Menurunnya Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar Setelah Masa Pandemi - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 11 September 2023

Menurunnya Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar Setelah Masa Pandemi


ANETRY.NET
Salah satu faktor penentu suksesnya proses pembelajaran siswa adalah, minat belajar. Hal itu merupakan pondasi yang esensial baginya untuk melakukan kegiatan tersebut dengan baik.

 

Siswa yang minat belajarnya tinggi, akan memperoleh prestasi belajar baik begitu juga sebaliknya. Pentingnya minat belajar terbentuk agar terjadi perubahan belajar kearah lebih positif. Wardiana (2004: 149) berpandangan, siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan melakukan kegiatan lebih banyak, dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar.

 

Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai minat belajar tinggi. Untuk memiliki minat belajar yang tinggi, ada beberapa faktor yang dapat menumbuh kembangkannya seperti motivasi, perhatian, dan bahan pelajaran dan sikap guru.

 

Dalam konteks ini, seorang guru hendaknya berupaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa untuk menguasai mata pelajaran yang dipelajarinya dengan cara yang baik sesuai dengan harapan. Timbulnya minat belajar ini dikarenakan adanya dorongan dari internal seseorang dan hal-hal yang berpengaruh lainnya dari eksternal.

 

Minat belajar yang menjadikan siswa meraih prestasinya bukan hanya berasala dari dalam diri siswa tersebut tetapi juga disebabkan oleh segala hal yang memengaruhi kegiatan belajar mereka seperti guru yang mengajar, kurikulum mata pelajaran, sarana dan prasarana, latar belakang ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, fisik dan rohani siswa, strategi dan serta metode yang diterapkan untuk melaksanakan pembelajaran.

 

Minat adalah ketertarikan terhadap sesuatu dari diri sendiri sebagai faktor dari dalam dan faktor dari luar dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut faktor dari luar, Neti (2022:1) menyebutkan, minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karna menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut.  Menurut Djaali (2014: 121) minat adalah “rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya minat belajar siswa setelah pandemi antara lain: Pertama, siswa tidak kesekolah pada masa pandemi, hal ini mempengaruhi rasa malas siswa dalam belajar, setelah pandemi siswa kembali belajar di sekolah, aktifitas ini sebelumnya berlangsung di rumah selama 2 tahun, sehingga siswa harus beradaptasi lagi dengan rutinitas ini.

 

Kedua, siswa kurang mendapat kontrol untuk belajar, fungsi kontrol ini berasal dari orang tua, orangtua juga penting dalam mengembalikan minat belajar siswa di rumah.

 

Ketiga, penggunaan smartphone yang berlebihan yang kadang tidak terkontrol sehingga siswa banyak menghabiskan waktunya dalam bermain. Hal inidikarenakan dalam smartphone banyak hal yang menarik perhatian siswa seperti tersedianya sosial media seperti Game online, Whatsapp, Instagram, Tik tok dan Aplikasi menarik lainnya.

 

Dari beberapa faktor di atas, penulis cenderung pada penggunaan gawai yang berlebihan karena faktor ini sangat mempengaruhi menurunnya minat belajar siswa. Hal ini terlihat siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawainya, berawal dari diwajibkan siswa memiliki gawai sebagai alat dan fasilitator dalam pembelajaran selama pandemi, karena siswa melakukan pembelajaran jarak jauh/online.

 

Seperti diketahui, di dalam gawai tersebut tersedia berbagai macam media yang menarik perhatian siswa. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua terutama guru, karena guru salah satu yang terlibat langsung dalam pendidikan anak.

 

Oleh karena itu, perlu perhatian dan tindakan yang nyata untuk mengatasi tantangan ini, bagi guru menghadapi tantangan ini berupaya nyatan dan untuk mewujudkan tindakan nyata memberikan serta menyarankan solusi yang mungkin bisa menjadi perhatian pendidik, yaitu: 1) Perlu adanya pembinaan kepada siswa tentang dampak negative dari penggunaan smartphoneyang berlebihan. 2) Pendidik mengambil strategi pembelajaran yang bisa menarik minat siswa dalam pembelajaran seperti ice breaking untuk kembali memberikan rasa relasx kepada peserta didik.

 

Selanjutnya, 3) Pendidik dituntut lebih kreatif dan innovative meningkatkan minat belajar siswa atau paling tidak mengembalikan minat belajar siswa bisa dengan menggunakan teknologi yang ada. 4) Pendidik harus memanfaatkan segala fasilitas yang ada sebagai sumber belajar dan pendukung pembelajaran yang kreatif dan innovative. Faktor pendukung yang dimaksud adalah pemanfaatan media pembelajaran baik itu pemanfaatan tekhnologi maupun sarana yang tersedia di lingkungan sekolah. (*)

Penulis: Erliama, S.Pd (Guru Kelas UPT SDN 08 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad