Pola Manajemen Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 15 September 2023

Pola Manajemen Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu


ANETRY.NET
Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinnya: Manus), yang berarti memimpin, mengatur dan membimbing. Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian.

 

Secara universal, manajemen adalah penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi (Mukarom dan Laksana, 2015:104-107). Berdasarkan definisi itu, dapat dipahami bahwa manjemen adalah serangkaian kegiatan dan aktifitas mengelola manajemen pada setiap lembaga atau organisasi yang berkaitan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang. Jjuga mengatur orang-orang melalui hubungan dan komunikasi yang baik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

 

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Fuad, 1995:2).

 

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia, memiliki lapangan yang sangat luas. Ruang lingkup lapangan pendidikan mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan.

 

Pendidikan sebagai suatu kegiatan manusia dapat diamati sebagai suatu praktik dalam kehidupan, seperti kegiatan dalam bidang ekonomi, kegiatan dalam hukum, dan kegiatan dalam beragama. Di samping itu, pendidikan juga dapat dikaji secara akademik, baik yang berdasarkan kepada pengalaman empiris dalam kegiatan pendidikan maupun secara teoritis dengan mengkaji pendidikan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

 

Kegiatan pertama merupakan praktik pendidikan, sedangkan kegiatan kedua disebut teori pendidikan. Antara teori pendidikan dan praktik pendidikan, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi, dan saling mengisi satu sama lainnya.

 

Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga, disekolah, dan dalam masyarakat dapat dijadikan sumber dalam menyusun teori pendidikan. Sebaliknya, teori pendidikan digunakan sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan (Syafril, 2017:38).

 

Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah.

 

Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah.kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang (Ridwan, 2016: 245).

 

Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan disekolah secara keseluruhan, dan kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan disekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan disekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya.

 

Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efesiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah (Ridwan, 2016: 246). Ada empat fungsi manajer atau manajemen kepala sekolah: Pertama, Planning (Perencanaan. Perencanaan diartikan sebagai proses penyusunan peta kerja dan cara-cara kerja dalam mencapai tujuan dan sasaran. Jika rencana telah tersusun maka proses pengorganisasian sangat penting dan ini adalah kaitan yang erat dengan manajemen (Asmendri, 2015:1).

 

Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh warga sekolah dalam menciptakan sebuah kegiatan. Sehingga apa yang direncanakan bisa dilakukan sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya oleh kepala sekolah.

 

Perencanaan adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program program yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan strategi, kebijakan, taktik, dan program.

 

Kedua, Organizing (Organisasi). Pelaksanaan pengorganisasian kepala sekolah dalam manajemen mutu Pengorganisasian diartikan sebagai penetapan struktur, peranperan melalui aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama.

 

Di dalam pengorganisasian adanya pengelompokkan aktivitas-aktivitas, penugasan kelompok aktivitas kepada manager-manager, pendelegasian wewenang dan informasi horinzontal maupun vertikal dalam struktur organisasi (Ramayulis, 2012:380). Pengorganisasian adalah proses pembagian kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengankemampuannya, mengalokasikan sumber daya, mengkoordinasikannya demi efektiftas pencapaian tujuan organisasi.

 

Ketiga, Actuating (Penggerakan) menggambarkan bagaimana seorang manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahan dan bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang esensial dalam menciptakan suasana yang menyenagkan untuk bekerja sama.

 

Keempat, Controlling (Pengawasan). Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap pelaksana terutama yang memegang jabatan pimpinan. Tanpa pengawasan pimpinan tidak dapat melihat adanya penyimpamgan-penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan dapat menyusun rencana yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman yang lalu.

 

Karakteristik manajemen mutu terbagi atas 9 bagian: Kinerja berkaitan aspek fungsional sekolah misalnya kinerja guru dalam mengajar baik, memberikan penjelasan meyakinkan, sehat dan rajin mengajar, dan menyiapkan bahan pelajaran lengkap, pelayanan administratif dan edukatif sekolah baik yang ditandai hasil belajar tinggi, lulusannya banyak, putus sekolah sedikit, dan yang lulus tepat waktu banyak. Akibat kinerja yang baik maka sekolah tersebut menjadi sekolah favorit, waktu belajar selesai dengan waktu yang tepat  misalnya memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu.

 

Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. Dengan demikian berarti bahwa untuk dapat melaksanakan suatu rencana atau program sehingga mencapai hasil yang baik, maka diperlukan adanya organisasi dan koordinasi yang baik dan teratur, adanya komunikasi yang jelas dan lancar, adanya pengawasan atau supervisi yang berkesinambungan serta konsekuen, serta adanya penilaian atau evaluasi yang dilakukan dengan teratur dan tepat.

 

Untuk setiap akhir suatu kegiatan diadakan evaluasi untuk menilai rencana yang mana yang telah berhasil, dan program yang mana yang belum dapat berjalan dengan lancer.  Peran kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan murid-murid. Pada umunya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalisasi staf, hubungan masyarakat, dan perlengkapan serta organisasi sekolah.

 

Dalam memperdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Cara kerja kepala sekolah dan cara ia memandang peranannya dipengaruhi oleh kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibuat oleh sekolah mengenai peranan kepala sekolah di bidang pengajaran

 

Namun juga ada kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan manajemen mutu sekolah dalam beberapa aspek seperti tenaga kependidikan dan pendidik yaitu masih banyak yang belum mengetahui manajemen mutu sekolah itu secara utuh, masih terbelenggu oleh aturan-aturan sehingga mereka sulit untuk mengembangkan pengetahuan dalam mutu pembelajaran yang diterapkan. Strategi kepala sekolah dalam menerapkan mutu sekolah yaitu menyamakan persepsi antara guru dan tenaga kependidikan. Semoga tulisan ini bermamfaat!!! (*)

Penulis: Nilhusna, S.Pd (Kepala UPT SDN 16 Padang Magek Kec. Rambatan Kab. Tanah Datar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad