Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 12 September 2023

Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa


ANETRY.NET
Pada awalnya, penulis sudah puas dengan apa yang sudah di dapatkan selama ini sampai sebelum mencoba mengaplikasikan di sekolah dasar yang diampu sekarang. Dengan menerapkan metode ceramah, praktek dan diskusi.

 

Metode yang penulis terapkan selama ini, cukup membanggakan hati penulis dan guru-guru di tempat sekarang. Karena persentase hasil belajar yang diperoleh dari 17 siswa kelas 2 mencapai batas KKM 75%. Berarti hasil belajar dengan metode yang diterapkan penulis termasuk kategori bagus. Hanya 25% dari siswa kelas 2 yang berada di ambang  dan di bawah batas KKM.

 

Di sisi lain, penulis ingin mencoba sesuatu perubahan dalam mengajar, untuk meningkatkan persentase pencapaian hasil belajar siswa. Dengan melakukan kolaborasi dan diskusi dengan teman sejawat. Dan juga dengan melihat dan mendengar video dari berbagai sumber tentang bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa di kelas rendah.

 

Setelah melihat dengan seksama dari metode dan pengaplikasiannya dari sumber tersebut, maka penulis juga sangat termotivasi menerapkan di sekolah yang diampu sekarang. Media audio visual namanya. Berarti media yang bisa di lihat dan di dengar. Dalam media diterangkan bagaimana cara membuat dan menumbuh kembangkan minat siswa dalam belajar, baik cara mengingat, membaca, menghafal, dan mempraktekkan, serta kapan waktu yang bagus untuk belajar dan juga trik yang harus di lakukan dalam belajar.

 

Hari ini, adalah hari pertama penulis mencoba untuk menerapkan cara belajar dengan menggunakan media audio visual di kelas 2. Di dalam kelas penulis terapkan metode seperti biasa, namun pada saat di kelas, penulis melihat  siswa banyak yang bertanya-tanya apa yang penulis bawa.

 

Tak lama kemudian, setelah pembelajaran di laksanakan, penulis  memutar media dengan topik yang sesuai dengan pembelajaran yang di laksanakan  hari ini.

 

Pak,…pak,…pak,..pak,.. suara terdengar dari arah duduk siswa di dalam kelas. Putar lagi video nya! “ ucap siswa pada penulis. Mendengarkan itu, penulis mengulang kembali memutar video. Anak-anak semangat, melihat video itu dan tidak ada yang rebut, semua focus ke tontonan.

 

Setelah memutar video, penulis mengajukan pertanyaan pada siswa tentang  video yang telah di tonton. Mengejutkan sekali. Setiap pertanyaan yang penulis ajukan kepada siswa, mulai dari pertanyaan yang mudah, sampai pertanyaan yang sulit, dapat di jawab oleh siswa dengan benar.

 

Bahkan pertanyaan yang membutuhkan penjelasanpun, mampu di jawab oleh siswa. Dari 17 orang siswa, hanya 1 yang tidak terlalu aktif dalam menjawab pertantanyaan- pertanyaan yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung.

 

Hari itu,  semua siswa memperoleh perubahan nilai yang sangat bagus. Rata – rata perolehan niali siswa pada saat menggunakan media audio visual naik 15 sampai 20%, dari perolehan 74, naik ke 87. Allhamdulillah penulis ucapkan, karena hari ini penulis melihat siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.

 

Setelah hari itu, penulis berjanji akan tetap melaksanakan proses pembelajaran dengan menambahkan metode penggunan media audio visual. Sampai pada hari ini, penulispun masih menerapkan metode tersebut di sekolah yang penulis ampu.

 

Berdasarkan pengalaman yang penulis lalui, dan pmetode yang di lakukan, penulis menyimpulkan, bahwa metode pembelajaran kolaborasi antara metode ceramah, Tanya jawab, diskusi,pemberiaan kesempatan pada siswa untuk bertanya dan saling menukar pendapat antar sesame siswa dalam belajar, sangat ampuh bila di sandingkan dengan metode penggunaan media audio visual dalam mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik.

 

Dengan arti kata, metode penggunaan media audio visual adalah salah satu metode yang dapat menujang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dari sekian banyak metode yang telah ada sebelumnya, serta dari metode-metode yang pernah penulis gunakan dalam setiap melaksanakan proses pemberian materi pembelajaran kepada siswa kelas 2.

 

Apalagi dalam setiap pembelajaran dilakukan praktik langsung di dalam kelas bersama guru, ditambah dengan praktek antar sesama siswa. Baik dilakukan di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Namun semua itu tidak luput dari sokongan semua pihak dan ketersiapan semua peralatan belajar baik dari guru maupun siswa.  (*)

Penulis: Meki Hendra, S.Pd (SDN 04 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad