Modifikasi Alat dalam Pembelajaran PJOK - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 12 September 2023

Modifikasi Alat dalam Pembelajaran PJOK


ANETRY.NET
Pembelajaran Penjasorkes, adalah pembelajaran yang sangat disenangi oleh seluh siswa di sekolah. Tidak ada satupun siswa yang tidak menyukai pembelajaran ini.

 

Karena pembelajarannya lebih sering dilakukan di luar kelas. Membuat siswa merasa tidak ada beban untuk melaksanakan. Jam pembelajaran tidak terasa habisnya. Ditambah lagi pembelajarannya yang mengharuskan adanya sarana dan prasarana untuk melaksanakannya. Harus ada lapangan atau arena untuk bermain dan berolahraga, serta menggerakkan anggota tubuh sebagai kegaiatan aktifitas fisiknya.

 

Selain lapangan atau arena, halaman yang luas juga dipelukan alat untuk berolahraga. Berikutnya juga peralatan seperti bola, net, raket dan banyak lagi sarana dan prasarana olah raga yang dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan pembelajran penjasorkes ini.

 

Pembelajaran penjasorkes ini merupakan mapel yang penulis ajarkan setiap hari d isekolah kepada semua siswa yang ada. Tujuannya untuk menigkatkan pengetahuan siswa tentang olah raga, terutama tentang teori olah raga juga praktek dari teori tersebut.

 

Penulis berusaha dan berupaya supaya melalui pelajaran ini siswa sehat dan berprestasi. Banyak orang-orang sukses dan cewrdas  diluar sana berkat olah raga.

 

Pembelajaran di sekolah memiliki tujuan utama untuk mencerdaskan peserta didik secara menyeluruh tanpa terkecuali salah satu pembelajaran di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang dikenal dengan Penjas.

 

Menurut Syarripudin (1992:5), tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar yaitu memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani mental emosional dan social. Hal ini ditujukan agar selaras, dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar menanamkan nilai sikap dan membiasakan hidup sehat.

 

Pada kenyataanya, sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendidikan penunjang untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Sebagai seorang guru olahraga pernah mengalami tidak memadai dan tidak lengkapnya sarana dan prasarana di sekolah.

 

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan atau PJOK adalah bagian pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas gerak peserta didik pertumbuhan dan perkembangan yang selaras serasi dan seimbang (Gusril 2017). Dalam proses pelaksanaan PJOK harus mengembangkan segenap potensi peserta didik, baik pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap menuju kesuksesan secara menyeluruh secara fisik dan psikis.

 

Gusril (2004) menyatakan, modifikasi alat memiliki keuntungan dan keefektifan yang meliputi: Pertama, Meningkatkan motivasi dengan kesenangan siswa dalam pembelajaran penjasorkes. Orientasi pembelajaran penjasorkes dan permainan yang dimodifikasi ke dalam penjas yaitu menimbulkan rasa senang (fun game).

 

Anak yang mengikuti pelajaran dengan senang tentu akan mendorong motivasi untuk berpartisipasi dalam mengikuti penbelajaran penjasorkes. Akhirnya siswa akan memiliki kesempatan untuk aktifbergerak sehingga tujuan pembelajaran penjasorkes untuk meningkatkan kebugaran siswa akan tercapai.

 

Kedua, untuk menciptakan proses pembelajaran penjasorkes yang berkualitas baik maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Apabila ketersedian sarana dan prasarana tidak memadai maka peran guru dituntut untuk berkreatifitas dalam memciptakan suatu modifikasi untuk mengatasai permasalahan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pembelajaran sarana dan prasarana tidak akan bisa berjalan dengan baik jika sarana dan prasarana tidak ada.

 

Mencermati hal di atas, maka modifikasi yang perlu penulis lakukan adalah, pertama, lari gawang dalam pembelajaran atletik di kelas lima. Hal itu karena sekolah tidak memiliki rintangan gawang, sehingga bisa dimanfaatkan benda-benda atau alat-alat yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Misalnya kardus atau tempat sampah yang disusun sebanyak lima deretan sehingga siswa sehingga siswa bisa melaksanakan pembealajaran dengan baik yang mana sebelumnya siswa sudah memahami tahapan-tahapan pada lari gawang.

 

Kedua, begitu juga halnya dalam permainan volley ball menggunakan passing bawah siswa merasa keberatan dan tangannya merasa sakit pada saat menerima passing bawah, menggunakan bola standar yang dimodifikasi dengan bola yang lebih ringan dan lunak dengan memakai bola karet. Siswa mampu bisa bermain bola besar sehingga tujuan pembealajaran bisa tercapai. Siswa dapat juga mengembangkan kemampuan gerak dasar lokomotor dan non lokomator dan manipulative. (*)

Penulis: Suharni, S.Pd (Guru UPT SDN 21 Balimbing, Rambatan, Tanah Datar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad