Konsentrasi Siswa Kurang, Bagaimana Mengatasinya? - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 15 September 2023

Konsentrasi Siswa Kurang, Bagaimana Mengatasinya?


ANETRY.NET
Perhatian siswa adalah kunci keberhasilan belajar. Semua guru mengharapkan siswa mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pembelajaran yang diberikan, namun kenyataannya sangat berbeda dengan penulis temukan di dalam kelas.

 

Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.

 

Proses pembelajaran dikatakan berhasil, apabila tujuan pembelajaran itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran yang dijalani oleh siswa. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi pun menjadi berkurang.

 

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya daya pemahaman siswa adalah konsentrasi. Konsentrasi merupakan modal utama bagi siswa dalam menerima materi ajar serta menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa yaitu dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar.

 

Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar diyakini akan membuat siswa aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuannya, sehingga siswa menjadi fokus atau konsentrasi terhadap apa yang dipelajarinya.

 

Penulis akhir-akhir ini, merasa sedih melihat peserta didik yang rata rata di kelas yang ditemui, sangat miris melihat siswa di kelas yang minat belajarnya sangat menurun. Minat siswa untuk belajar jauh sekali menurun, apalagi setelah belajarjarak jauh atau online.

 

Pada pembelajaran tatap muka minat belajar siswa untuk  belajar menurun, kurang fokus terhadap pembelajaran yang disajikan. Mereka sering bermain dalam belajar, bahkan penulis sering menceritakan kisah kisah anak yang tidak disiplin dalam hidupnya akan berakibat fatal atau rugi di akhir hidupnya, atau di masa depan.

 

Dengan jumlah siswa 15 orang, fokus belajar cuma kira kira sepertiganya saja. Itu pun konsentrasinya 10 sampai 20 menit, kemudian kurang fokus lagi. Saat dinasehati, mereka kurang mengindahkan guru, bahkan ada yang bermain, berkelakar dengan teman yang lainnya. Bahkan membicarakan persoalan yang tidak ada hubungan dengan pembelajaran, juga mengganggu teman.

 

Setiap pembelajaran yang diajarkan, diulangi lagi dan lagi. Intinya diulangi penulis sesering mungkin dan ditanya ke beberapa siswa, sebagian yang bisa menjawab. Bahkan sudah pula ditegur dengan memanggil orang tua atau wali murid tersebut. Beberapa hari kemudian mereka akan berperilaku sama dengan sebelumnya.

 

Ada beberapa faktor menjadikan anak kurang konnsentrasi dalam belajar. Di antaranya, siswa-siswa ada yang tidak sarapan menjelang berangkat sekolah. Karena tuntunan ekonomi, kesibukan orang tua siswa dalam mengawasi anak di rumah juga sangat minim. Umumnya orangtua siswa adalah buruh tani, yang berangakat pagi pulang menjelang Magrib. Bahkan orang tua siswa menyerahkan anaknya sepenuh kepada guru. (*)

Penulis: Wirnalis, S,Pd.SD (UPT SDN 26 Padang Magek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad