dalam kelas, beberapa orang berkata “ buk saya mau menyetor hafalan sekarang”. Dengan senang hati penulis langsung menerimanya.

 

Selain itu, setiap penulis lewat di dekat anak-anak, ada saja yang melaporkan hafalannya. Sungguh kata-kata yang menjadi motivasi terbaik untuk terus bersama Alquran. Kenikmatan bersama anak-anak penghafal Alquran tidak akan bisa dirasakan semua orang. Hanya bagi mereka yang punya perhatian besar terhadap Alquran.

 

Sebagaimana dijelaskan Saihul Basyir dalam bukunya Kun BIL Quran, hidup di bawah naungan Alquran adalah nikmat, nikmat yang tidak diketahui kecuali bagi yang sudah merasakannya, nikmat yang membuat mulia waktu, memberkahinya dan menyucikannya.

 

Dengan demikian, membersamai anak-anak menghafal Alquran dengan kemampuan yang berbeda-beda sangatlah indah. Ruangan saat itu penuh dengan lantunan-lantunan indah, yang memberi tanda bahwa perjuangan indah telah dimulai.

 

“Tidak semudah membalikkan telapak tangan.”  Itulah kata-kata yang sering tertuju kepada penghafal Alquran. Karena memang menghafal itu butuh perjuangan, dan harus siap menerima kelelahan. Namun bagi yang bersungguh-sungguh kesusahan tidak akan terasa.

 

Memulai semangat anak-anak di awal  jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Betapa banyak anak yang semangat di awal namun tidak bertahan untuk melawan kebosanannya dipertengahan . Maka ini lah tantangan yang harus penulis tuntaskan.

 

Mereka harus diberi pemahaman, untuk menjadi penghafal Alquran, harus siap menghabiskan waktu bersama Alquran baik pagi maupun petang, baik siang maupun malam. Baik ketika sendiri maupun ketika ramai.

 

Memiliki anak penghafal Alquran adalah cita -cita mulia semua orang tua yang beriman. Dengan adanya kegiatan tahfizh di sekolah, penulis berharap bisa mewujudkan cita-cita tersebut.

 

Suatu hari ada salah seorang orang tua yang berkunjung ke sekolah, dia menanyakan kepada penulis tentang kegiatan tahfizh. Dengan semangat penulis menjelaskan bahwa penting kegiatan tahfizh anak baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini menunjukkan bagaimana Alquran mewarnai kehidupan anak-anak baik di sekolah maupun di rumah. Semoga semuanya diridhai Allah SWT. (*/ilustrasi: net)

Penulis: Kasmira Widarti, S.Pd.I (SDN 26 Padang Magek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad