ANETRY.NET – Salah satu faktor penentu suksesnya proses pembelajaran siswa adalah, minat belajar. Hal itu merupakan pondasi yang esensial baginya untuk melakukan kegiatan tersebut dengan baik.
Siswa yang minat belajarnya tinggi, akan memperoleh prestasi
belajar baik begitu juga sebaliknya. Pentingnya minat belajar terbentuk agar
terjadi perubahan belajar kearah lebih positif. Wardiana (2004: 149)
berpandangan, siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan melakukan kegiatan
lebih banyak,
dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar.
Prestasi yang diraih akan lebih baik
apabila mempunyai minat belajar tinggi. Untuk memiliki minat
belajar yang tinggi, ada beberapa faktor yang dapat menumbuh kembangkannya
seperti motivasi, perhatian, dan bahan pelajaran dan sikap guru.
Dalam konteks ini, seorang guru
hendaknya berupaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa untuk menguasai mata pelajaran
yang dipelajarinya dengan cara yang baik sesuai dengan harapan. Timbulnya minat
belajar ini dikarenakan adanya dorongan dari internal seseorang dan hal-hal
yang berpengaruh lainnya dari eksternal.
Minat belajar yang menjadikan siswa
meraih prestasinya bukan hanya berasala dari dalam diri siswa tersebut tetapi
juga disebabkan oleh segala hal yang memengaruhi kegiatan belajar mereka
seperti guru yang mengajar, kurikulum mata pelajaran, sarana dan prasarana, latar
belakang ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, fisik dan
rohani siswa, strategi dan serta metode yang diterapkan untuk melaksanakan pembelajaran.
Minat adalah ketertarikan terhadap
sesuatu dari diri sendiri sebagai faktor dari dalam dan faktor dari luar
dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut faktor dari luar, Neti (2022:1)
menyebutkan, minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
atau terlibat terhadap sesuatu hal karna menyadari pentingnya atau bernilainya
hal tersebut. Menurut Djaali (2014: 121)
minat adalah “rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh”.
Ada beberapa faktor yang menjadi
penyebab menurunnya minat belajar siswa setelah pandemi antara lain: Pertama, siswa
tidak kesekolah pada masa pandemi, hal ini mempengaruhi rasa malas siswa dalam
belajar, setelah pandemi siswa kembali belajar di sekolah, aktifitas ini
sebelumnya berlangsung di rumah selama 2 tahun, sehingga siswa harus
beradaptasi lagi dengan rutinitas ini.
Kedua, siswa kurang mendapat kontrol
untuk belajar, fungsi kontrol ini berasal dari orang tua, orangtua juga penting
dalam mengembalikan minat belajar siswa di rumah.
Ketiga, penggunaan smartphone yang
berlebihan yang kadang tidak terkontrol sehingga siswa banyak menghabiskan
waktunya dalam bermain. Hal inidikarenakan dalam smartphone banyak hal yang
menarik perhatian siswa seperti tersedianya sosial media seperti Game online,
Whatsapp, Instagram, Tik tok dan Aplikasi menarik lainnya.
Dari beberapa faktor di atas, penulis cenderung pada
penggunaan gawai yang berlebihan karena faktor ini sangat mempengaruhi
menurunnya minat belajar siswa. Hal ini terlihat siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan
gawainya, berawal dari diwajibkan siswa memiliki gawai sebagai alat dan
fasilitator dalam pembelajaran selama pandemi, karena siswa melakukan pembelajaran jarak
jauh/online.
Seperti diketahui, di dalam gawai tersebut tersedia berbagai macam media yang menarik perhatian
siswa. Hal
inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua terutama guru, karena
guru salah satu yang terlibat langsung dalam pendidikan anak.
Oleh karena itu, perlu perhatian dan
tindakan yang nyata untuk mengatasi tantangan ini, bagi guru menghadapi
tantangan ini berupaya nyatan dan untuk mewujudkan tindakan nyata memberikan
serta menyarankan solusi yang mungkin bisa menjadi perhatian pendidik, yaitu:
1) Perlu adanya pembinaan kepada siswa tentang dampak negative dari penggunaan smartphoneyang
berlebihan. 2) Pendidik mengambil strategi pembelajaran yang bisa menarik minat
siswa dalam pembelajaran seperti ice breaking untuk kembali memberikan rasa
relasx kepada peserta didik.
Selanjutnya, 3) Pendidik dituntut lebih
kreatif dan innovative meningkatkan minat belajar siswa atau paling tidak
mengembalikan minat belajar siswa bisa dengan menggunakan teknologi yang ada.
4) Pendidik harus memanfaatkan segala fasilitas yang ada sebagai sumber belajar
dan pendukung pembelajaran yang kreatif dan innovative. Faktor pendukung yang
dimaksud adalah pemanfaatan media pembelajaran baik itu pemanfaatan tekhnologi
maupun sarana yang tersedia di lingkungan sekolah. (*)
Penulis: Erliama, S.Pd (Guru Kelas UPT SDN 08 Balimbing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.