Analogi Layangan, Tarik Ulur dalam Memimpin Sekolah - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 17 September 2023

Analogi Layangan, Tarik Ulur dalam Memimpin Sekolah


ANETRY.NET
– Bermain layangan itu sepertinya mudah. Namun saat ikut bermain layangan  apalagi itu pengalaman pertama, maka terasa sangat sulit sekali. Jika terlalu ditarik layangan akan putus, tapi jika terlalu diulur maka layangan akan jatuh.

 

Orang yang telah mahir dan profesional dalam bermain layangan, maka ia akan paham kapan saat menarik benang layangan dengan kuat, kapan saatnya layangan itu diulur dengan santai. Layangan di tangan orang yang tepat, akan terbang bebas sesuai keinginan pemainnya, bebas lepas namun pasti. Melenggang seolah mengisyaratkan kebahagiaan dan kepuasan hati.

 

Tugas kepala sekolah, bisa diibaratkan dengan pemain layangan pada analogi di atas. Sebagai seorang kepala sekolah, memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam mengelola sekolah. Sekolah tidak akan bisa menjadi baik, hanya oleh seorang kepala sekolah, campur tangan guru dan  stakeholder sangatlah penting.

 

Seberapa hebatnya seorang kepala sekolah, tak akan berpengaruh jika tidak adanya dukungan dari guru serta stakeholder. Demikian juga sebaliknya, sekolah dengan guru-guru yang profesional, tak akan berkembang tanpa adanya dukungan kepala sekolah hebat di dalamnya.

 

Menjadi kepala sekolah hebat, tidaklah mudah, namun juga tidak sesulit yang dibayangkan. Sebuah lembaga dengan berbaurnya beberapa orang di dalamnya demi satu tujuan yang sama yaitu menjadikan sekolahnya unggul, siswanya berprestasi dan berbudi, dan yang tak kalah pentingnya adalah merasa nyaman dengan lingkungan sekolahnya tersebut.

 

Kenyamanan hati serta kebahagiaan saat menjalankan tugas masing masing, memerlukan  upaya untuk membangun rasa tersebut dan itu tidaklah mudah. Watak serta karakter yang berbeda menjadi tantangan bagi seorang kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya. Harus ada trik yang jitu untuk menjadikan semua itu bersatu mewujudkan impian  dan tujuannya.

 

Kepala sekolah bukanlah seorang pimpinan yang harus  selalu dipatuhi, selalu didengarkan dan selalu memerintah saja. Namun, kepala sekolah merupakan seorang tempat berkeluh kesah tentang tingkah siswa dan kesulitan guru di kelasnya. Juga tempat bertanya bila terbentur sesuatu masalah, serta tempat untuk meminta segala keperluan menyangkut perkembangan  tugas dan sekolahnya.

 

Begitu banyak beban yang terletak dipundak seorang kepala sekolah jika salah dalam mengambil langkah bisa dibayangkan mau jadi apa sekolahnya. Setiap ASN termasuk  kepala sekolah dan guru, memiliki tupoksi yang wajib diemban dan dilaksanakan dalam wujud nyata.

 

Salah satu tugas guru, adalah mendidik dan mengajar siswanya dengan baik dan benar. Mendidik dan mengajar siswa tidak bisa dilakukan tanpa pedoman dan persiapan yang matang.  Pedoman dan persiapan mengajar akan tersedia jika adanya control dari kepala sekolah. Pelaksanaan pembelajaran juga akan baik jika adanya pengawasan dari kepala sekolah.

 

Namun tidak semua keinginan itu berjalan sesuai dengan rencana. Tiap sekolah terdapat karakter serta  keinginan yang berbeda . Bagaimana cara menempatkan diri menjadi kepala sekolah pada situasi tersebut? Kembali pada analogi awal, dengan tarik ulur yang cerdas, maka kepala sekolah akan menjadi  idola bagi gurunya.

 

Saat seorang guru telah berjalan sesuai dengan koridornya, dan memiliki banyak inovasi dalam melaksanakan tugasnya, serta hasil yang dicapai siswanya memuaskan, maka kepala sekolah akan menjadikannya senior dengan pendekatan yang baik untuk membantu rekan guru yang lainnya. Hal itu merupakan penghargaan yang luar biasa dirasakan oleh seorang guru, maka dia akan memegang kepercayaan itu dengan baik, menjadi lebih baik dari guru yang lain dalam segala hal tanpa menjadikannya sombong  atau merasa paling benar.

 

Namun, jika seorang guru agak sedikit melenceng dari ketentuan yang ditetapkan, maka kepala sekolah harus bisa menarik kembali dengan halus, serta cara yang elegan untuk kembali menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan benar. Menarik kembali guru yang lalai dengan tugasnya memerlukan waktu serta kesabaran seorang kepala sekolah.

 

Jika kepala sekolah mengulur keadaan tersebut, maka dampak yang ditimbulkan akan berimbas kepada guru yang lain. Namun kepala sekolah tidak bisa dengan serta merta menarik dengan paksa guru menjalani aturan yang dibuat, karena itu bisa menjadi boomerang bagi sekolah dan kepala sekolah.

 

Diperlukan kesabaran serta upaya yang berulang agar kembali berda di jalurnya. Bila upaya tersebut sudah terlalu kuat maka perlu diulur kembali, berikan waktu untuk berfikir tentang perlunya pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.

 

Namun semua itu juga  bisa dituntaskan dengan menjadikan kepala sekolah itu contoh dan tauladan bagi guru tersebut. Contoh sederhana yang bila dibiarkan akan menjadikan sekolah tidak maju adalah seringnya terlambat datang ke sekolah.

 

Jika kepala sekolah disiplin dengan waktu datang, pulang sekolah,kepala sekolah menjalankan disiplin itu terlebih dahulu maka otomatis para guru akan segara datang ke sekolah dan pulang tepat waktu tanpa harus kepala sekolah nyinyir. Jadi keteladanan merupakan jurus ampuh dalam menarik kembali para guru untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

 

Jika semua guru telah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya maka tugas kepala sekolah menjadi ringan, susana kekeluargaan akan sangat terasa dan sekolah menjadi tempat tugas ternyaman bagi guru. Guru akan merindukan saat saat mereka di sekolah, liburan yang lama membuat mereka tetap ingin saling berkomunikasi menyatakan kerinduan mereka akan melaksanakan tugasnya.

 

Tanpa mereka sadari mereka telah diikat dengan kuat untuk selalu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya secara tulus ikhlas. Para guru akan selalu mengembangkan diri dengan baik, mengikuti perubahan perubahan demi kemajuan dunia pendidikan. Para guru selalu bahagia dan bangga menjadi seorang guru. (*)

Penulis: Desi Winarni (Kepala Sekolah UPT SDN 03 Rambatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad