Siswa Kurang Perhatian pada Materi Ajar? Guru Harus Tingkatkan Kemampuan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 01 September 2023

Siswa Kurang Perhatian pada Materi Ajar? Guru Harus Tingkatkan Kemampuan


ANETRY.NET
Salah satu pelajaran penting di Sekolah Dasar adalah Pendidikan Agama Islam. Pada materi pelajaran ini, peserta didik diajarkan bukan hanya tentang agama tapi juga moral, sikap dan perilaku.

 

Di zaman sekarang banyak sekali terjadi tindak kekerasan, kejahatan yang bahkan pelakunya adalah anak usia Sekolah Dasar kelas empat. Hal ini terjadi karena kurangnya penanaman karakter dari kecil.

 

Sejak dahulu, pemerintah sudah memasukkan pelajaran Pendidikan Agama Islam agar dipelajari di Sekolah Dasar. Menurut Rizal (2014), Pendidikan Agama Islam dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Pelajaran Pendidikan Agama Islam sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik.

 

Sekolah Dasar adalah tempat pertama anak mendapatkan pengetahuan, setelah keluarga. Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pilar pertama dalam pembentukan karakter siswa. Siswa diajarkan untuk saling menghargai, menghormati sesama, melaksanakan ibadah dan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan iman dan taqwa, serta peningkatan karakternya.

 

Salah seorang pakar pendidikan Zakiah Daradjat dalam buku Pendidikan Islam (2010) menyatakan, pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam. Yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidupnya di dunia maupun akhirat.

 

Namun, pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas empat Sekolah Dasar yang penting dalam pembentukan karakter ini malah tidak menjadi perhatian bagi sisw. Lebih tepatnya, kurangnya motivasi siswa dalam belajar pelajaran pendidikan agama Islam. Kurang adanya minat atau kecenderungan seorang peserta didik untuk melakukan kegiatan tertentu yang outputnya akan membuat mereka senang dan tertarik.

 

Penyebab kurangnya minat siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah faktor adalah keluarga. Cara didikan orang tua terhadap anaknya memperngaruhi minat anak dalam belajar. Bisa jadi orang tua keras dalam hal pendidikan ana, sehingga minat anak tersebut dalam belajar pendidikan agama berkurang.

 

Selanjutnya adalah lingkungan sekolah. Menarik atau tidaknya pelajaran tergantung bagaimana guru mempresentasikan pembelajaran di dalam kelas.  Siswa kelas empat pasti sangat menyukai berbagai metode dalam pelajaran, menyukai pembelajaran dengan media.

 

Di zaman sekarang, siswa lebih menyukai sesuatu yang berkembang dengan Information and Technology (IT), dari pada harus membaca dan membalik halaman buku. Selain itu cara penyampaian guru di dalam kelas, dan kurangnya inovasi guru dalam mengelola kelas, juga menyebabkan minat siswa terhadap pelajaran pendidikan agama Islam berkurang.

 

Lalu bagaimana cara meningkatkan motivasi siswa Sekolah Dasar kelas empat untuk belajar dalam pelajara pendidikan agama Islam? Yang pasti adalah membuat pelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Guru perlu membuat sebuah inovasi yang bisa memicu kreativitas siswa kelas empat dalam belajar.

 

Bermain sambil belajar, salah satu metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan bermanfaat untuk meningkatkan interaksi siswa serta menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Anak-anak pada umumnya menyukai permainan, maka menyelipkan permainan dalam pembelajaran tentu akan meningktkan perhatian siswa dalam belajar pendidikan agama Islam.

 

Selanjutnya adalah dengan memanfaatkan hasrat dan minat. Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan perhatian belajar siswa Sekolah Dasar kelas empat dalam pembelajaran agama Islam, adalah dengan memberikan tugas yang sesuai dengan hobi dan bakat mereka.

 

Ketiga, adalah dengan memberikan penguatan dan dorongan positif untuk peserta didik. Guru perlu memberikan pujian atas semua prestasi yang diraihnya. Memberikan apresiasi untuk setiap hal kecil yang dilakukan, dan juga memberikan dorongan semangat apabila peserta didik gagal atau melakukan kesalahan dalam pembelajarannya.

 

Tidak kalah penting, guru perlu meningkatkan kualitas. Guru harus mampu menjelaskan materi sehingga mudah dipahami oleh siswa. Guru juga perlu mengenali siswanya, karena siswa akan merasa dihargai jika guru mengenal mereka dengan baik, dengan begitu akan lebih senang dalam mengikuti pembelajaran. 

 

Selanjutnya adalah tidak membanding-bandingkan siswa. Karena hal itu dapat menimbulkan kecemburuan antar siswa, yang nanti bisa berubah menjadi kebencian dan agresi jangka panjang. Menimbulkan dendam dari siswa, bukannya hanya pada sesama teman yang dibandingkan tapi juga gurunya. (*)

Penulis: Syafnidar (SDN 17 III Koto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad