Pembelajaran Mind Mapping pada Mata Pelajaran IPS - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 31 Agustus 2023

Pembelajaran Mind Mapping pada Mata Pelajaran IPS


ANETRY.NET
– Setiap pembelajaran suatu mata pelajaran, tentu ada beberapa kompetensi yang akan dicapai. Kompetensi yang harus dikuasai siswa, sudah tertuang dalam standard isi kurikulum dalam wujud kemampuan dan keterampilan.

 

Kemampuan dan keterampilan tercakup dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berbagai upaya optimal telah dilakukan guru untuk menyajikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem). Pakem mengindikasikan pembelajaran yang tepat guna dalam pencapaian kompetensi pembelajaran.

 

Upaya yang telah dilakukan guru di antaranya pemilihan beberapa metode dan teknik pembelajaran yang tepat, pemilihan sumber belajar yang menarik dan kaya informasi sehingga dapat memacu siswa untuk belajar aktif dan kreatif. Pembelajaran yang aktif dan kreatif menanamkan kebiasaan siswa berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.

 

Keberhasilan pembelajaran secara kognitif dapat diketahui dengan melihat adanya perubahan semakin kaya pengetahuan yang dimiliki siswa. Kognisi, perkembangan pikir, dan pengenalan, membuat setiap orang mengatur dunia dan sekelilingnya dengan caranya sendiri. Kognisi mengandung proses berpikir dan proses mengamati yang menghasilkan, memperoleh, menyimpan dan memproduksi pengetahuan.

 

Jika informasi ingin dipertahankan di dalam memori dan berhubungan dengan informasi yang sudah ada di dalam memori, orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan kembali kognitif, atau elaborasi dari materi (Wittock,1987). Teori kognitif mengedepankan logika sebagai objek pengembangan pola pikir. Pola pikir berkembang dari rekonstruksi pengalaman yang telah dimiliki termasuk di dalamnya segala informasi yang diperoleh.

 

Dalam pembelajaran konstruktivisme siswa dapat mengkonstruksi pengalaman lama berkembang melalui pengalaman dalam belajar dan terbentuk pengalaman baru. Pola pembelajaran IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada siswa.

 

Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencekoki atau menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka. Namun, terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajari sebagai bekal, dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

 

Di sinilah sebenarnya penekanan misi pembelajaran IPS. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa (Kosasih, 1994). Kehidupan siswa komplek dengan segala aspek kehidupannya.

 

Di sini, pembelajaran yang bermakna perlu dikembangkan sebagai langkah untuk membentuk siswa menjadi sosok yang berpotensi optimal. Kompetensi yang dimiliki siswa yang dibangun dari pengalaman yang terkonstruksi dapat mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial.

 

Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki kiranya dapat menopang siswa hidup mandiri, menghadapi tantangan kehidupan global yang semakin sulit. Pengembangan konsep yang dimiliki siswa dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan sangat membantu dalam pembentukan pengalaman barunya sebagai bekal hidup kelak di masyarakat.

 

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yang cakupan materinya sangat luas dan waktu yang tersedia sedikit. Pemahaman konsep materi IPS harus dikuasai oleh siswa untuk dikembangkan menjadi berbagai kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kehidupannya yang nyata. Lingkungan alam dan sosial serta fenomena yang terjadi di sekitar kehidupan siswa merupakan sumber belajar yang kontekstual baginya.

 

 Ideal Pembelajaran Mata pelajaran IPS memberi kesempatan siswa untuk berpikir logis dan kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan memiliki keterampilan dalam kehidupan sosial. Untuk itu, penanaman konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Pengembangan konsep-konsep menjadi kemampuan dan keterampilan yang kelak berguna untuk berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk.

 

Pengetahuan yang dimiliki siswa disimpan di otak dan digunakan ulang bila ada pengetahuan baru yang berkaitan dengan pengetahuan lama. Kemampuan siswa mengembangkan dan menceritakan kembali pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran merupakan salah satu tolok ukur tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Penyerapan pengetahuan baru dalam pembelajaran perlu diketahui dalam suatu proses pembelajaran IPS.

