Jadi Guru, Harus Siap Mendidik dengan Hati - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 17 September 2023

Jadi Guru, Harus Siap Mendidik dengan Hati


ANETRY.NET
– Mendidik merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan terpuji. Apalagi didasari dengan niat yang ikhlas karna Allah SWT.

Siapapun bisa menjadi pendidik, pada dasarnya pendidikan itu bisa saja terjadi di rumah, di sekolah dan di tengah-tengah masyarakat. Menurut Ki Hadjar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik itu sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

 

Apa yang perlu dididik? Yaitu seluruh jiwa dan raganya, perasaannya sebagai manusia juga lebih penting untuk dididik, kalaulah jiwa sudah terdidik ke arah yang lebih baik, maka akan terlihat dari tindakan-tindakannya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah akan memunculkan karakter atau akhlak mulia atau akhlak yang tercela. Tentu tidak terlepas dari bagaimana mereka memperoleh pendidikan itu apakah mereka didik dengan kekerasan atau dengan kasih sayangdan dengan hati.

 

Sekiranya mereka sering dididik dengan kekerasan, makian sumpah serapah, cacian, maka jiwa mereka menjadi jiwa pemberontak dan sering menimbulkan kekerasan pula. Tak jarang menimbulkan dendam di hati mereka sasarannya bisa kepada siapa saja, ini sebagai buah pendidikan yang tidak didasari dengan kasih sayang.

 

Jika mereka didik dengan penuh kasih dan sayang, perhatian, maka munculah dalam diri mereka sikap menghargai. Sebagai contoh, jika murid terlambat datang ke sekolah, tanyailah terlebih dulu kenapa ia terlambat. Pasti ada sesuatu yang terjadi menyebabkan mereka terlambat.

 

Sekali-kali jangan lansung disalahkan, dihardik, disakiti hatinya. Mungkin dia terlambat bangun, bisajadi orang tuannya sakit, atau tugas sekolahnya yang tidak selesai. Dan banyak kemunkinan yang terjadi, jadi sebagai pendidik mestilah bijak dalam memahami situasi yang di hadapi peserta didik.

 

Jadikanlah anak didik sebagai sahabat, tempat bercerita. Sehingga kodratnya mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

 

Guru tidak hanya menstranfer ilmu tapi juga mendidik, mengayomi, menggandeng. Jadilah guru yang dicinta supaya didikan yang diberikan membekas bagi kehidupannya, dan takan terlupakan sepanjang hayatnya. (*)

Penulis Isnaini, S.Ag (Kepala UPT SDN 20 Simawang, Kec.Rambatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad