Buku Cerita Bergambar, Tingkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Kelas 1 - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 12 September 2023

Buku Cerita Bergambar, Tingkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Kelas 1


ANETRY.NET
– Membaca, merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang disajikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia selain keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.

 

Kegiatan membaca, tidak hanya memerlukan adanya pengamatan dan ingatan yang baik untuk memusatkan perhatian terhadap tulisan yang ada di dalam bacaan tetapi kegiatan membaca juga membutuhkan indera mata dengan suara agar informasi yang diperoleh dapat diterima dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Muhyidin (2018:31).

 

Kemampuan membaca dan memahami teks pada peserta didik tingkat sekolah dasar, merupakan hal yang pokok dan sangat mendasar. Khususnya dalam perkembangan di masa mendatang agar informasi yang ada dapat ditangkap dan diserap. Sehingga, ketika peserta didik mencapai pendidikan yang lebih tinggi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Membaca, perlu ditekankan di kelas rendah terutama kelas 1. Dengan kemampuan membaca permulaan yang merupakan modal utama untuk keberhasilan pendidikan berikutnya. Membaca permulaan umumnya dimulai sejak peserta didik mulai masuk kelas 1 sekolah dasar. Menurut Abdurrahman (2012:201), tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak peserta didik masuk kelas 1 sekolah dasar yaitu pada saat usia sekitar 6 tahun.   

 

Peserta didik pada saat mulai memasuki kelas awal sekolah dasar, diharapkan mampu mengenal huruf terlebih dahulu. Membaca permulaan merupakan keterampilan peserta didik dalam membaca berbagai rangkaian huruf vokal, konsonan, gabungan konsonan dalam suatu kata, dan kalimat dengan penggunaan lafal dan intonasi yang tepat secara lancar dan jelas.

 

Membaca permulaan bagi peserta didik di kelas renda, bermanfaat untuk memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Tujuan pembelajaran membaca permulaan, pada dasarnya memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk mengenal tentang teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.

 

Nurani dkk, (2021:1463) menyebutkan, proses membaca permulaan dimulai dengan pengenalan huruf vocal dan huruf konsonan. Setelah peserta didik mengenal huruf vocal dan huruf konsonan peserta didik dikenalkan untuk merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah suku kata. Selanjutnya suku kata yang telah dikenalkan kemudian dirangkai menjadi sebuah kata dan kalimat sederhana. 

 

Pada saat sekarang ini, banyak terliht dari peserta didik yang kemampuan membaca permulaannya masih kurang terlihat dalam proses pembelajaran karena masih ada peserta didik yang perhatiannnya tidak terarah dalam pembelajaran. Hal itu membuktikan bahwa masih terlihat peserta didik yang kurang dalam membaca permulaan.

 

Kemampuan membaca permulaan merupakan kemampuan membaca pada tahap awal yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf, kata-kata, dan menjadi sebuah kalimat. Bercerita dengan media buku bergambar menjadi stimulasi atau pendorong yang efektif bagi peserta didik kelas 1 SDN 08 Balimbing, karena pada waktu itulah minat baca pada peserta didik mulai tumbuh. Minat tersebut yang harus diberi lahan yang tepat antara lain melalui kegiatan bercerita.

 

Dalam proses pembelajaran membaca pada peserta didik akan berhasil jika di dalamnya mengunakan media yang menarik perhatian peserta didik. Media yang digunakan adalah media yang menyenangkan bagi peserta didik dengan cara bermain sambil belajar.

 

Bagi peserta didik kelas 1, dunia bermain sambil belajar merupakan hal yang sangat digemarinya. Untuk itu dapat mengembangkan membaca pada peserta didik merupakan metode yang tepat, salah satunya ialah metode bercerita. Metode bercerita dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar dimana cerita yang dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian peserta didik. Untuk mendukung media yang tepat dalam membaca permulaan yang digunakan adalah buku cerita bergambar.

 

Buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan terbukti sangat efektif karena dengan hal tersebut peserta didik termotivasi belajar dengan gembira, bebas, aktif, dan produktif. Terlihat ketika peserta didik melaksanakan membaca yang semula mula malu dan takut untuk membaca menjadi lebih bergairah, gembira, dan semangat.

 

Anak dalam membaca permulaan, dari yang kurang mampu membaca huruf, suku kata, kata atau kalimat menjadi tertarik membaca sampai bisa mengevaluasi kalimat sederhana dengan baik. Karena adanya cerita bergambar tersebut. (*)

Penulis: Effi Maslinda, S.Pd (Guru Kelas I Upt Sdn 08 Balimbing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad