ANETRY.NET – Menjadi guru bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi merupakan sebuah panggilan hidup. Seorang guru tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga membantu siswa mempersiapkan masa depannya nanti.
Salah satu beban guru adalah dengan
memberikan bekal kemampuan membaca. Hal itu merupakan kemampuan terpenting dan
paling dasar dalam dunia pendidikan. Dan seorang guru adalah pahlawan tanpa
tanda jasa yang saat ini masih berjuang untuk anak-anak muridnya.
Guru kelas 1, mengajar selama kurang
lebih satu tahun. Menjadi seorang guru adalah sebuah panggilan hati. Walaupun
profesi guru sudah lama ditekuni, disadari bahwa menjadi seorang guru tidaklah
mudah, terutama dalam meningkatkan kualitas literasi murid-murid.
Saat ini, sekolah memiliki keterbatasan
buku-buku bacaan anak, sehingga guru harus mengajar dengan menggunakan
buku-buku pelajarannya saja. Sebenarnya sekolah sudah memiliki perpustakaan,
namun koleksi bukunya masih sangat umum, dan tidak sesuai dengan jenjang pendidikan
atau kemampuan murid.
Sebagai seorang guru, dirasa bahwa
kemampuan dan kreativitas dalam mengajar belum optimal. Seolah belum menemukan
metode maupun strategi yang tepat untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif,
menyenangkan, dan mudah untuk diserap oleh murid-muriddi kelas rendah.
Hal ini turut menyebabkan kurangnya
minat belajar dan membaca para siswa. Tidak hanya itu, ruang kelas yang
digunakan masih sangat tradisional, minim akan alat peraga atau pajangan yang
dapat menunjang semangat dan aktivitas membaca para siswa di dalam kelas.
Program Pengembangan Literasi Dasar,
berupaya untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas awal (kelas 1 SD) di
Sumatera Barat melalui Program Membaca Berimbang. Membaca Berimbang memiliki
metodologi membaca yang inovatif untuk memberikan dukungan khusus dalam
menerapkan program membaca yang kuat di kelas-kelas awal.
Membaca Berimbang terdiri dari 6
komponen. Tiga komponen pertama fokus pada pengembangan budaya membaca di
kelas, siswa termotivasi untuk membaca melalui lingkungan kelas yang ditunjang
oleh adanya buku bacaan yang menarik dan sudut baca, dan kegiatan membaca buku
bergambar secara teratur oleh guru dalam kegiatan Membaca Interaktif.
Sedangkan tiga komponen kedua berkaitan
dengan pengembangan keterampilan melalui mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. (*)
Penulis:
Ariesna Juita (UPT SDN 11 Padang Magek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.