 

Keberanian siswa untuk menuliskan konsep yang telah dimiliki masih kurang, karena perasaan takut salah dan tidak memiliki kebebasan dalam menulis karyanya. Berdasarkan kesulitan yang sebagian besar dialami siswa, peneliti perlu kiranya mencari solusi untuk mengatasinya. Siswa memerlukan bantuan untuk mengembangkan konsep-konsep yang dimiliki dengan cara yang lebih mudah, sederhana, cepat dan menyenangkan.

 

Mind Mapping merupakan teknik pembelajaran untuk mengembangkan konsep yang dimiliki siswa di otak dengan cara sederhana, cepat, dan menyenangkan. Siswa dapat membuat Mind Mapping dengan tidak takut salah.

 

Konsep apa saja yang ada di otaknya dan masih berkaitan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari dapat dituliskan. Mind Mapping bentuk saraf otak atau kepala berambut sangat cocok untuk siswa sekolah dasar.

 

Sambil bermain, siswa dapat mengembangkan konsep materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Satu konsep (bagai di kepala) dapat dihubungkan atau digeneralisasikan dengan konsep lain sedemikian rupa (bagai rambut). Apa yang diingat anak dan masih ada kaitan dengan konsep langsung ditulis. Semakin banyak apa yang diingat siswa, semakin banyak yang ditulis maka semakin subur rambut yang tumbuh di kepala.

 

Mind Mapping bentuk narasi dapat ditulis siswa dengan cara merangkai sedemikian rupa konsep-konsep yang telah ditulis pada Mind Mapping bentuk kepala berambut. Dengan cara ini tanpa disadari siswa dapat mengembangkan materi yang dipelajari dengan lebih mudah, isi laporan lebih berkembang dan penulisan tersaji dengan runtut.

 

Kebebasan berekspresi seni terfasilitasi, dengan spidol berwarna-warni siswa bebas menorehkan keinginannya. Laporan yang dihasilkan siswa sangat menarik untuk dibaca. Isinya sangat bagus maka layak sebagai sumber belajar atau informasi dan pantas dipajang di papan pajangan.

 

Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Menurut kurikulum 2004, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Mata pelajaran IPS diberikan dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB dengan harapan siswa mampu menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

 

Menurut kerangka dasar kurikulum bahwa cakupan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi SD/MI/SDLB adalah untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

 

Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, b)memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, c) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, d) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.

 

Berdasarkan hal tersebut di atas maka ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a) manusia, tempat, dan lingkungan, b) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, c) sistem sosial dan budaya, d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Di dalam standar kompetensi mata pelajaran IPS sesuai dengan Kurikulum 2004 terdapat rambu-rambu, di antaranya: a) Pengorganisasian materi menggunakan pendekatan kemasyrakatan yang meluas (expanding community approach) yakni dimulai dari hal-hal yang terdekat dengan siswa (keluarga) ke hal yang lebih jauh (global), b) Pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan pendekatan terpadu (integrated approach) dan pendekatan belajar kontekstual untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, sikap, serta keterampilan sosial.

 

Pendekatan tersebut diwujudkan antara lain melalui penggunaan inkuiri, eksploratif, pemecahan masalah. Metodemetode pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan secara bervariasi di dalam atau di luar kelas dengan memperhatikan ketersediaan sumbersumber belajar. c) Penilaian Berbasis Kelas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar.

 

Selain penilaian tertulis (pencil and paper test), dapat juga menggunakan model penilaian berdasarkan perbuatan (performance based assessment), penugasan (project), produk (product), atau portopolio (portfolio). (*)

DAFTAR PUSTAKA

1.         Wittock, 1987. Teori kognitif mengedepankan logika sebagai objek pengembangan pola pikir.

2.         Kosasih, 1994. Kehidupan siswa komplek dengan segala aspek kehidupannya

Penulis: Lindawati,S.Pd (UPT SDN 23 Rambatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad