Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berdasarkan Gaya Belajar Siswa - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 12 September 2023

Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berdasarkan Gaya Belajar Siswa


ANETRY.NET
Dewasa ini, pelaksanaan pembelajaran di kelas tidak lagi melulu dilaksanakan secara konvensional. Dikarenakan pembelajaran harus mampu menyeimbangi perkembangan zaman.

 

Penjelasan secara verbal dan hanya menggunakan papan tulis saja, tidak mampu menghasilkan pemahaman siswa secara utuh. Hal tersebut menggenjot guru untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satunya dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menvariasikan media pembelajaran.

 

Variasi media pembelajaran diharap mampu untuk menunjang pemahaman dan ketercapaian pembelajaran. Tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu juga selaras dengan karakteristik siswa dengan gaya belajar yang beragam, sehingga membutuhkan media pembelajaran yang selaras dengan karakteristik siswa tersebut.

 

Perkembangan zaman di era global mempengaruhi segala aspek kehidupan. Perkembangan tersebut ditandai dengan semakin pesatnya pemanfaatan teknologi dan alat komunikasi, yang juga memepengaruhi aspek pendidikan. Salah satu yang berkontribusi dalam penyebaran informasi ke seluruh dunia adalah  IT (information technology).

 

Adanya integrasi teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan pendidikan memiliki pengaruh besar. Pemanfaatan kecanggihan teknologi tersebut dapat memberikan peningkatan dalam mutu dan efesiensi pendidikan.

 

Penulis yang notabenya sebagai guru PAI di SD, juga berupaya mengintegrasikan IT dalam pelaksanaan pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan Nasional. Pendidikan agama Islam di sekolah umum, khususnya di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) berperan sebagai pendukung tujuan umum pendidikan nasional, yang tidak lain bahwa tujuan umum pendidikan nasional disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 sebagai berikut:

 

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (Sisdiknas, 2013).

 

Berdasarkan hal tersebut, banyak kiat yang dilakukan guru, khususnya Penulis sebagai guru PAI, agar tercapainya tujuan pendidikan Nasional. Sejatinya, menjadi guru bukanlah suatu hal yang mudah. Guru bukan hanya berperan dalam transfer of knowlage, tapi juga sebagai pendidik, penasehat, dan sebagai fasilitator.

 

Guru idealnya adalah sosok yang bisa diguguh dan ditiru, terutama sebagai guru PAI dan Budi pekerti. Banyak hal yang selalu perlu diperbaiki dan diintropeksi dengan baik.  Salah satu usaha yang dilakukan penulis adalah dengan memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari berbagai komponen ( tujuan, materi atau bahan, strategi, metode, lingkungan, alat, media, dan evaluasi).

 

Salah satu komponen yang berperan adalah media pembelajaran, sehingga kedudukannya tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Kedudukan media sangat penting, sebab dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Media pembelajaran menurut (Surayya, 2012), yaitu alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

 

Pemilihan media pembelajaran juga harus sesuai dengan gaya belajar siswa. Karena setiap anak diciptakan secara unik, meskipun terlahir dalam keluarga yang sama.  Setiap peserta didik memiliki perbedaan dalam kemampuan, pengalaman, bakat, minat, dan gaya belajar.

 

Guru harus memperhatikan perbedaan karakter peserta didik dan memberikan penyajian pembelajaran yang memenuhi kebutuhan peserta didik. Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensi dalam kurikulum merdeka. Salah satu hal yang Penulis perhatikan dalam pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif adalah perbedaan gaya belajar siswa.

 

Menurut Poter 2006 (dalam Mufidah, 2017) secara umum gaya belajar manusia dikategorikan dalam 3 kelompok yaitu: 1) Visual, yaitu gaya belajar yang menitikberatkan pada penglihatan. Artinya siswa dengan gaya belajar ini melihat bukti-bukti konkret terlebih dahulu agar mengerti apa yang dipelajari. 2) Auditori, yaitu gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi. 3) Kinestetik, yaitu gaya belajar yang mengharuskan siswa menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.

 

Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang mendukung setiap gaya belajar dan karakteristik siswa yaitu dengan penggunaan media pembelajaran interaktif. Istiqlal (2018) memaparkan bahwa media pembelajaran yang interaktif memiliki potensi besar untuk merangsang peserta didik agar dapat merespon positif materi pembelajaran yang disampaikan.

 

Hal-hal yang dirasa perlu konkret dilihat oleh siswa,  dapat ditampilkan secara manipulative dalam bentuk visual gambar, suara, video, teks dan flash. Hal-hal yang perlu ditiru siswa dapat ditampilkan dalam bentuk video yang bisa menjadi demonstrasi bagi siswa untuk mencontoh tutorial tertentu.

 

Pemanfaatan media pembelajaran interaktif tidak terlepas dari peran penting media berbasis teknologi. Diantara media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan guru diantaranya : canva, adobe flash, flipbook, autoplay, media situs edukasi, prezi, kine master dan media dengan pemanfaatan software yang interaktif.

 

Berikut keunggulan media pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran: 1) Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan, dan keinginan. 2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda-beda dapat terayomi. 3) Peserta didik belajar dari tutor yang didemonstrasikan. 4) Peserta didik akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika. 5) Peserta didik mengenal perangkat teknologi informasi dan komunikasi. 6) Memberikan pengalaman baru bagi peserta didik. 7) Pembelajaran menjadi efesien dan efektif, 8) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Berdasarkan hal di atas, diharapkan media pembelajaran interaktif berdasarkan gaya belajar siswa dapat memberikan kontribusi penuh dalam pemenuhan kebutuhan gaya belajar peserta didik yang berbeda. Sehingga mampu memperolah ketercapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. (*/ilustrasi: net)

Penulis: Firza Erisa, S.Pd (Guru PAI UPT SDN 21 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad