Pengabdian Seorang Guru, Hadapi Banyak Masalah Siswa - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 11 September 2023

Pengabdian Seorang Guru, Hadapi Banyak Masalah Siswa


ANETRY.NET
Tidak terasa, sudah lebih kurang 17 tahun penulis mengabdikan diri di UPT SDN 13 Balimbing ini. Banyak sekali pengalaman yang penulis dapat selama mengabdikan diri.

 

Meskipun sudah bertahun-tahun, penulis merasa masih banyak kekurangan dalam mengajar di kelas. Tahun tahun sebelumnya penulis merangkap sebagai operator sekolah. Jadi penulis sering dihadapkan dengan tugas pengolahan data sekolah seperti dapodik, Simda Aset dan lainnya.

 

Barulah di tahun pelajaran 2023-2024 ini penulis ditugaskan menjadi seorang guru kelas dan dibebastugaskan dari operator sekolah. Jadi dengan demikian, penulis menjadi sangat tertantang untuk menjadi seorang guru yang menguasai berbagai keahlian dan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kepropesian. Juga masalah di dalam kelas serta berbagai ilmu yang berhubungan dengan peserta didik serta penyelesaian masalahnya.

 

Penulis tidak enolak bila melakukan sharing, kolaborasi dengan sesama pendidik untuk menambah pengetahuan dalam memberikan pembelajaran, serta penyelesaian masalah yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung,. Termasuk masalah yang timbul sewaktu jam sekolah belum berakhir.

 

Dan penulis juga harus menambah referensi keilmuan dari berbagai sumber yang berada di luar untuk menambah, menyokong, memotivasi, melengkapi, serta menyempurnakan diri penulis demi ketercapaian tugas seorang pendidik,  serta ketercapaian hasil belajar siswa yang berkompeten di mata luar.

 

Menjadi guru Sekolah Dasar kadang menjadi cemoohan bagi sebagian orang. Padahal mengajar di Sekolah Dasar sangat unik,  kadang menyenangkan dan adakalanya menyedihkan. Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

 

Yang membuat sedikit rumit penulis dihadapkan dengan  karakter siswa yang berbeda-beda. Ada anak yang karakternya suka mengganggu temannya, ada juga yang berlari lari, memukul-mukul meja, menangis, berteriak-teriak, bahkan ada juga yang tidak mau ikut belajar untuk mengerjakan tugas menulis/membaca dikelasnya dan ada juga anak didik yang keluar masuk kelas.

 

 Kadang membuat penulis menjadi bingung dan pusing mengahadapi anak di dalam kelas pada waktu proses pembelajaran sedang berlangsung. Namun pada prinsipnya itu merupakan tantangan bagi penulis untuk mengenal dan mengubah karakteristik anak dalam belajar.

 

Tugas guru dalam mengajar akan terasa lebih berat kalua seandainya seorang guru itu tidak menguasai anak dan tidak menguasai kelas. Namun akan terasa lebih menyenangkan dan meningkatkan kepercayaan diri apabila semua perlengkapan dalam pembelajaran tersedia sebelum melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, seperti perangkat pembelajaran.

 

Dalam pemberian materi pembelajaran kepada siswa sangat perlu penggabunagn berbagai metode pembelajaran dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran adalah salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi siswa, daya tarik siswa dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Sehingga, hasil pembelajaran siswa itu akan meningkat seiring dengan memberikan kebebasan kepada setiap siswa dalam mengekpresikan ide-ide antar sesama siswa.

 

Sebagai guru dituntut untuk menjadi profesional, sehingga penulis ketika mengajar selalu memberi contoh yang baik kepada anak didik agar anak-anak didik yang penulis ajar berprilaku baik. Kita sebagai guru harus berpenampilan yang baik, berbicara yg sopan sehingga anak didik kita menjadi tertarik dengan materi yang kita sampaikan.

 

Sebagai guru yang profesional banyak menghadapi kendala-kendala dalam proses belajar mengajar, salah satunya dalam hal penguasaan materi, sarana dan prasarana dan juga lingkungan disekitar tempat kita mengajar. 

 

Ketika dihadapkan dengan masalah yang berhubungan dengan siswa, maka penulis harus bisa memilah-milah masalah siswa dan penyelesaiannya sesuai dengan karakteristik siswa. Diantaranya secara individual (face to face), bersama teman sejawat, bersama kepala sekolah dan bersama orang tua. Contohnya ketika penulis dihadapkan dengan siswa yang ketika belajar sering keluar masuk kelas saat jam Pelajaran. Setelah dikonfirmasikan dengan siswa dengan pendekatan ternyata siswa tersebut bermasalah dengan panca indranya.

 

Dengan demikian penulis sangat yakin akan kemampuan diri, kemampuan pengelolaan kelas, penguasaan berbagai metode pembelajaran, media pembelajaran serta berbagai metode penyelesaian masalah di sekolah sangatlah saling berkaitan satu sama lain. (*)

Penulis: Epa  M, S.Pd (UPT SDN 13 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad