Minimnya Minat Baca Berdampak pada Asesmen Nasional Sekolah - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 15 September 2023

Minimnya Minat Baca Berdampak pada Asesmen Nasional Sekolah


ANETRY.NET
– Dalam  mengukur kinerja, kemajuan, atau nilai suatu objek, konsep, atau individu, dapat dilakukan dengan penilaiaan atau asssesmen. Asesmen yang ditujukan di setiap jenjang sekolah dinamai dengan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan sekolah selama satu tahun terakhir ini.  

 

Kegiatan itu sangat bermanfaat, di mana adanya tindak lanjut serta evaluasi diri terhadap yang dilakukan. Sehingga, kita dapat mengukur tingkat keberhasilannya dari segi siswa. Penulis paham bahwa siswa mendalami bidang IPTEK. Terbukti siswa cukup baik menguasi ilmu teknologi dan tidak membutuhkan bimbingan khusus dalam mengoperasikan computer, atau laptop.

 

Namun, penulis tertarik dengan kenyataan, rendahnya rapor mutu sekolah dikarenakan faktor minat baca siswa yang kurang dalam pelaksaaan asesmen Nasional. Dengan minat baca yang kurang, sehingga siswa tidak mendalami makna, isi  dari soal yang tertera di web.

 

Masalah minat baca siswa rendah, adalah masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan, terutama di jejang sekolah dasar. Minat baca yang rendah, dapat berdampak negatif pada kemampuan siswa dalam memahami bacaan, mengembangkan kosakata, membuat kalimat  dan meningkatkan pemahaman mereka tentang berbagai subjek.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca pada anak adalah, 1) Faktor dari dalam yaitu faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, 2) Faktor emosional atau perasaan yaitu faktor yang dapat menimbulkan perasaan senang, dan 3) Faktor motif social, yaitu faktor yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktivitas demi memenuhi kebutuhan untuk diakui atau diterima oleh lingkungan sosialnya.

 

Kemampuan literasi atau minat baca pada siswa ialah kebiasaan membaca, menulis, dan serta mencari informasi, Minat baca merupakan suatu keinginan atau (gairah) untuk membaca (Siregar, 2004). Definisi itu sejalan dengan pendapat Darmono yang menyatakan, minat baca bahwa kecenderungan minat baca yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca

 

Untuk menuntaskan masalah minat baca yang rendah tidaklah begitu mudah seperti membalikkan telapak tangan, namum penulis berupaya sedikit demi sediktit untuk dapat peningkatan minat baca bagi siswa dengan hal  sebagai berikut.

 

Pertama, membaca di rumah. Dalam kegiatan ini, penulis menuntut siswa membaca selama lebih kurang dua puluh menit dirumah. Buku yang dibaca sesuai keinginan masing masing boleh buku pelajaran, buku cerita, majalah, komik.

 

Kemudian siswa akan menuliskan ringkasan dari yang dibaca kedalam jurnal baca. Menuliskan ringkasan tidak dibolehkan melihat bacaan yang tadi mereka baca cukup dengan menulskan dengan yang teringat. Ini dilakukan untuk melatih mereka agar biasa membaca walau hanya sebentar. Mudah mudahan dengan biasa, kelak menjadi kebiasaan dalam setiap kegiatannya sehari harinya.

 

Keesokan harinya  di sekolah penulis mengoreksi ringkasan yang dibaca siswa dengan membawa buku sumber yang telah dibaca. Jika memungkinkan ringkasan siswa tersebut diketahui oleh orang tuanya dengan sedikit membubuhkan paraf sebagai tanda Kerjasama dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan agar di rumah siswa dapat membagi waktu agar tertanammya sikap disiplin.

 

Kedua, membaca 15 menit  di sekolah. Membaca lima belas menit ini dilakukan penulis dan siswa setelah selesai berdoa di kelas. Kegiatan ini dilakukan dengan membaca buku Pelajaran sebelumnya atau yang ada di pustaka mini  kelas. Kegiatannya ini dilakukan selama rentang waktu lebih kurang lima belas menit sebelum memulai pelajaran.

 

Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang kemaren teringat kembali  atau tidak dilupakan. Jika membaca buku dipojok baca mereka akan membaca, kemudian di bawah bimbingan guru akan mengisi jurnal membaca pada pagi hari di sekolah. Ini bertujuan agar mereka mengetahui bahwa dengan membaca mereka akan kaya dengan ilmu yang tidak diberikan guru.

 

Ketiga, berlatih mengerjakan soal HOTS sederhana sebelum pulang. Kegiatan ini penulis lakukan dengan membuat beberapa soal HOTS sederhana sebanyak jumlah siswa di kelas. Kemudian soal ini akan  digilirkan setiap hari ke siswa sebelum siswa pulang. Untuk hari berikutnya, soal tersebut akan dikerjakan Kembali namun dengan soal yang berbeda dengan hari sebelumnya.

 

Hal ini akan berlaku sampai seluruh soal selesai dan setiap siswa akan mengerjakan soal yang sama, dalam rentang waktu yang sama jumlah soal sama  namun dengan nomor urutan soal yang berbeda. Di akhir penyelesaian penulis bersama siswa membahas Kembali soal serta penyelsainnya.

 

Hal ini dilakukan agar meningkatnya pemahaman siswa dalam membaca dan mampu menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan Asessmen Nasional agar meningkatnya rapor mutu sekolah. (*/ilustrasi: net)

Penulis: Lenimarlina, S.Pd.SD (UPT SDN 16 Padang Magek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad