ANETRY.NET – Faktor motivasi sangat berperan dalam mempengaruhi pembelajaran. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam upaya manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan, di dalam bidang pendidikan maupun tujuan-tujuan yang lain.
Motivasi adalah pendorongan, maksudnya
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang, agar bergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu Purwanto (1996:71 ). Dengan motivasi itulah pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi didalam
kegiatan belajar di sekolah. Di antaranya adalah pemberian hadiah, memberi
angka, memberikan pujian, kompetisi,
mengadakan ulangan, dan dapat menumbuhkan minat.
Motivasi merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan ketercapaian pendidikan siswa, untuk itu sangat
diperlukan adanya motivasi yang tinggi untuk dapat memperoleh prestasi yang
baik. Peserta didik telah berusaha untuk belajar.
Meskipun demikian, derajat atau kadar
keaktifannya dalam mengajar secara efektif pada umumnya kurang. Kekurang
aktifan peserta didik belajar secara efektif itu dapat dinyatakan dalam bentuk
sebagai berikut, pertama, Hasil belajar peserta didik pada umumnya hanya sampai
pada tingkat penguasaan, merupakan bentuk hasil belajar terendah. Para peserta
didik pada umumnya belajar dengan tehnik menghafal apa yang didapat dari penjelasan
guru atau dari buku-buku. Apabila telah hafal, maka peserta didik telah merasa
cukup . Ini berarti bahwa hasil belajarnya hanya sampai pada tingkat penguasaan
saja.
Kedua, sumber-sumber belajar yang
digunakan pada umumnya terbatas pada guru (catatan penjelasan dari guru) dan
satu dua buku bacaan. Berarti sumber-sumber belajar yang dimanfaatkan dalam
belajar terbatas sekali. Dengan demikian, aktifitas belajar peserta didik
kurang optimal karena miskinnya sumber-sumber belajar yang digunakan.
Ketiga, guru dalam mengajar merangsang
aktivitas belajar peserta didik secara optimal.Apabila diamati, pada umumnya
guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, jarang sekali
diadakan diskusi dan tugas-tugas yang memadai.
Semua hal tersebut di atas, sangat erat
kaitannya dengan usaha untuk merangsang aktivitas peserta didik. Kondisi
belajar mengajar yang diciptakan dan disediakan oleh guru untuk peserta didik
yang kurang menunjang. Selain itu, peserta didik sendiri tenggelam dalam
lingkungan belajar yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal.
Donald dalam Sudirman (2001:71)
mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan,
dari pengertian yang dikemukakan Donald pada dasarnya mengandung tiga elemen
penting yaitu: 1) Motivasi itu mengawali perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. 2) Bahwa motivasi ditandai dengan munculnya rasa (feeling)
afeksi seseorang. 3) Bahwa sebenarnya motivasi akan dirangsang dengan adanya
tujuan.
Adapun bentuk motivasi dalam belajar,
terdapat banyak unsur yang mempengaruhi belajar peserta didik sebagai berikut,
1) cita-cita atau aspirasi peserta didik, 2) kemampuan peserta didik, 3) kondisi
peserta didik, 4) kondisi lingkungan peserta didik, 5) unsur-unsur dinamis
dalam belajar dan pembelajaran, dan 6) upaya guru dalam membelajarkan peserta
didik.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi didalam kegiatan belajar di sekolah, pertana, Pemberian hadiah.
Hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak menarik bagi seseorang yang tidak
senang atau tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. misalnya hadiah yang
diberikan untuk penggambar terbaik, mungkin tidak akan menarik bagi anak yang
yang tidak memiliki bakat menggambar.
Kedua, Memberi angka. Dalam hal ini
angka merupakan suatu simbol dari nilai kegiatan belajar anak. Biasanya angka
nilai pada raport yang tinggi merupakan harapan bagi setiap peserta didik,
sehingga mereka akan selalu berupaya terdorong atau termotivasi untuk belajar
giat untuk memperoleh nilai yang tinggi atau yang baik.
Ketiga, Memberikan pujian. Pujian
merupakan cara untuk memotivasi kepada peserta didik. Apabila ada peserta didik
yang sukses. Selanjutnya, berturut-turut, Kompetisi, Memberikan ulangan, Mengetahui
hasil, Ujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, dan Minat peserta didik. (*)
Penulis: Jerni, S.Pd.SD. (Guru Kelas VI SDN 08 Balimbing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.