Seni Menangani Siswa Berkebutuhan Khusus, Guru Semakin Terampil - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 02 September 2023

Seni Menangani Siswa Berkebutuhan Khusus, Guru Semakin Terampil


ANETRY.NET
– Menakjubkan,tempat penulis mengabdi sekarang adalah tempat yang sangat berkesan. Ruang kelas tempat sehari-hari mengajar, adalah tempat penulis belajar sebagai siswa sekian puluh tahun lalu.

 

Kini, penulis yang berdiri di depan kelas sebagai seorang guru, memberikan bimbingan kepada peserta didik. Bahkan, di antara mereka ada anak dari teman penulis sendiri. Wajahnya begitu mirip dengan orang tuanya, dengan demikian mengingatkan penulis dengan masa yang pernah dilalui bersama, dan membuat sering tersenyum jika mengenangnya.

 

Tingkah laku peserta didik yang beragam, membuat perasaan sebagai guru bercampur. Adakalanya senang, bahagia, sedih, terharu. Bahkan, terkadang ada yang membikin jengkel, namun semuanya itu penulis syukuri, telah diberi kesempatan untuk mengabdikan diri di kampung halaman sendiri, setelah beberapa tahun di tempatkan di daerah lain.

 

Dari tahun ke tahun banyak hal yang ditemukan. Kadang ada hal yang sama. Mengajar di kelas 1, contohnya,ada peserta didik yang sudah bisa membaca, ada juga yang belum tahu huruf sama sekali. Ada yang aktif dan ada juga yang malu-malu, bahkan ada yang selalu ingin ditemani oleh orang tuanya di kelas.

 

Kali ini penulis menemukan hal yang berbeda lagi. Ada salah seorang peserta didik yang mempunyai keistimewaan dan berkebutuhan khusus. Awalnya sebagai guru merasa ragu apakah mampu menghadapinya, hal itu karena tidak memiliki pengalaman dan keahlian di bidang tersebut. Ini adalah pertama kalinya menemukan setelah bertahun-tahun mengajar.

 

Walapun berawal dari keraguan, akhirnya tetap mencoba dan berusaha untuk melakukan hal yang terbaik bagi peserta didik itu. Ini adalah tantangan sebagai pendidik, demi tanggung jawab sebagai abdi negara, abdi masyarakat, khususnya kampung halaman tercinta.

 

Peserta didik tersebut, termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Secara akademik dia pintar, bisa menulis dan membaca, namun hiperaktif. Ia adalah seorang anak perempuan yang cantik dan lucu, namun jika ada temannya yang menangis karena diganggu teman lain, dia langsung menonjok teman yang bersalah tersebut. Lalu mengadukan kepada guru kalau ada yang nangis, namun dia juga anak yang sportif dan mau meminta maaf.

 

Dalam hal belajar, peserta  didik tersebut belum merasa puas jika pekerjaannya belum selesai. Terkadang harus memproritaskannya lebih dahulu, karena bila tidak dia akan menangis dan mengganggu temannya. Bahkan dia akan memegang penulis dan tidak membiarkan penulis melayani teman yang lainnya. Jika melakukan kesalahan,sering dia mengamuk, tetapi bila dinasehati dia langsung memeluk guru dan minta maaf.

 

Peserta didik tersebut juga memiliki kelebihan dalam menggambar. Dia menggambar apa yang diingatnya, bahkan bisa membuat semacam peta. Ia juga bisa menceritakan gambar yang dibuatnya. Walaupun gambar tersebut  kurang rapi, tapi untuk seukurannya yang berumur 7 tahun itu sudah luar biasa. Sementara temannya masih ada yang belum mampu membuat gambar, apa lagi bercerita tentang gambar yang mereka buat.

 

Keunikan lain yang dimiliki peserta didik yang satu ini  adalah, dia menyukai salah satu warna. Apabila melihat teman membawa alat tulis berwarna  yang dia sukai, ia langsung mengambilnya tanpa permisi, dan tidak mau mengembalikan punya teman tersebut. Sehingga banyak teman yang mengadu dan menangis karena kepunyaannya diambil oleh peserta didik tersebut.

 

Dengan demikian, terkadang temannya tidak berani membawa benda yang berwarna kesukaan peserta didik tersebut. Sementara mereka juga menyukai warna itu, tapi karena takut diambil mereka dengan sangat kecewa tidak berani membawa ke sekolah. Jangankan kepunyaan temannya, kepunyaan gurunya pun dia berani mengambil.

 

Saat berbaris di halaman, apabila dia melihat kakaknya yang tampil di depan saat acara pembiasaan, maka dia dengan spontan akan memanggil-manggil kakaknya dengan bahasanya yang lucu. Hal itu mengundang tawa peserta didik lain, bahkan terkadang dia berlari menghampiri kakaknya tersebut. Tentu saja perilakunya itu membuat pecahnya kosentrasi sang kakak dan peserta didik lainnya.

 

Saat memasuki kelas secara bergiliran, ia juga masuk dan bersalaman dengan majelis guru. Namun ketika peserta didik sampai dekat guru yang memegang mikrofon, dia akanmengambil mikrofonnya dan ada saja yang akan dia bilang.

 

Dengan keberagaman tingkah laku peserta didik, membuat bertambahnya pengalaman penulis dalam tata cara menghadapi peserta didik. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis. Pengalaman yang tak pernah terlupakan dalam dunia pendidikan, dan menambah rasa cinta dalam menjalankan tugas sebagai abdi Negara. (*)

Penulis: Salmiwati (SDN 24 III Koto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad