ANETRY.NET – Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti oleh siswa. Hal ini dikarenakan matematika yang cenderung membahas angka dan rumus, yang dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan bagi banyak siswa.
Sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa
takut, yang dapat menyebabkan siswa menjadi kurang bermintat dalam belajar
matematika dan dapat menurunkan prestasi belajar. Untuk itu perlu adanya sebuah
upaya untuk kembali meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar matematika.
Terdapat dua unsur penting dalam proses
belajar mengajar, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini
saling berkaitan yang mana pemilihan metode mengajar akan mempengaruhi
pemilihan media atau alat peraga yang digunakan dalam proses mengajar (Arsyad,
2003).
Menurut Rohadi (2003), alat peraga
adalah alat atau benda yang digunakan untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsip,
atau prosedur tertentu
agar tampak lebih nyata atau konkrit. Sedangkan menurut Ruseffendi
(1994), alat peraga matematika adalah benda atau alat untuk menerangkan atau
mewujudkan konsep matematika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat peraga
belajar merupakan alat-alat yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa.
Manfaat dari penggunaan
alat peraga dalam pengajaran Matematika,
di antaranya adalah sebagai berikut, pertama, dengan
adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan
gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak
akan senang, terangsang, tertarik dan bersilap positif terhadap pengajaran matematika.
Kedua, dengan disajikannya konsep abstrak
matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih
rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti. Ketiga, alat peraga dapat
membantu daya tilik ruang, karena tidak membayangkan bentuk-bentuk geometri
terutama bentuk geometri ruang, sehingga dengan melalui gambar dan benda-benda
nyatanya akan terbantu daya tiliknya sehingga lebih berhasil dalam belajarnya. Dengan
demikian terdapat beberapa contoh dari alat peraga yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar, diantaranya:
Ketiga, model bangun-bangun datar. Alat peraga
ini dapat digunakan dengan berbagai tujuan pembelajaran matematika sesuai
dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan dalam suatu pembelajaran.
Penggunaan paling sederhana adalah pengenalan bentuk-bentuk dasar bangun datar geometri.
Penggunaan yang lain adalah untuk mengenalkan
unsur-unsur suatu bangun datar: sisi, titik, sudut, titik sudut, diagonal, untuk
kelas yang lebih tinggi dengan penggunaan yang terbatas dapat pula dikenalkan dengan
sudut dalam dan sudut luar, garis tinggi, dan lain-lain. Penggunaan yang
selanjutnya adalah pengenalan sifat-sifat umum beberapa bangun datar geometri,
terutama dalam kegiatan klasifikasi.
Dalam hal ini, bangun datar di atas dapat
dikelompokan ke dalam tiga kelas: segitiga, segiempat dan lingkaran. Penggunaan dalam tingkat yang
lebih tinggi adalah pengenalan sifat-sifat khusus beberapa bangun datar.
Contohnya bahwa belah ketupat memiliki sifat antara lain: memiliki empat sisi yang
sama panjang, memiliki 2 pasang sudut sama besar, memiliki dua pasang sisi yang
sejajar memiliki sepasang diagonal yang saling tegak lurus, dan lain-lain.
Keempat, model bangun ruang. Alat peraga
ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai bentuk-bentuk bangun
ruang geometris sederhana. Mengenai sifat-sifat yang berhubungan dengan rusuk,
titik sudut, sisi, dan lain-lain sebaiknya menggunakan bangun ruang transparan
atau kerangka.
Walaupun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah
sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang.
Bangun ruang tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua jenis: prisma dan limas.
Bangun-bangun prisma adalah balok, kubus, dan tabung, sedangkan bangun-bangun limas
adalah kerucut dan limas.
Kelima, model kerangka bangun ruang. Alat
peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat yang
berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, diagonal bidang dan diagonal ruang.
Yaitu dalam menentukan jumlah titik
sudut, jumlah sudut,
jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun juga
digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat rusuk-rusuk sejajar,
sama panjang, saling
tegak lurus, dan berpotongan.
Keenam, model bangun ruang transparan. Alat
peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat
rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan
lain-lain. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam
hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi,
luas permukaan, maupun volume bangun
ruang.
Penulis: Aridawarnis, S.Pd.SD
(Guru SDN 18 Balimbing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.