ANETRY.NET – Mendidik merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan terpuji. Apalagi didasari dengan niat yang ikhlas karna Allah SWT.
Siapapun bisa menjadi pendidik, pada dasarnya pendidikan itu bisa
saja terjadi di rumah, di sekolah dan di tengah-tengah masyarakat. Menurut Ki Hadjar Dewantara, mendidik adalah menuntun
segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik itu sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
Apa yang perlu dididik?
Yaitu seluruh jiwa dan raganya, perasaannya sebagai manusia juga lebih penting
untuk dididik, kalaulah jiwa sudah terdidik ke arah yang lebih baik, maka akan
terlihat dari tindakan-tindakannya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah akan
memunculkan karakter atau akhlak mulia atau akhlak yang tercela. Tentu tidak
terlepas dari bagaimana mereka memperoleh pendidikan itu apakah mereka didik
dengan kekerasan atau dengan kasih sayangdan dengan hati.
Sekiranya mereka
sering dididik dengan kekerasan, makian sumpah serapah, cacian, maka jiwa
mereka menjadi jiwa pemberontak dan sering menimbulkan kekerasan pula. Tak
jarang menimbulkan dendam di hati mereka sasarannya bisa kepada siapa saja, ini
sebagai buah pendidikan yang tidak didasari dengan kasih sayang.
Jika mereka didik
dengan penuh kasih dan sayang, perhatian, maka munculah dalam diri mereka sikap
menghargai. Sebagai contoh, jika murid terlambat datang ke sekolah, tanyailah
terlebih dulu kenapa ia terlambat. Pasti ada sesuatu yang terjadi menyebabkan
mereka terlambat.
Sekali-kali jangan
lansung disalahkan, dihardik, disakiti hatinya. Mungkin dia terlambat bangun, bisajadi
orang tuannya sakit, atau tugas sekolahnya yang tidak selesai. Dan banyak kemunkinan
yang terjadi, jadi sebagai pendidik mestilah bijak dalam memahami situasi yang
di hadapi peserta didik.
Jadikanlah anak didik
sebagai sahabat, tempat bercerita. Sehingga kodratnya mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Guru tidak hanya menstranfer
ilmu tapi juga mendidik, mengayomi, menggandeng. Jadilah guru yang dicinta
supaya didikan yang diberikan membekas bagi kehidupannya, dan takan terlupakan
sepanjang hayatnya. (*)
Penulis Isnaini,
S.Ag (Kepala UPT SDN 20 Simawang, Kec.Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.