ANETRY.NET – Akhir bulan Agustus 2023, sudah empat minggu peserta didik kelas I SDN 15 Rambatan mengikuti Proses belajar mengajar, termasuk pelajaran bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran
bahasa, diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya
orang lain. Selain itu juga keterampilan engemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan
serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Lahirnya Undang-undang Nomor 20 tahun 2004 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), telah membawa dampak positif bagi pembelajaran
Bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, mencakup 4 aspek yang
harus dikuasai oleh siswa. Empat aspek itu
adalah mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat aspek bahasa
itu memiliki hubungan yang sangat kuat.
Dari keempat aspek itu, aspek membaca merupakan
keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa. Membaca adalah suatu kegiatan
atau proses kogniktif yang berupaya untuk menemukan informasi yang terdapat
dalam tulisan . Dengan menguasai keterampilan membaca siswa dapat memahami
berbagai tulisan yang ada di sekitarnya.
Di samping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas
kehidupan sehari-hari manusia. Dengan membaca siswa akan memiliki wawasan yang
luas dan terbiasa menggunakan otak dan imajinasinya, sehingga siswa akan menjadi orang dewasa yang berilmu dan memiliki
cara pandang yang luas. Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat
bahwa kemajuan.
Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa
kemajuan kemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur. Siswa yang tidak dapat membaca karena belum cukup
matang, butuh kesabaran guru menantinya sampai pada tingkat kematangan.
Kesiapan siswa itu harus dikembangkan pada
setiap taraf perkembangan kemampuannya.
Oleh karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapan siswa tersebut pada taraf sebelumnya. Ada dua hal yang
harus diperhatikan guru dalam proses perkembangan membaca siswa. Pertama adalah,
guru harus selalu sadar bahwa membaca merupakan sesuatu yang diajarkan dan
bukan sesuatu yang terjadi secara insidental. Tidak ada seorang siswa yang dapat membaca dengan jalan menonton orang
lain membaca. Kedua, membaca bukanlah sesuatu subjek melainkan suatu proses.
Agar siswa mempunyai keterampilan membaca, yang harus
diperhatikan dan sangat berperan penting adalah saat proses membaca permulaaan.
Kemampuan membaca permulaan merupakan suatu kesatuan yang terpadu mencakup beberapa kegiatan, seperti mengenali huruf
dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi, maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai
maksud bacaan.
Berbagai metoda atau media yang dilakukan oleh guru agar
siswa memiliki keterampilan membaca.
Guru memilih media dan metoda bagaimana kegiatan membaca itu menarik bagi siswa,
jangan sampai pembelajaran membaca membosankan bagi siswa. Dengan cinta membaca,
maka siswa akan mudah dan cepat dapat membaca. Guru mencari metoda bagaimana siswa tertarik dengan belajar membaca itu sendiri.
Dalam pembelajaran penguasaian membaca bagi siswa kelas 1
SDN 15 Rambatan (dalam membaca permulaan), guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dan kartu huruf, suku kata, dan kata yang disesuai dengan materi yang direncanakan
setiap harinya. Dalam Proses pembelajaran membaca, guru menggunakan satu buah
gambar yang ditampilkan dipapan tulis. Secara bergantian siswa mengambil huruf,
suku kata , atau kata yang sesuai dengan
gambar. Siswa yang belum bisa menyesuaikan gambar dan suku kata, dibimbing oleh guru. Terlihat saat belajar
membaca siswa-siswa kelihatan bersemangat dan ceria.
Juga setiap selesai senam hari Selasa – Kamis sebelum
masuk kelas, siswa kelas 1 SDN 15 Rambatan berbaris di depan kelas. Di sana
sudah menunggu Guru Kelas dengan kartu gambar dan huruf, suku kata dan kata yang
dipegangnya. Satu buah gambar diangkat oleh guru dan siswa yang ditunjuk memilih
dan menyebutkan huruf, suku kata, atau kata yang ada sesuai
dengan gambar. Siswa yang benar dipersilahkan dahulu masuk kelas. Bagi
siswa yang belum bisa satupun membaca huruf, suku kata, atau kata dibimbing oleh guru.
Dengan media gambar dan huruf, suku kata, dan kata
terlihat siswa kelas 1 SDN 15 Rambatan mudah
mengingat huruf, suku kata, dan kata yang sudah dipelajarinya. Guru harus selektif
memilih media pembelajaran agar anak bisa menyukai belajar membaca.
Pembelajaran menarik membuat siswa cepat pandai membaca. Penggunaan media
gambar, kartu huruf, suku kata, dan kata
dapat mengatasi kesuliltan belajar membaca permulaan siswa kelas I SD.
Daftar Pustaka
1.
Dr. Muammar, M.Pd. 2020. Membaca Permulaan di
Sekolah Dasar. Mataram: Sanabil
2.
Undang-undang No. 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Penulis: Asnamimi Yenti, S.Pd.SD (UPT SDN 15
Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.