ANETRY.NET – Ini adalah tahun ke-11 penulis menjadi seorang guru. Tiga tahun pertama mengajar di MAS Balimbing sebagai Guru Bahasa Inggris. Tahun 2015 pindah ke UPT SDN 30 Balimbing menjadi Guru Bahasa Inggris, 5 tahun terakhir sebagai guru kelas.
Menghadapi siswa Sekolah Dasar jauh luar
biasa berat dibandingkan siswa SMA. Apalagi sekarang mengajar di kelas 2. Awal
mengajar di kelas 2 banyak tingkah laku siswa benar-benar menguji emosi. Ada
yang mengganggu teman, berkeliling kelas, tidak fokus mendengarkan guru. Yang
paling membuat geram baru 1 jam pembelajaran berlangsung siswa sudah bertanya
“buk izin, ingin jajan buk”, “buk lapar buk”. Hal ini karena siswa tidak
membiasakan sarapan.
Kebiasaan siswa yang yang kurang
disiplin dalam sarapan di pagi hari ini tentunya akan akan mempengaruhi
aktifitas belajar siswa. Terganggunya konsentrasi belajar yang dibuktikan siswa
akan terus menerus meminta jam istirahat dipercepat sebelum waktunya. Hal ini
bukan berarti pembelajaran tidak menarik, namun adanya rasa lapar sehingga
merasa tidak tertarik mengikuti pelajaran sesuai jadwal yang ditentukan.
Pagi hari adalah awal yang menentukan pembelajaran
di kelas. Bagaimana pembelajaran akan berjalan dengan lancar jika sebagian
besar siswa mengikuti pembelajaran dengan perut kosong atau tidak sarapan.
Menurut Hardinsyah & Aries (2012), sarapan
adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9
dan memenuhi15-30% untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian, sebagai
bagian gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas.
Sarapan pagi merupakan asupan makanan
pertama yang masuk ke dalam tubuh setelah puasa saat tidur di malam hari. Saat
sarapan, otak kembali mendapatkan asupan nutrisi. Sarapan yang sehat harus
memenuhi sekurangnya seperempat dari kebutuhan nutrisi harian. Jadi, setidaknya
menu sarapan pagi harus mengandung karbohodrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan serat, serta air yang cukup untuk membantu proses pencernaan,
meningkatkan energi juga konsentrasi dan daya ingat (Khomsan, 2004).
Sarapan sangat penting untuk
beraktivitas di pagi hari, terutamanya bagi anak sekolah sebelum mengikuti
proses belajar mengajar. Seringkali anak-anak melewatkan waktu makan paginya.
Mereka terburu-buru menuju ke sekolah. Berbagai alasan dikemukakan seperti tak
sempat, masih kenyang atau masih mengantuk.
Selain itu, kurangnya pengertian akan
pentingnya sarapan pagi bagi tubuh masih menjadi hal biasa bagi para orang tua
sehingga anak akan terbiasa tidak sarapan. Mereka lebih menyukai cara praktis
yaitu memberikan uang saku kepada anak-anak mereka. Pemberian uang saku dengan
tujuan untuk membeli sarapan di kantin sekolah sering tidak tepat sasaran. Di
pagi hari sering anak membeli jajanan yang tidak mengenyangkan, bahkan mereka
sering membeli minuman kaleng atau kemasan.
Sarapan menjadi sangat penting karena
sarapan pagi untuk menunjang kegiatan belajar siswa harus diterapkan pada
siswa. Sarapan pagi merupakan sumber energi, ketika akan memulai aktivitas saat
pembelajaran.
Selain sebagai sumber energi, ada
beberapa manfaat sarapan pagi menurut dr. Andry Hartono (2010) di antaranya, 1)
Menguatkan tubuh. Anak yang membiasakan sarapan pagi akan memiliki fisik yang
kuat, tidak mudah lemas dalam mengikuti pembelajaran. 2) Mencukupi kebutuhan
gizi anak. Dengan sarapan, kebutuhan nutrisi anak akan terpenuhi. Hal ini akan
memepengaruhi pada perkembangan mental dan fisik anak.
Selanjutnya, 3) Dapat menjaga kesehatan.
Anak yang membiasakan sarapan akan memiliki kekebalan tubuh yang kuat, maka
dari itu mereka tidak akan mudah terserang penyakit. 4) Mencegah penyakit maag.
Sarapan membuat lambung akan terisi, sehingga dapat menetralisir asam lambung.
Jika tidak sarapan, lambung akan kosong dan akan menyebabkan sakit maag.
Seterusnya, 5) Menyegarkan otak. Otak
juga mendapatkan nutrisi dari otak, otak tidak akan mampu bekerja dengan baik
jika perut dalam keadaan kosong. 6) Meningkatkan daya konsentrasi anak. Jika
energi yang dibutuhkan tubuh sudah tercukupi dengan sarapan, maka akan membuat
daya konsentrasi anak menjadi lebih kuat. Daya konsentrasi yang baik akan
membuat hasil belajar anak lebih maksimal.
Berikutnya, 7) Dapat membudayakan hidup
sehat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan raga
berpengaruh besar bagi kesehatan jiwa seseorang. Individu yang sehat akan lebih
bersemangat menghadapi kegiatan sehari-hari dibanding seseorang yang kurang
sehat.
Dengan begitu banyak manfaat sarapan
untuk anak, jadi untuk orang tua jangan biarkan anak melewatkan sarapan pagi.
Jika dengan sangat terpaksa melewatkan sarapan pagi, jangan lupa memberikan
bekal. Jadi jangan lewatkan sarapan, agar aktifitas belajar lancar, anak
konsentrasi tingkatkan prestasi. (*)
Penulis: Reni Indriani, S.Pd (Guru UPT SDN 30 Balimbing, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.