ANETRY.NET – Paradigma pendidikan kini, perlu dicermati. Siswa sekarang mengambarkan penilaian dalam pendidikan itu hanya penting pengetahuan dan ketrampilan saja, nilai karater dianggap tidak lah begitu penting.
Siswa sudah puas nilai matematikanya baik nilai IPAS, maupun baik tapi nilai
karakternya
kurang atau sedang, dia tidak perduli. Siswa dalam pembelajaran selalu mementingkan nilai
kuantitatif tersebut dia belum memahami bahwa nilai karater seperti disiplin, jujur, sportif, peduli dan
sopan itu lebih penting.
Orang tua juga memahami nilai anaknya
sudah baik, mungkin anaknya peringkatnya bagus rengking 1, 2 atau 3, dia
akan puas sekali. Orang tua tidak memperdulikan bagaimana perolehan dari nilai karakter anaknya. Bagaimana karater
anaknya tidak begitu dipedulikan, sepertinya bagaimana sikap anaknya, adakah peduli, jujur, hormat pada
orangtua. Atau
kesopanannya, berbicara sopan dan lembut
pada orang lain ada berubah, misalnya. Karakter ini belum lagi dilihat hasilnya.
Dalam kurikulum, selalu terdapat ada penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sayangnya penilaian karakter atau sikap, tidaklah begitu diperhatikan
atau masih dkesampingkan.
Karakter dianggap selalu nomor sekian. Sebenarnya nilai sikap atau karakter inilah yang lebih penting. Apa artinya nilai
matematika 100 tetapi tidak ada kejujuran, atau nilai PPKnnya 9 tapi
kesopanannya kurang. Sering berkata kotor, tidak peduli terhadap
teman, bila disuruh dia keberatan contohnya, dia juga menunjuk temannya yang lainnya.
Dalam hal ini, tentu dalam pendidikan yang lebih
diharapkan bukanlah seorang siswa yang cerdas saja. Siswa yang cerdas dan
berkarakter, hebat dan bagus bukan? Oleh sebab itu marilah biasakan
siswa membudayakan karakter itu, baik di rumah tangga, terlebih di mana siswa itu berada. Dengan membiasakan berbicara sopan, suka berbagi, saling peduli, rasa hormat
dan tingkah laku yang menyenangkan, di sinilah kepuasan guru.
Di sini peran semua pihak sangatlah
penting terutama orangtua, pendidik dan masyarakat. Marilah tanamkam nilai
karakter itu
dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana melatih kejujuran, disiplin, suka berbagi, peduli, sopan dan lain-lain
sangat penting. Mulai saja dari yang kecil, dengan pembiasaan, pujian dan reward
bagi yang melakukan. Selain itu juga komitmin memberi teguran bagi yang meninggalkan.
Pendidikan karakter itu sesuai dengan lingkungan rumahnya, bagaimana keluarganya, terbiasa
berkata keras, sopan, lunak, sangat bagus, berbagi, peduli dan jujur, juga perlakuan anggota keluarganya. Sedangkan di sekolah, siswa dilatih dalam semua
kegiatan untuk melaksanakan berkaraterini. Kemudian menyoliasasikan pada siswa
mengenai nilai karakter ini nanti bisa mempengaruhi kenaikan kelas.
Bila siswa telah melakukan karakter itu dalam kegiatan di
sekolah sesama teman, diadakan penilaian, terutama dalam pelaksanaanya sehari-hari. (*)
Penulis:
Arnis Z, S.Pd.SD (UPT SDN 14 Balimbing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.