KENDARI, ANETRY.NET -- Kompetisi Sains Madrasah dimeriahkan dengan Expo Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Nasional Tahun 2023. Pembukaan pameran ini diresmikan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Eny Retno.
Eny Retno Yaqut tinjau stand Expo MYRES
Nasional 2023 (Foto: Fadhillah Hafizhan M)
Ada puluhan booth yang memamerkan hasil penelitian siswa-siswi dari berbagai
madrasah di Indonesia. Riset ini beraneka ragam bidang, mulai dari biologi,
teknologi, IT, ekonomi, agama, dan lain-lain.
"Bahagia sekali hari ini saya bisa
hadir dan menyaksikan Expo Madrasah Young Researchers Supercamp karya
siswa-siswi madrasah. Sebuah karya membuktikan bahwa penelitian di MYRES ini
tidak hanya berupa konseptual belaka yang unreachable, tapi benar-benar bisa
membumi dan mempengaruhi kehidupan kita hari ini," ungkap Eny di Kendari,
Senin (4/9).
Eny memberi pesan pada para siswa-suswi
madrasah, apapun prestasi yang telah dicapai baik akademik maupun non-akademik,
ujiannya adalah bagaimana prestasi tersebut berdampak baik dan bermanfaat bagi
kemajuan masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
"Terus belajar dari hal-hal yang
mungkin sederhana di kehidupan kita sehari-hari. Improve your sense of
curiousity, karena dari rasa keingin tahuan ini lah akan mendorong kemauan
belajar lebih serius dan mendalam. Temukan masalah di lingkungan kita, kaji,
lalu berikan solusi," pesan Eny.
Ditambahkan Eny, MYRES ingin mengajarkan
keterampilan cara berfikir, bersikap, dan bertindak secara ilmiah. Hal ini
sangat penting seiring berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi
yang memiliki dampak di setiap lini kehidupan baik positif maupun negatif.
"Murid madrasah harus jadi bagian
pemberi solusi atas segala tantangan dari perkembangan teknologi yang
ada," tutur Eny.
Salah satu booth yang dikunjungi Eny yaitu aplikasi video game Modelant, yang
merupakan singkatan dari Moderation dan
Tolerantion. Ini merupakan game petualangan empat misi yang bisa dimainkan
sambil memahami tentang moderasi beragama.
Selain itu, ada juga Maniqui Parlente,
yang dibuat untuk memudahkan para penyandang tuna netra dalam mempelajari
Bahasa Arab dan Biologi. Lalu ada aplikasi Al-Bisyru, yaitu aplikasi relaksasi
dengan treatment mendengarkan bacaan
murottal berbasis binaural beats untuk menghadirkan ketenangan.
Turut hadir pada kegiatan itu, Dirjen
Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, dan Plt. Direktur Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Sidik Sisdiyanto. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.