ANETRY.NET – Dalam rangka mewujudkan Indonesia emas pada masa yang akan datang, para pendidik harus mempersiapkan generasi yang memiliki karakter dan ilmu pengetahuan yang siap pakai. Oleh sebab itu, para pendidik diharapkan dapat merubah cara pandangnya dan berinovasi dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Menurut Luecke (2003: 2)
inovasi adalah merupakan suatu proses untuk mewujudkan, mengkomunikasikan, atau
mematangkan suatu pengetahuan, gagasan dan ide, yang kemudian disesuaikan guna
mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa. Menurut Gagne dan Briggs
(1979), pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar siswa yang bersifat internal.
Inovasi pembelajaran
adalah suatu upaya guru untuk mengadakan perubahan dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada peserta didik, yang mana tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung saat sekarang ini atau abad
21. Guru-guru yang sudah lama mengajar, sangat sulit untuk mengubah caranya
dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik, mereka masih mengunakan
metode ceramah. Yang dimana dengan menggunakan metode ceramah ini para peserta
didik hanya duduk dengan manis menerima pembelajaran yang menyebabkan anak
tersebut merasa bosan saat belajar.
Metode seperti itu
untuk abad 21 sangat tidak efektif,
apalagi pada zaman yang sudah modern ini. Seorang guru dapat mencari tahu
bagaimana metode yang dapat digunakan agar anak tersebut lebih aktif dan tidak
bosan saat belajar di kelas. Metode ceramah dapat ditukar dengan metode yang
dapat menarik minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Para guru di zaman ini,
diharapkan untuk dapat memperbaharui cara menyampaikan pembelajaran kepada
peserta didik di dalam kelasnya. Untuk memperbaharui cara pendidik dalam
menyampaikan pembelajaran maka diperlukan inovasi atau pembaharuan pembelajaran yang
dapat diterapkan di dalam kelas antara lain, kesatu, pembelajaran konstektual
yaitu pembelajaran dimulai dari yang nyata atau yang dekat dengan peserta didik,
sehingga peserta diharapkan lebih aktif karena itu berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari mereka.
Kedua, problem solving di mana metode ini digunakan oleh guru untuk mendorong
peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan terhadap
masalah yang dihadapinya. Dalam
menerapkan metode ini seorang pendidik bisa memberikan sebuah permasalahan yang
sedang terjadi di sekitar mereka dan menyuruh anak tersebut untuk mencari
solusi atau jalan keluar yang efektif dari permasalahan itu.
Ketiga, menggunakan
media pembelajaran yang menarik minat belajar peserta didik, seperti dalam
pembelajaran ipa yaitu seorang pendidik membuat sebuah sistem tata surya yang menggunakan
kardus bekas dan sebuah gambar yang telah di print yang kemudian gambar
tersebut ditempel ke kardus bekas tersebut, lalu guru dapat bertanya kepada
murid mengenai tata surya itu.
Keempat, role playing yang di mana peserta didik diajak
bermain sambil menjalankan peran berdasarkan scenario yang telah dibuat.
Sembari bermain para peserta didik dapat menyerap informasi dari materi yang
dipelajarinya hari itu. Kelima, diskusi kelompok di mana dalam diskusi ini para
peserta didik diharapkan dapat lebih aktif karena pada diskusi kelompok peserta
didik dapat bertukar pikiran dengan teman sebayanya dan metode ini dapat
mendorong siswa untuk lebih berinteraksi dengan temannya.
Dengan dilaksanakannya
metode di atas, diharapkan peserta didik dapat lebih aktif dan berparisipasi
dalam proses pembelajaran yang dapat membuat mereka memiliki ilmu pengetahuan
yang lebih tinggi yang dimana akan berguna untuk di masa yang akan datang. Karena pada masa
depan pasti membutuhkan para orang yang memiliki pengetahuan yang tinggi
agar Negara ini maju dan berkembang.
Untuk menciptakan inovasi
pembelajaran guru harus berkolaborasi dengan guru-guru lain dalam wadah KKG
atau mencontoh praktek yang baik dari guru-guru penggerak. Guru pada zaman
sekarang diharapkan tidak ada lagi yang gagal teknologi, karena dengan
teknologi bisa membuat bermacam-macam media pembelajaran yang menyenangkan bagi
para peserta didik.
Penulis mengharapkan
para guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik, dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga
peserta didik dapat menyerap ilmu pengetahuan dengan baik dan menjadi generasi
emas pada tahun 2045. (*)
Penulis:
Ulfa Erma, S.Pd.SD (Kepala Sekolah UPT SDN 19 Simawang, Kec.
Rambatan, Kab Tanah Datar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.