Pojok Literasi, Jalan Keluar Masalah Siswa di Kelas - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 02 September 2023

Pojok Literasi, Jalan Keluar Masalah Siswa di Kelas


ANETRY.NET
Penulis kaget. Tepat di depan pintu ruang kelas 3 SDN 17 III Koto itu, langkah penulis terhenti. Suara yang terdengar sangatlah berisik, ternyata ada dua orang siswa sedang bertengkar.

 

Kejadian seperti ini, bukan hanya kali ini saja, sudah sering terjadi. Sebelum penulis sampai di kelas, mereka sudah mengisi waktu singkat itu, dengan membuat pertengkaran-pertengkaran kecil yang membuat kelas menjadi riuh.

 

Penulis berpikir, bagaimana caranya merubah kebiasaan yang kurang baik ini, kemudian menggantinya dengan sesuatu yang baik dan bermanfaat buat dirinya, dan juga tidak mengganggu orang lain. Tiba-tiba mata penulis terhenti, dan tatapan mata tepat menatap sesuatu yang terletak di pojok ruang kelas 3 itu. Penulis tersenyum dalam hati, karena sudah menemukan sebuah cara untuk merubah kebiaasaan yang kurang baik itu.

 

Ya, penulis menemukan sesuatu yang baik untuk mereka, yaitu kembali mengaktifkan pojok literasi yang ada di ruang kelas 3. Hari itu juga penulis mengajak semua siswa kelas 3 untuk merapikan dan menyusun buku-buku yang ada pada pojok literasi,yang memang sudah beberapa lama tidak digunakan sebagaimana mestinya.

 

Dengan penuh semangat semua anak-anak merapikan dan menata kembali pojok literasi itu. Sekarang pojok literasi itu terlihat indah, menarik dan rapi. Penulis mengerti, literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis dalam mengembangkan pengetahuan untuk dimanfaatkan sendiri, dan untuk kemajuan suatu sekolah.

 

Ada beberapa pendapat yang menulis tentang pengertian literasi tersebut, antara lain, menurut Elizabet Sulzby (1986), literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi, membaca, berbicara, menyimak dan menulis, dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.

 

Sementara menurut Harvey J. Graaf (2006), literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca. Sementara menurut Jack Goody, literasi ialah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis.

 

Dengan memahami pengertian Literasi di atas,  penulis sudah memiliki gambaran mengenai tujuan literasi itu sendiri yaitu untuk 1) Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat. 2) Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca. 3) Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis. 4) Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang. 5) Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis, dan 6) Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas, serta 7) Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat. 

 

Memahami tujuan dari literasi, khususnya tujuan yang ketujuh, sangat sesuai dengan keinginan penulis dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di kelas 3 SDN 17 III Koto. Dengan adanya pojok literasi di kelas, dapat mengalihkan perhatian siswa untuk tidak bertengkar lagi.

 

Masalah anak yang suka bertengkar di kelas, biasanya kalau tidak tersinggung karena diejek temannya, mungkin saja karena ditertawakan teman, atau karena sebab yang lain. Anak-anak di usia SD memang masih perlu belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan teman itu sendiri. Bagi penulis sendiri, harus sabar dan berhati-hati dalam menghadapi masalah anak-anak seperti itu.

 

Penulis paham,  tugas seorang guru bukan hanya mengajar dan mendidik, tetapi juga mengawasi anak didik dalam situasi apapun. Guru harus mampu menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk siswanya. Salah satunya yaitu mencari cara bagaimana agar siswa nya tidak suka bertengkar atau berkelahi lagi.

 

Seperti biasanya, pagi itu penulis berjalan kembali menuju ruang kelas 3 SDN 17 III Koto. Sepanjang perjalanan dari kantor guru sampai ke ruang kelas, penulis masih bertanya-tanya dalam hati, apa yang sedang mereka kerjakan? Bermain, ataukah berkejar-kejaran,atau bertengkar lagi seperti yang biasa mereka lakukan? Pertanyaan itu akhirnya terjawab ketika langkah kaki penulis tepat berada di depan ruang kelas 3 SDN 17 III Koto itu.

 

Penulis sangat kaget dan sangat terharu melihatnya. Apa yang ada dalam pikiran penulis dan munculnya banyak pertanyaan tadi, tak satupun yang sesuai dengan yang mereka kerjakan. Terlihat di pojok ruangan kelas, tepatnya di pojok literasi atau pojok baca, mereka duduk dengan tertib sambil membuka dan membaca buku yang ada di tangannya. Tak lagi terlihat kejar-kejaran atau bertengkar, hanya sesekali terdengar suara mereka membaca buku itu.

 

Tanpa terasa, air mata penulis jatuh karena terharu. Memang benar yang orang katakana, setiap kerja keras pasti ada hasilnya. Dan dalam hati penulis berkata, anak-anak bisa dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan. Asalkan itu baik untuknya dan juga untuk orang lain. Yang terpenting dalam hidup adalah mau berusaha, sabar dan tetap tawakal. (*)

Penulis: Yelindra, S.Pd (SDN 17 III Koto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad