ANETRY.NET – Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Baik dalam kehidupan duniawi, maupun untuk mempersiapkan hidup yang hakiki.
Sebagai seorang pendidik yang mengasuh 31
orang siswa, penulis merasa khawatir. Sudah jelas ke semua karakter anak ini
tidaklah sama. Ada anak yang karakternya pendiam, dan ada juga anak yang memiliki karakter aktif dan
sebagainya.
Walaupun sebagian kecil dari anak didik
tersebut yang berkarakter tidak sesuai dengan harapan pendidik, tapi ini
menjadi tanggung jawab penulis sebagai pendidik. Penulis sadar betul bahwa
zaman dan waktu sudah berbeda. Banyak hal yang dapat mempengaruhi hal ini
terjadi. Sehingga untuk menanggapi karakter anak tersebut, penulis tertarik
untuk menulis artikel terkait Pendidikan Karakter Anak.
Karakter adalah perilaku yang ditunjukkan
oleh anak dalam bersikap dan bertindak. Karakter secara harfiah berasal dari
bahasa latin character, yang antara lain berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi
pekerti, kepribadian atau akhlak. Sehingga, karakter dapat dipahami sebagai
sifat dasar, kepribadian, tingkah laku/ perilaku dan kebiasaan yang berpola.
Sedangkan secara istilah, karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya
dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya
sendiri.
Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi,
adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan
secara bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Menurut
Mulyasa, bahwa pendidikan karakter adalah upaya membantu perkembangan jiwa
anak-anak, batin maupun lahir, dari sifat kodratnya menuju ke arah peradaban
yang manusiawi dan lebih baik.
Karakter seorang anak, dimulai dari
lingkungan keluarganya. Sebaiknya orang tua dapat memberikan contoh yang baik
kepada anaknya.anak yang lahir ke dunia ibaratkan seperti kertas putih yang
kosong dan yang belum ditulis, atau lebih dikenal dengan istilah Tabularsa (a
blank sheet of paper). Keluargalah yang berperan penting dalam pendidikan anak.
Dalam hal ini penyalahgunaan teknologi sekarang juga berpengaruh besar terhadap
perkembangan karakter anak.
Kebanyakan orang tua sekarang, lebih cenderung
memberikan handphonenya kepada anak agar pekerjaan yang dilakukannya tidak
terganggu oleh anak. Sedangkan orang tua lupa untuk mengontrol apa yang sedang
diakses anaknya. Selain itu karakter seorang anak juga bisa dipengaruhi dari
lingkungan sekitarnya. Bak pepatah orang Minang “Bakawan jo ustad paliang indak
bisa mambaco basmillah, bakawan jo panjua ikan saindaknyo dapek anyienyo”.
Adapun tujuan dari penddikan karakter ini
adalah 1) Mendorong kebiasaan perilaku terpuji sejalan dengan nilai-nilai
universal, tradisi budaya, kesepakatan sosial, dan religiositas agama. 2) Menanamkan
jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab sebagai penerus bangsa. 3) Memupuk
ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya,
sehingga tidak terjerumus kepada perilaku yang menyimpang, baik secara individu
maupun sosial. 4) Meningkatkan kemampuan menghindari sifat tercela yang dapat
merusak diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. 5) Agar siswa memahami dan
menghayati nilai-nilai yang relevan bagi pertumbuhan dan penghargaan harkat dan
martabat manusia.
Inilah tantangan penulis sebagai seorang
pendidik untuk membentuk karakter peserta didik dilingkungan sekolah yang lingkungan masyarakatnya majemuk. Penulis
merasa terbantu dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 )
pada kurikulum Merdeka yang memuat 6 elemen, yaitunya 1) Beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 2) Berkebhinekaan Global. 3) Gotong
Royong. 4) Mandiri. 5) Kreatif, dan 6) Bernalar Kritis.
Dengan adanya Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila P5 diatas semoga karakter peserta didik bisa dibentuk. Di
tangan generasi penerus inilah terletak harapan bangsa. Dan penulis sebagai
tenaga pendidik semoga bisa menjadi contoh yang baik untuk peserta didik.
Daftar
Pustaka
1. Pendidikan Karakter Peluang dalam membangun
Karakter Bangsa, Drs.H.Sofyan Tsauri, MM,2015
2. https://ntt.kemenag.go.id/berita/505955/anak-yang-baru-lahir-ibarat-kertas-putih#:~:text=%E2%80%9C%20anak%20yang%20lahir%20ke%20dunia,dewasa%20yang%20memberikan%20warna%20pendidikannya.
3. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/V.2-Dimensi-elemen-subelemen-Profil-Pelajar-Pancasila-pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Penulis:
Rosmawilis, S.Pd.SD (UPT SDN 03 Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.