ANETRY.NET – Belajar berbahasa merupakan proses pembelajaran yang dilakukan sejak dini oleh manusia. Belajar bahasa identik dengan belajar berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
Membaca merupakan sebuah proses pembelajaran berbahasa yang melibatkan
indera penglihatan dan berpikir. Setiap manusia harus memiliki kemampuan untuk membaca walaupun setiap orang
memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan membaca seseorang dapat mencari informasi guna menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan.
Membaca permulaan merupakan materi pembelajaran di sekolah dasar
pada kelas rendah. Kegiatan membaca
permulaan menjadi kunci utama pembelajaran bahasa di kelas 1
dan kelas 2. Berdasarkan pengalaman pribadi peneliti bahwa pada tiga bulan pertama peneliti hanya memberi materi ajar membaca permulaan.
Materi pembelajaran yang
lain diberikan setelah seluruh siswa dapat membaca dengan
benar dan lancar. Mata pelajaran
lain akan dapat berjalan
dengan baik jika anak dapat membaca.
Penulis yang
dilakukan di UPT SDN 26 Padang Magek, diawali dengan
melakukan tes membaca. Tes membaca dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca awal
anak. Berdasarkan tes tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kemampuan
anak dalam membaca permulaan tergolong
rendah.
Hal ini dibuktikan dengan hasil tes membaca
permulaan dari 8
anak ada 4 anak yang belum lancar mengeja dan
membaca. Dengan hasil tes tersebut
maka perlu dilakukan tindakan lebih lanjut guna meningkatkan
kemampuan anak dalam membaca permulaan.
Penelitian yang dilakukan di kelas I
UPT SDN 26 Padang Magek pada
muatan pelajaran bahasa
Indonesia mengambil Tujuan
Pembelajaran 1.3 yaitu, peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan
fasih. Pada setiap pembelajaran maka
kosa kata menyesuaikan dengan Tujuan Pembelajaran tersebut, misalnya tentang kegiatan sehari-hari, maka
kosa
kata yang digunakan antara
lain sekolah, berjalan, senam, bermain, istirahat dan lain-lain.
Kartu kata-kartu
kata tersebut dirangkai menjadi sebuah kalimat sederhana.
Namun masalah yang
timbul dalam pembelajaran membaca permulaan,
yaitu anak sudah
hafal huruf dan dapat mengeja
namun membaca kata demi kata
dalam sebuah kalimat masih mengalami kesulitan. Hal itu disebabkan karena penulis hanya menggunakan media
papan tulis untuk mengajar
membaca, penulis menyimpulkan bahwa media yang digunakan kurang efektif
sehingga pembelajaran cenderung
monoton.
Dengan
demikian penulis mencoba
menggunakan media kartu kata agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Media
kartu kata yang
digunakan penulis berbentuk potongan-potongan
kertas yang
bertuliskan kata-kata yang sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran 1.3 yaitu Membaca kata-kata yang dikenalinya.
Contoh kata yang digunakan adalah tidur,
makan, sekolah, pagi, sarapan, sejuk dan lain sebagainya. Kartu
kata akan diacak, kemudian siswa menyusun kartu kata
menjadi kalimat yang
benar. Kegiatan membaca
permulaan akan dilakukan secara
berkelompok. Dari kegiatan kelompok
akan
diketahui anggota
kelompok yang belum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Manfaat penelitian ini
antara lain 1) Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi semangat
atau dorongan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui media pembelajaran. 2) bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi masukan yang bermanfaat
dalam pengadaan media pemeblajaran
sehingga dapat
meningkatkan proses kegiatan
belajar mengajar. 3) bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai penggunaan media
kartu kata dalam pembelajaran
membaca permulaan. (*/ilustrasi: net)
Penulis: Asnidar. S, S.Pd.Sd (UPT SDN 26 Padang Magek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.