Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 26 Agustus 2023

Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan


ANETRY.NET
– Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Orang-orang perlu belajar dengan giat dan mempelajari segala sesuatu dalam dunia pendidikan agar dapat membangun negaranya menjadi negara yang maju.

 

Secara umum, karakter dapat didefinisikan sebagai seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak dan juga kepribadian.

 

Pendidikan karakter, adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pendidikan karakter sebagai pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

 

Indonesia sedang menggiatkan pendidikan karakter. Di mana pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda Indonesia.

 

Pendidikan karakter mutlak dibutuhkan untuk membangun kelangsungan hidup bangsa. Upaya untuk menerapkan pendidikan karakter adalah agar warga negara Indonesia selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial. Agar warga negara Indonesia menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.

 

Pendidikan nasional memiliki fungsi untuk selalu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini juga dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter sebagai pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

 

Ada banyak pilar-pilar karakter yang harus ditanamkan pada peserta didik, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu pilar karakter yang harus ditanamkan pada anak adalah kejujuran. Kejujuran perlu dilatih dan diajarkan sejak dini, bukan hanya pada anak, tetapi juga bagi kita semua. Kejujuran merupakan benteng atau fondasi diri kita dari semuanya. Selain kejujuran, masih ada pilar karakter lain yang harus diajarkan kepada murid-murid, yakni perilaku keadilan.

 

Dalam pendidikan karakter, tentu menyangkut tiga ranah moral.  Yaitu, konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan, karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

 

Pendidikan karakter digalakkan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.

 

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman. Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas.

 

Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram, dan Keteladanan. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah. Kegiatan rutin bertujuan membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin di antaranya: Infaq Siswa, Berdoa sebelum memulai, Membaca Asmaul Husna, Shalat Dhuha bersama, Membaca surat-surat pendek Alqur’an, Tadarus Alquran, Shalat Dhuhur berjamaah, dan Kebersihan kelas.

 

Sedangkan kegiatan spontan, adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya.

 

Kegiatan spontan antara lain membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa, membiasakan bersikap sopan santun, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, membiasakan antre, membiasakan menghargai pendapat orang lain, membiasakan minta izin ketika hendak masuk/keluar kelas atau ruangan, dan membiasakan menolong atau membantu orang lain, serta pembiasaan menyalurkan aspirasi melalui media yang disediakan sekolah, seperti Majalah Dinding.

 

Sementara itu kegiatan terprogram merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan sekolah. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.

 

Kegiatan terprogram ini misalnya Class Meeting, kegiatan memperingati hari-hari besar nasional, karyawisata, lomba mata pelajaran, pentas seni akhir tahun pelajaran, dan kegiatan perkemahan.

 

Kegiatan Keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh atau teladan. Kegiatan itu termasuk membiasakan berpakaian rapi, membiasakan datang tepat waktu, berbahasa dengan baik, rajin membaca, dan membiasakan bersikap ramah.

 

Kesimpulannya, pendidikan karakter jika diterapkan lebih dalam akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang baik ini tentunya juga harus mendapat dukungan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja, tetapi tanggung jawab kita bersama untuk mendidik generasi yang lebih baik.

Daftar Pustaka

1.    Faizah, Dr. Dewi Utama. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar

2.    Albertus, Doni Koesoema. 2015. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius.

3.    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan . Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter

Penulis: Eldamery, S.Pd.SD (UPT SDN 02 Simawang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad