ANETRY.NET – Dalam mengukur kinerja, kemajuan, atau nilai suatu objek, konsep, atau individu, dapat dilakukan dengan penilaiaan atau asssesmen. Asesmen yang ditujukan di setiap jenjang sekolah dinamai dengan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan sekolah selama satu tahun terakhir ini.
Kegiatan itu sangat bermanfaat, di mana
adanya tindak lanjut serta evaluasi diri terhadap yang dilakukan. Sehingga,
kita dapat mengukur tingkat keberhasilannya dari segi siswa. Penulis paham
bahwa siswa mendalami bidang IPTEK. Terbukti siswa cukup baik menguasi ilmu
teknologi dan tidak membutuhkan bimbingan khusus dalam mengoperasikan computer,
atau laptop.
Namun, penulis tertarik dengan kenyataan,
rendahnya rapor mutu sekolah dikarenakan faktor minat baca siswa yang kurang
dalam pelaksaaan asesmen Nasional. Dengan minat baca yang kurang, sehingga
siswa tidak mendalami makna, isi dari
soal yang tertera di web.
Masalah minat baca siswa rendah, adalah
masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan, terutama di jejang sekolah
dasar. Minat baca yang rendah, dapat berdampak negatif pada kemampuan siswa
dalam memahami bacaan, mengembangkan kosakata, membuat kalimat dan meningkatkan pemahaman mereka tentang
berbagai subjek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
membaca pada anak adalah, 1) Faktor dari dalam yaitu faktor yang berhubungan
dengan dorongan fisik, 2) Faktor emosional atau perasaan yaitu faktor yang
dapat menimbulkan perasaan senang, dan 3) Faktor motif social, yaitu faktor
yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktivitas demi memenuhi
kebutuhan untuk diakui atau diterima oleh lingkungan sosialnya.
Kemampuan literasi atau minat baca pada
siswa ialah kebiasaan membaca, menulis, dan serta mencari informasi, Minat baca
merupakan suatu keinginan atau (gairah) untuk membaca (Siregar, 2004). Definisi
itu sejalan dengan pendapat Darmono yang menyatakan, minat baca bahwa
kecenderungan minat baca yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap
membaca
Untuk menuntaskan masalah minat baca
yang rendah tidaklah begitu mudah seperti membalikkan telapak tangan, namum
penulis berupaya sedikit demi sediktit untuk dapat peningkatan minat baca bagi
siswa dengan hal sebagai berikut.
Pertama, membaca di rumah. Dalam
kegiatan ini, penulis menuntut siswa membaca selama lebih kurang dua puluh
menit dirumah. Buku yang dibaca sesuai keinginan masing masing boleh buku pelajaran,
buku cerita, majalah, komik.
Kemudian siswa akan menuliskan ringkasan
dari yang dibaca kedalam jurnal baca. Menuliskan ringkasan tidak dibolehkan
melihat bacaan yang tadi mereka baca cukup dengan menulskan dengan yang
teringat. Ini dilakukan untuk melatih mereka agar biasa membaca walau hanya
sebentar. Mudah mudahan dengan biasa, kelak menjadi kebiasaan dalam setiap
kegiatannya sehari harinya.
Keesokan harinya di sekolah penulis mengoreksi ringkasan yang
dibaca siswa dengan membawa buku sumber yang telah dibaca. Jika memungkinkan
ringkasan siswa tersebut diketahui oleh orang tuanya dengan sedikit membubuhkan
paraf sebagai tanda Kerjasama dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan agar di
rumah siswa dapat membagi waktu agar tertanammya sikap disiplin.
Kedua, membaca 15 menit di sekolah. Membaca lima belas menit ini
dilakukan penulis dan siswa setelah selesai berdoa di kelas. Kegiatan ini
dilakukan dengan membaca buku Pelajaran sebelumnya atau yang ada di pustaka
mini kelas. Kegiatannya ini dilakukan
selama rentang waktu lebih kurang lima belas menit sebelum memulai pelajaran.
Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang
kemaren teringat kembali atau tidak
dilupakan. Jika membaca buku dipojok baca mereka akan membaca, kemudian di bawah
bimbingan guru akan mengisi jurnal membaca pada pagi hari di sekolah. Ini
bertujuan agar mereka mengetahui bahwa dengan membaca mereka akan kaya dengan
ilmu yang tidak diberikan guru.
Ketiga, berlatih mengerjakan soal HOTS
sederhana sebelum pulang. Kegiatan ini penulis lakukan dengan membuat beberapa
soal HOTS sederhana sebanyak jumlah siswa di kelas. Kemudian soal ini akan digilirkan setiap hari ke siswa sebelum siswa
pulang. Untuk hari berikutnya, soal tersebut akan dikerjakan Kembali namun
dengan soal yang berbeda dengan hari sebelumnya.
Hal ini akan berlaku sampai seluruh soal
selesai dan setiap siswa akan mengerjakan soal yang sama, dalam rentang waktu
yang sama jumlah soal sama namun dengan
nomor urutan soal yang berbeda. Di akhir penyelesaian penulis bersama siswa
membahas Kembali soal serta penyelsainnya.
Hal ini dilakukan agar meningkatnya
pemahaman siswa dalam membaca dan mampu menyelesaikan permasalahan dalam
pelaksanaan Asessmen Nasional agar meningkatnya rapor mutu sekolah. (*/ilustrasi:
net)
Penulis: Lenimarlina, S.Pd.SD
(UPT SDN 16 Padang Magek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.