Membangun Karakter Siswa, Bukan Hanya Tanggungjawab Guru - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 01 September 2023

Membangun Karakter Siswa, Bukan Hanya Tanggungjawab Guru


ANETRY.NET
– Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Baik dalam kehidupan duniawi, maupun untuk mempersiapkan hidup yang hakiki.

 

Sebagai seorang pendidik yang mengasuh 31 orang siswa, penulis merasa khawatir. Sudah jelas ke semua karakter anak ini tidaklah sama. Ada anak yang karakternya pendiam, dan ada  juga anak yang memiliki karakter aktif dan sebagainya.

 

Walaupun sebagian kecil dari anak didik tersebut yang berkarakter tidak sesuai dengan harapan pendidik, tapi ini menjadi tanggung jawab penulis sebagai pendidik. Penulis sadar betul bahwa zaman dan waktu sudah berbeda. Banyak hal yang dapat mempengaruhi hal ini terjadi. Sehingga untuk menanggapi karakter anak tersebut, penulis tertarik untuk menulis artikel terkait Pendidikan Karakter Anak.

 

Karakter adalah perilaku yang ditunjukkan oleh anak dalam bersikap dan bertindak. Karakter secara harfiah berasal dari bahasa latin character, yang antara lain berarti  watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak. Sehingga, karakter dapat dipahami sebagai sifat dasar, kepribadian, tingkah laku/ perilaku dan kebiasaan yang berpola. Sedangkan secara istilah, karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.

 

Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi, adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan secara bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Menurut Mulyasa, bahwa pendidikan karakter adalah upaya membantu perkembangan jiwa anak-anak, batin maupun lahir, dari sifat kodratnya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik.

 

Karakter seorang anak, dimulai dari lingkungan keluarganya. Sebaiknya orang tua dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya.anak yang lahir ke dunia ibaratkan seperti kertas putih yang kosong dan yang belum ditulis, atau lebih dikenal dengan istilah Tabularsa (a blank sheet of paper). Keluargalah yang berperan penting dalam pendidikan anak. Dalam hal ini penyalahgunaan teknologi sekarang juga berpengaruh besar terhadap perkembangan karakter anak.

 

Kebanyakan orang tua sekarang, lebih cenderung memberikan handphonenya kepada anak agar pekerjaan yang dilakukannya tidak terganggu oleh anak. Sedangkan orang tua lupa untuk mengontrol apa yang sedang diakses anaknya. Selain itu karakter seorang anak juga bisa dipengaruhi dari lingkungan sekitarnya. Bak pepatah orang Minang “Bakawan jo ustad paliang indak bisa mambaco basmillah, bakawan jo panjua ikan saindaknyo dapek anyienyo”.

 

Adapun tujuan dari penddikan karakter ini adalah 1) Mendorong kebiasaan perilaku terpuji sejalan dengan nilai-nilai universal, tradisi budaya, kesepakatan sosial, dan religiositas agama. 2) Menanamkan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab sebagai penerus bangsa. 3) Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya, sehingga tidak terjerumus kepada perilaku yang menyimpang, baik secara individu maupun sosial. 4) Meningkatkan kemampuan menghindari sifat tercela yang dapat merusak diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. 5) Agar siswa memahami dan menghayati nilai-nilai yang relevan bagi pertumbuhan dan penghargaan harkat dan martabat manusia.

 

Inilah tantangan penulis sebagai seorang pendidik untuk membentuk karakter peserta didik dilingkungan sekolah  yang lingkungan masyarakatnya majemuk. Penulis merasa terbantu dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ) pada kurikulum Merdeka yang memuat 6 elemen, yaitunya 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 2) Berkebhinekaan Global. 3) Gotong Royong. 4) Mandiri. 5) Kreatif, dan 6) Bernalar Kritis.

 

Dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 diatas semoga karakter peserta didik bisa dibentuk. Di tangan generasi penerus inilah terletak harapan bangsa. Dan penulis sebagai tenaga pendidik semoga bisa menjadi contoh yang baik untuk peserta didik.

 

Daftar Pustaka

1.   Pendidikan Karakter Peluang dalam membangun Karakter Bangsa, Drs.H.Sofyan Tsauri, MM,2015

2.   https://ntt.kemenag.go.id/berita/505955/anak-yang-baru-lahir-ibarat-kertas-putih#:~:text=%E2%80%9C%20anak%20yang%20lahir%20ke%20dunia,dewasa%20yang%20memberikan%20warna%20pendidikannya.

3.   https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/V.2-Dimensi-elemen-subelemen-Profil-Pelajar-Pancasila-pada-Kurikulum-Merdeka.pdf

Penulis: Rosmawilis, S.Pd.SD (UPT SDN 03 Rambatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad