ANETRY.NET – Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke waktu. Permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang lalu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus
dikembangkan untuk menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh
karenanya, pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu
disesuaikan,
agar generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang
dihadapi di masa yang akan datang.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di
alam semesta serta interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai
individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan
berbagai pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).
Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan sosial.
Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah
dalam pembelajaran IPAS, akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan
berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil kesimpulan yang tepat), yang melahirkan
kebijaksanaan dalam diri peserta didik.
Penggunaan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam pembelajaran, berpengaruh terhadap hasil belajar yang di peroleh. Semakin tepat LKPD yang digunakan, maka hasil yang
diperoleh semakin maksimal. Begitu pentingnya LKPD dalam pembelajaran, sehingga
guru dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat LKPD pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan materi pembelajaran.
Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), adalah salah satu bahan
ajar yang dipakai para guru atau pendidik. Menurut Depdiknas (2008), LKPD
adalah gambaran yang isinya merupakan tugas yang harus dikerjakan peserta
didik, berisi petunjuk, langkah-langkah, dan cara menyelesaikan tugas materi
tertentu.
Adapun
fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sangat penting, yaitu: (1) Membantu
peserta didik menemukan konsep materi yang sedang dibahas. (2) Membantu peserta
didik menerapkan dan mengintegrasi beberapa konsep yang ditemukan. (3) LKPD
bisa digunakan sebagai penuntun belajar. (4) LKPD bisa untuk penguatan materi.
(5) LKPD dapat dipakai untuk petunjuk praktikum.
Daryanto dan
Dwicahyono (2014: 176) menyebutkan unsur-unsur LKPD secara umum adalah sebagai
berikut: 1) Judul, mata pelajaran, semester,
tempat 2) Petunjuk belajar 3) Kompetensi yang akan dicapai 4) Indikator 5)
Informasi pendukung 6) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja 7) Penilaian.
Peserta
didik dapat melaksanakan tugas belajarnya melalui kegiatan yang diminatinya.
Asesmen diagnostik yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dapat dijadikan
pedoman dalam menyusun kegiatan-kegiatan pada LKPD. Pembelajaran yang
berlangsung akan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga respon yang tercipta
akan kuat dan berlangsung lama.
LKPD
yang dirancang memungkinkan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar
yang kolaboratif, artinya bekerja sama dengan teman-temannya untuk memperoleh
pengalaman belajar. Keterampilan kolaboratif peserta didik akan terasah. Berikut
ini contoh LKPD Kurikulum Merdeka Kelas IV. (*)
Penulis: Yetni Marlina, S.Pd (UPT SDN 16 Padang Magek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.