Dampak Globalisasi terhadap Semangat Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 12 September 2023

Dampak Globalisasi terhadap Semangat Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar


ANETRY.NET
– Keberlangsungan pendidikan hari ini, adalah suatu proses pembelajaran dalam rangka menciptakan generasi emas yang dicanangkan pada tahun 2045. Jumlah penduduk Indonesia, merupakan bonus demokrafi sebagai sumber daya kemajuan bangsa Indonesia, seperti yang selalu digaungkan oleh presiden republik Indonesia.

 

Namun, realita di lapangan terutama dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, terjadi penurunan semangat belajar peserta didik. Peserta didik mengantuk saat guru mulai menyajikan materi pembelajaran. Akankah dijumpai generasi emas itu?

 

Media informasi dan telekomunikasi saat ini sangat berperan dalam kelangsungan  kehidupan, terutama di dunia pendidikan.Media informasi dan telekomukasi sangat membantu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran. Begitu juga bagi peserta didik. Peserta didik merasa tertarik dengan adanya tayangan yang disajikan.

 

Peserta didik sangat terkesima penuh perhatian mengikutinya sehingga  guru merasa puas penuh dengan ketenangan bathin. Di balik semua itu, terjadi pula kegundahan dan kebimbangan yang penuh dengan tanda tanya pada pikiran seorang pendidik. Peserta didik hanya menikmati kesenangan yang pada akhirnya memunculkan suatu kecanduan akan permainan dan tontonan sampai di lingkungannya.

 

Peserta didik sering berkelompok-kelompok dan memojok dengan kesibukan masing-masing. Kesibukan bermain Handphone dan menyaksikan tayangan-tayangan youtube. Keasyikan bermain dan menonton berlangsung sampai larut malam tanpa mengingat waktu. Bahkan kehilangan kesadaran akan perintah orang tua dan penugasan yang disampaikan guru.

 

Di sekolah banyak peserta didik yang mengantuk. Tidaklah wajar peserta mengantuk pada pagi hari.Waktu baru menunjukkan pukul 08.40 WIB. Di sisi lain guru merasa perlu untuk memberikan penjelasan. Sebab pada akhir semester dan akhir tahun peserta didik dihadapkan pada pertanyaan yang berisi materi bermuatan pengetahuan.

 

Jika peserta didik belum mampu menjawab pertanyaan dengan benar maka akan disipulkan bahwa peserta didik tersebut gagal dalam belajar. Apakan tindakan yang tepat dilakukan oleh seorang guru ? Bagaimana halnya dengan peserta didik yang sudah terlanjur jauh? Problematika yang sedang di hadapi hari ini oleh orang tua dan guru.Guru dan orang tua dituntut untuk berkolaborasi. Pengendalian diri peserta didik membutuhkan perhatian penuh dan pengawasan ketat oleh orang tua dan guru.

 

Pada tingkat ekonomi rendah pengontrolan anak bagi orang tua sangat sulit sebab orang tua tidak bisa berdiam diri di rumah atau berada di  sisi anaknya setelah anaknya pulang sekolah. Hal ini disebabkan karena kedua orang tua harus mencari nafkah setiap hari demi kelangsungan hidup dan kelangsungan pendidikan anaknya. Dan secara umum orang tua juga belum berpengetahuan dan berpengalaman tentang teknik penggunaan media informasi dan telekomunikasi yang baik dan benar.

 

Sehubungan dengan kondisi tersebut memberikan isyarat pada guru bahwa guru harus mengambil suatu tindakan tepat dan bijak agar tidak terjadinya penyimpangan arah dari tujuan pendidikan yang di canangkan pemerintah.

 

Seorang guru guru dituntut untuk sering bertatap muka dengan orang tua.Baik dalam bentuk pertemuan bersama maupun kunjungan rumah. Kegiatan musyawarah dilakukan bertujuan untuk menetapkan tindakan pengendalian masalah, dan memberikan bekal pada orang tua dalam hal teknik penggunaan media elektronik yang baik dan benar.

 

Guru harus mampu mendokstrin para peserta didiknya agar terhindar dari dampak negatif yang dimunculkan karena salah dalam pemanfaatan media elektronik. Orang tua harus memiliki sikap tega terhadap kehendak anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang.

 

Orang tua tak akan memberi kesempatan menggunakan Handphone pada anak, saat anak tidak berada di sampingnya atau di luar pengontrolan yang ekstra. Dan juga perlunya pembatasan waktu apabila anak diberi kesempatan. Ketegasan sangat dibutuhkan.

 

Guru dan orang tua harus solid terhadap kesepakatan yang telah ditetapkan  agar tercapainya tujuan yang diharapkan. Jika gagalnya usaha kolaborasi yang dilakukan oleh guru dan orang tua maka hasil pendidikan dan pembelajaran akan berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan nasioanal.

 

Sebab penggunaan media handphone yang tidak benar akan menjadikan manusia berprerilaku hewan yang pada ujung menciptakan manusia tidak religius bahkan atheis.Tejadinya perubahan fungsi enzim sebagai pemicu kangker pada tubuh dan juga mengerutnya otak bagian depan dan otak bagian belakang kata  Drs. Komjen Dharma Pongrekun dalam Canal Youtubenya. (*)

Penulis: Irwandi, S.Pd.SD (SDN 21 Balimbing, Kecamatan Rambatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad