Pergantian Kurikulum, Dampaknya dan Harapan Masa Depan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 16 September 2023

Pergantian Kurikulum, Dampaknya dan Harapan Masa Depan


ANETRY.NET
– Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang berisi rancangan pelajaran. Rancangan pembelajaran itu akan diberikan kepada siswa atau peserta didik dalam satu periode jenjang pendidkan.

 

Selama menyandang profesi guru, dan mulai menjalankan tugas tehitung 1 Desember 1994, sampai saat ini sudah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum. Namun sampai saat ini, penulis pribadi merasa bingung, kurikulum mana yang tepat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

 

Dari sekian nama judul kurikulum di antaranya mulai dari Kurikulum 1994 yang disuplemen dengan kurikulam 1999 KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan), KBK (kurikulum berbasis kompetensi), lalu adanya Kurikulu 2013 (Kurtilas). Dan kini ada pula kurikulum baru dengan nama Kurikulu Merdeka.

 

Pergantian kurikulum yang dalam rentang waktu yang terlalu cepat inilah yang menurut penulis menjadi dilema dalam dunia pendidikan. Jangankan masyarakat awam, guru seperti penulis sendiri masih belum bisa menemukan apa maksud dan isi dari kurikulum tersebut.

 

Jangankan untuk membantu dalam memberikan pelajaran yang sesuai dengan tuntutan atau tujuan nasinal, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, malah membuat banyak pihak ragu. Namun demikian semua elemen pendidikan harus mengikutinya.

 

Dari beberapa kurikulum yang pernah penulis laksanakan, Kurikulum 1994 yang disuplemen dengan kurikulum 1999, menurut penulis adalah yang jelas dan dapat menuntun untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Di mana dalam kurikulum tersebut,  dibagi per mata pelajaran, yang diturunkan menjadi pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Jelas  apa yang menjadi tujuan yang tertuang pada tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK).

 

Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum sebelumnya. Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses (Mudjito). Namun demikian, masih ada kekurangannya di mana muatan beban belajar terlalu luas. Nah, menurut penulis, hal ini sajalah yang perlu direvisi atau diperbaiki.

 

Setelah berpindah ke berbagai kurikulum, kurikulum tiga belas yang telah dilaksanakan dan sudah menamatkan beberapa angkatan dari masing masing jenjang pendidikan, belum juga mencapai hasil yang maksimal. Kemudian muncul lagi Kurikulum Merdeka yang membuat beberapa pandangan dan pendapat beranekaragam.

 

Ada pendapat di antaranya anak atau siswa boleh memilih pelajaran apa saja yang diminati  atau inginkan, dengan mengesampingkan mata pelajaran lain yang tidak mereka minati. Ternyata hal ini adalah pendapat yang salah.

 

Maka dari itu sebelum melakukan perubahan kurikulum dan dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan, perlu disosialisasikan pada masyarakat yang terkait. Berikan informasi yang jelas dan tepat, jangan sekedar coba-coba saja.

 

Aapakah perubahan kurikulum itu perlu dilakukan? Menurut penulis, perubahan kurikulum itu boleh saja dilakukan, tetapi tidak dalam rentang waktu yang singkat. Karena hasil dari proses pendidikan itu bisa dilihat  10 atau 15 tahun ke depan. Bila hasilnya tidak bagus, baru perlu dilakukan perubahan.

 

Namun pada kenyataannya, perubahan kurikulum itu sekarang identik dengan pergantian pejabat di bidang pendidikan, misalnya ganti mentri ganti kurikulum, kalimat ini sering keluar dari mulut masyarakat awam.

 

Pada saat ini, sekolah sudah atau sedang melaksanakan Kurikulum Merdeka. Secara pribadi, penulis meyakini banyak yang belum paham tentang Kurikulum Merdeka itu sendiri. Bagaimana bisa melaksanakannya dengan baik dan benar, sedangkan guru belum paham? Maka dari itu perlu dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang Kurikulum Merdeka itu sendiri, terutama bagi guru.

 

Sebelum disosialisasikan, pastikan dulu apakah kurikulum itu sudah benar-benar sempurna. Jangan sampai beberapa waktuber jalan sudah ada lagi perubahan, baik terhadap sebagian atau secara keseluruhan. Dan yang tak kalah penting, jangan sampai belum tampak hasilnya sudah dilakukan lagi perubahan.

 

Setelah ini tentunya ada harapan, jangan terjadi lagi perubahan kurikulum merdeka ini ke kurikulum berikut yang entah apa namanya nanti, sebelum terlihat hasilnya.

Semua pihak sama-sama berharap, supaya dunia pendidikan tidak menjadi ajang coba-coba lagi biar tujuan nasional kita tercapai. Agar bisa duduk dan berdiri sama seperti negara-negara lain nya di dunia ini. (*)

Penulis: Desmawita, S.Pd.SD (SDN 07 Simawang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad