Pentingnya Motivasi dalam Proses Pembelajaran - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 11 September 2023

Pentingnya Motivasi dalam Proses Pembelajaran


ANETRY.NET
Faktor motivasi sangat berperan dalam mempengaruhi pembelajaran. Motivasi  memegang peranan yang sangat penting dalam upaya manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan, di dalam bidang pendidikan maupun tujuan-tujuan yang lain.

 

Motivasi adalah pendorongan, maksudnya usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang, agar bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu Purwanto (1996:71 ). Dengan motivasi itulah pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

 

Ada beberapa bentuk  dan cara untuk menumbuhkan motivasi didalam kegiatan belajar di sekolah. Di antaranya adalah pemberian hadiah, memberi angka, memberikan pujian,  kompetisi, mengadakan ulangan, dan dapat menumbuhkan minat.

 

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan ketercapaian pendidikan siswa, untuk itu sangat diperlukan adanya motivasi yang tinggi untuk dapat memperoleh prestasi yang baik. Peserta didik telah berusaha untuk belajar.

 

Meskipun demikian, derajat atau kadar keaktifannya dalam mengajar secara efektif pada umumnya kurang. Kekurang aktifan peserta didik belajar secara efektif itu dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut, pertama, Hasil belajar peserta didik pada umumnya hanya sampai pada tingkat penguasaan, merupakan bentuk hasil belajar terendah. Para peserta didik pada umumnya belajar dengan tehnik menghafal apa yang didapat dari penjelasan guru atau dari buku-buku. Apabila telah hafal, maka peserta didik telah merasa cukup . Ini berarti bahwa hasil belajarnya hanya sampai pada tingkat penguasaan saja.

 

Kedua, sumber-sumber belajar yang digunakan pada umumnya terbatas pada guru (catatan penjelasan dari guru) dan satu dua buku bacaan. Berarti sumber-sumber belajar yang dimanfaatkan dalam belajar terbatas sekali. Dengan demikian, aktifitas belajar peserta didik kurang optimal karena miskinnya sumber-sumber belajar yang digunakan.

 

Ketiga, guru dalam mengajar merangsang aktivitas belajar peserta didik secara optimal.Apabila diamati, pada umumnya guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, jarang sekali diadakan diskusi dan tugas-tugas yang memadai.

 

Semua hal tersebut di atas, sangat erat kaitannya dengan usaha untuk merangsang aktivitas peserta didik. Kondisi belajar mengajar yang diciptakan dan disediakan oleh guru untuk peserta didik yang kurang menunjang. Selain itu, peserta didik sendiri tenggelam dalam lingkungan belajar yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal.

 

Donald dalam Sudirman (2001:71) mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan, dari pengertian yang dikemukakan Donald pada dasarnya mengandung tiga elemen penting yaitu: 1) Motivasi itu mengawali perubahan energi pada diri setiap individu manusia. 2) Bahwa motivasi ditandai dengan munculnya rasa (feeling) afeksi seseorang. 3) Bahwa sebenarnya motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan.

 

Adapun bentuk motivasi dalam belajar, terdapat banyak unsur yang mempengaruhi belajar peserta didik sebagai berikut, 1) cita-cita atau aspirasi peserta didik, 2) kemampuan peserta didik, 3) kondisi peserta didik, 4) kondisi lingkungan peserta didik, 5) unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan 6) upaya guru dalam membelajarkan peserta didik.

 

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi didalam kegiatan belajar di sekolah, pertana, Pemberian hadiah. Hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak menarik bagi seseorang yang tidak senang atau tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. misalnya hadiah yang diberikan untuk penggambar terbaik, mungkin tidak akan menarik bagi anak yang yang tidak memiliki bakat menggambar.

 

Kedua, Memberi angka. Dalam hal ini angka merupakan suatu simbol dari nilai kegiatan belajar anak. Biasanya angka nilai pada raport yang tinggi merupakan harapan bagi setiap peserta didik, sehingga mereka akan selalu berupaya terdorong atau termotivasi untuk belajar giat untuk memperoleh nilai yang tinggi atau yang baik.

 

Ketiga, Memberikan pujian. Pujian merupakan cara untuk memotivasi kepada peserta didik. Apabila ada peserta didik yang sukses. Selanjutnya, berturut-turut, Kompetisi, Memberikan ulangan, Mengetahui hasil, Ujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, dan Minat peserta didik. (*)

Penulis: Jerni, S.Pd.SD. (Guru Kelas VI SDN 08 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad