ANETRY.NET – Sebuah amanah yang sangat luar biasa bagi penulis dalam menuangkan pemikiran tentang pendidikan. Sebagai pendidik, tentu saja banyak perngalaman berharga yang bisa dibagikan.
Di sini penulis akan menguraikan sebuah
pengalaman yang luar biasa juga untuk dapat menjalankan sebuah tugas memimpin
di sebuah sekolah yang membuat hati penulis merasa nyaman dan tentram. Dalam
menjalankan tugas tersebut penulis dapat merasakan arti dari rasa kekeluargaan
dan kerja sama yang solid antara pemimpin dengan guru, antara guru dengan guru.
Semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, itu semua tidak terlepas dari
hasil kerja sama.
Penulis sangat bersyukur ditugaskan di
SDN 24 III Koto Padang Luar ini. Sekolah yang asri, walaupun jauh dari
keramaian kota, namun dekat dengan pasar Nagari Padang Luar.
Uniknya lagi, sekolah juga dekat dengan
objek wisata yang sedang buming dibicarakan pemandu-pemandu wisata dalam negeri
dan luar negeri, yaitu objek wisata Puncak Aur Serumpun. Dari puncak Aur
Serumpun bias disaksikan keindahan Danau Singkarak yang membentang luas.
Sebelum penulis menjabat sebagai
pemimpin di sekolah ini, penulis juga telah menjabat di sekolah yang sangat
dekat dari keramaian kota, di pinggir jalan raya. Memang sebuah hal yang sangat
berbeda perbandingannya dari kedua sekolah ini. Ada juga plus dan minusnya.
Disekolah yang lama, juga terjalin kerja
sama yang baik untuk perkembangan sekolah, namun karena berada di pinggir jalan
raya, ada sedikit persoalan yang mengaganggu konsentrasi siswa dalam
menimba ilmu. Hal itu akibat bisingnya
suara kendaraan yang lalu lalang. Kondisi itu semua tidak dapat terelakkan.
Penulis juga merasakan keakraban dengan
masyarakat dan keluarga besar di SD yang lama. Apa boleh dikata, sebuah
perpisahan yang tak bisa juga ditolak. Berat memang mendengar kata-kata
perpisahan, namun apapun itu, semua harus dijalani demi tugas dan karir.
Alhamdulillah, penulis merasa sangat
bersyukur berada di tempat yang baru saat ini. Tak terasa sudah hampir empat
tahun menjalankan tugas di SDN 24 III Koto. Belum pernah pula merasakan
kesedihan dan kekecewaan. Gurunya ramah-ramah, siswanya kreatif.
Jumlah siswa di SD ini 145 orang, semua
penduduk asli dari daerah tersebut. Dengan demikian, tampak jelas bahwa
kecintaan masyarat pada sekolah yang ada di kampung mereka. Penulis berharap,
semua anak didik kelak bisa menjadi kebanggaan orang tua, dan mengangkat nama
baik kampung mereka. (*/ilustrasi: net)
Penulis: Tiswa Zusepa, (UPT
SDN 24 III Koto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.