ANETRY.NET – Pubertas merupakan proses yang dilalui peserta didik, baik itu perempuan ataupun laki-laki menuju masa dewasa.
Pubertas adalah masa ketika seorang
peserta didik mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Pubertas berasal dari bahasa latin pubes, artinya
masa menuju dewasa.
Perubahan pada masa pubertas dipengaruhi
oleh hormon yang ada dalam tubuh. Masa pubertas setiap peserta didik berbeda-beda tetapi pada umumnya dimulai saat
berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi cepat
atau lambatnya datang masa pubertas yaitu metabolisme tubuh, pola hidup,
makanan, dan pengaruh lingkungan.
Dalam hal ini penulis sebagai guru kelas
VI Sekolah Dasar yang menghadapi peserta
didik yang mengalami masa pubertas
merasa khawatir. Hal ini , dikarenakan pada masa pubertas ini,
kebanyakan orang tua tidak memperhatikan peserta didik dengan serius.
Walaupun ada sebagian orang tua dari
peserta didik yang memperhatikan masa pubertas yang dialami anaknya , tetapi
lingkungan dan teman akan berpengaruh banyak terhadap masa pubertas yang
dialami peserta didik tersebut. Sehingga
penulis tertarik untuk menulis artikel ini terkait pemahaman terhadap
pubertas.
Pada anak perempuan, tanda-tanda pubertas
meliputi mulai menstruasi, tumbuh rambut halus di ketiak dan kemaluan. Selain
itu payudara dan pinggul membesar, mulai muncul jerawat, dan pertumbuhan
semakin cepat.
Tanda pubertas pada anak laki-laki meliputi mimpi basah,
pertumbuhan penis dan testis, tumbuh rambut di wajah, area seksual dan ketiak,
mulai berjerawat, perubahan suara, dan pertumbuhan semakin cepat.
Ciri-ciri di atas merupakan ciri umum
yang dialami anak ketika beranjak remaja. Tidak selalu setiap anak mengalami
seluruh ciri-ciri diatas, dan hanya mengalami beberapa saja.
Beberapa hal yang harus dilakukan anak
disaat masa pubertas, 1) Menjaga kebersihan badan. Saat memasuki masa pubertas
biasanya bau badan anak menjadi lebih bau dari sebelumnya, sehingga harus
meningkatkan kebersihan dengan mandi dan keramas secara teratur. Serta
menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat. 2) Menjaga gaya hidup sehat. Menjaga
makanan yang bergizi, waktu istirahat yang cukup, serta olahraga secara teratur.
Selanjutnya, 3) Menjaga pergaulan. Setelah
memasuki masa pubertas, organ reproduksi sudah mulai aktif. Sehingga pergaulan
antara anak laki-laki dan perempuan yang salah dapat menyebabkan kehamilan.
Perubahan ini sering kali menimbulkan
kebingungan dan kecemasan peserta didik . Guru dan orang tua mesti memandu peserta didik melewati masa pubertas. Berikut cara membantu peserta
didik melewati masa pubertas: Pertama, Guru dan orang tua memahami soal masa pubertas. Pertama sekali guru dan orang
tua mesti memahami masa puber. Mulai
dari proses perkembangan dan perubahan yang terjadi pada peserta didik baik secara fisik maupun emosional.
Kenali juga ciri-ciri yang terjadi pada peserta
didik saat sedang puber. Pahami pula bahwa masa-masa ini bisa jadi masa yang
sulit bagi peserta didik . Pasalnya, emosi peserta didik dapat berubah secara drastis pada masa pubertas.
Kedua, jelaskan pada peserta didik
tentang masa puber. Saat peserta didik mulai menunjukkan tanda-tanda memasuki
masa puber, ajak peserta didik bicara. Jelaskan pada pserta didik tentang
perubahan yang dialaminya. Beri tahu peserta didik bahwa perubahan ini adalah
hal yang normal untuk menjadi dewasa dan memasuki kehidupan yang lebih baik.
Ketiga, guru dan orang tua menjadi pendengar baik. Selain memberi penjelasan,
beri kesempatan untuk berbicara dan bercerita mengenai pengalaman yang mereka
alami. Jadilah pendengar yang baik untuk peserta didik. Beri masukan yang tepat
dengan tidak menggurui. Ajak pula peserta didik untuk sama-sama memikirkan solusi melewati
masa-masa tersebut.
Keempat, jangan membandingkan peserta
didik. Setiap peserta didik mengalami masa puber yang unik dan berbeda satu
sama lain. Jangan membandingkan ataupun menyamakan pengalaman yang dialami peserta
didik dengan peserta didik yang lainnya
atau bahkan dengan pengalaman kita saat puber dulu.
Kelima, peka terhadap perubahan emosi
dan perilaku peserta didik. Masa puber adalah masa-masa yang naik turun. Guru dan Orang tua mesti peka terhadap
perubahan emosi dan perilaku pada peserta didik . Cermati apabila peserta didik
mengalami kurang tidur atau tidur berlebihan,
cemas, depresi, tidak berteman, hingga perubahan nilai di sekolah.
Masa pubertas ini sangat penting bagi
orang-orang terdekat (keluarga, lingkungan, dan sekolah) untuk mengarahkan
peserta didik menuju hal-hal positif,
diantaranya, 1) Memberikan pendidikan
agama, 2) Memilih pergaulan yang membawa dampak yang positif, 3) Mendukung
penyaluran hobi keberbagai aktivitas seperti olahraga, seni musik, seni tari,
maupun kegiatan social, 4) Memberikan teladan yang patut dicontoh peserta didik,
5) Membatasi akses menuju perangkat digital dan kendaraan bermotor.
Guru selalu membantu peserta didik untuk menghadapi masalah mereka. Berdiskusi
dengan orang tua peserta didik atas perubahan perilaku yang dialami disaat masa
pubertas. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional seperti konselor atau
psikologi untuk mengatasi masalah pada peserta
didik. (*/ilustrasi: net)
Daftar
Pustaka
1. https://www.kompasiana.com/ruriainiyah1775/62011a54bb44867ee74659f2/berikut-sikap-yang-harus-disiapkan-menjelang-masa-pubertas-anak-usia-sd?
2. https://kependidikan.com/ciri-pubertas-pada-anak/
Penulis: Maya, S.Pd.SD (SDN
01 III Koto, Kecamatan Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.