ANETRY.NET – Menjadi guru sangat menyenangkan, dan menarik sekali. Karena mencerdaskan anak bangsa itu adalah cita-cita dari awal mengambil jurusan keguruan.
Namun ada beberapa hal yang menarik, yaitu setiap anak
memiliki karakter yang berbeda-beda. Dalam karakter tersebut sebagai guru bisa belajar memahami tingkah laku setiap individu.
Tidak hanya siswa yang memiliki karakter, atau tingkah laku yang
berbeda. Orang
dewasa juga seperti itu. Dengan karakter yang berbeda setiap orang bisa memahami
dan harus bisa menerima lingkungan sekitar.
Alhamdulillah, penulis sudah mengajar
selama delapan tahun lebih kurang. Dan menjadi guru memang sangat menarik dan unik. Menarik dan unik
jika dilakukan dengan baik dan ikhlas. Menjadi guru yang menyenangkan adalah impian
setiap semua guru. Jika menyenangkan, maka untuk datang ke sekolah pun jadi semangat.
Awal mengajar, penulis mengabdi di
sekolah menengah tengah pertama (SMP). Di
sana penulis menjadi guru bimbingan dan konseling.
Sangat menyenangkan sekali bisa mengenal karakter anak. Namun, karena ada beberapa
pertimbangan, akhirnya mengambil kuliah pendidikan guru sekolah dasar. Pada akhirnya pindah
mengabdi ke sekolah dasar.
Di sekolah dasar, penulis menemukan banyak
hal tentang karakter siswa. Di antaranya ada karakter yang baik dan ada karakter
yang perlu diperbaiki, agar menjadi siswa yang cerdas dan bermanfaat. Bermanfaat bagi diri
sendiri, orang tua, dan orang lain.
Namun, setelah saya mengajar di sekolah dasar ada salah
satu orang siswa yang tidak bisa menerima lingkungan. Di mana posisi
siswa tersebut merasa dirinya selalu dibulli. Setelah saya tindak lanjuti
sebenarnya tidak ada permasalahan yang terlalu berat, hanya saja karena anak
anak masih butuh di perhatikan.
Terkadang anak tersebut selalu merasa di
olok olok oleh temannya. Anak tersebut merasa dia selalu dibulli karena fisik
dan juga karena sikapnya. Namun dilain sisi anak anak itu sama. Yang nama nya
anak anak pasti mereka di sekolah dasar sedang berada dalam masa bermain,
bicara sesukanya, nah disana peran kita sebagai guru untuk mengontrol hal hal
tersebut.
Jika terjadi permasalahan ini kita tidak
bisa memproses secara satu pihak, namun kita juga harus menggali dari pihak
lainnya. Karena setiap permasalahan pasti ada yang memulai hal tersebut.
Tergantung bagai mana cara kita menyikapinya.
Hal ini bisa saja terjadi karena mungkin
dilingkungan keluarga anak tersebut selalu di nomor satukan. Jadi saat berada
disekolah mereka merasa terabaikan atau merasa tidak di istimewakan. Jika semua
ini dibiarkan maka anak tidak bisa mandiri, karena mereka sibuk dengan
keinginannya sendiri. Padahal tujuan mereka ke sekolah adalah untuk
belajar dan merubah karakter siswa menjadi siswa yang beraklak baik dan mulia.
Namun, di balik itu kita juga perlu mendidik anak di rumah
dan apabila sudah sampai di sekolah merekan juga bisa paham dengan apa yang di
sampaikan guru. Mendidik anak tidak hanya guru saja. Peran orang tua juga perlu
karena mendidik anak itu tidak bisa langsung di serap oleh anak.
Anak itu butuh pendidikan dirumah,
lingkungan dan juga sekolah. Jika seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup
maka anak akan menjadi anak yang berkarakter yang bagus dan bisa menerima
lingkungan sekolah, masyarakat dan di sekolah.
Jika diperhatikan anak yang tidak bisa
menerima lingkungan pada dasarnya adalah anak anak yang tidak memiliki tingkat
kepercayaan diri yang tinggi. Karena tidak memiliki kepercayaan diri maka
mereka cenderung menganggap semuanya masalah. Hal hal seperti inilah yang perlu
kita sikapi dengan baik, agar tercipta hal hal positif. Jadi kita sebagai guru
sangat perlu sekali menumbuhkan dan memupuk rasa percaya diri anak.
Jika anak memiliki tingkat percaya diri
yang tinggi maka semua yang dilakukan dan yang diberikan kepada anak, maka akan
berjalan dengan baik dan sukses. Anak mudah memahami pelajaran, mudah bergaul,
bisa menerima lingkungan dan banyak di senangi teman. Itulah yang perlu kita
terapkan disekolah, di rumah dan lingkungan. (*)
Penulis: Yola Siska, S.Pd (Guru UPT SDN 04 Balimbing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.