ANETRY.NET – Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia, merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global (Depdiknas, 2006).
Bahasa juga memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain. Selain itu juga untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat
yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia, diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Kunci pembelajaran Bahasa Indonesia adalah harus baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan Indonesia. Artinya, siswa harus mendapatkan pemahaman yang
tepat.
Pemahaman adalah mengerti isi dari suatu hal. Jika menghadapi
sebuah puisi, siswa tidak hanya berhadapan dengan unsur kebahasaan yang meliputi
serangkaian kata-kata indah, namun juga merupakan kesatuan bentuk pemikiran
atau struktur makna yang hendak disampaikan penyair.
Pada pokoknya, puisi dibangun oleh dua
unsur pokok, yaitu struktur fisik yang berupa bahasa yang digunakan dan
struktur batin atau struktur makna, yaitu pikiran dan perasaan yang diungkapkan
oleh penyair. Kedua, unsur merupakan kesatuan yang saling jalin-menjalin secara
fungsional. Dengan demikian dalam pemahaman, sebuah puisi harus dimengerti isi dari keseluruhan unsur pembangun
puisi.
Berdasarkan identifikasi awal pemahaman
dan menarasikan puisi yang dilakukan siswa kelas IV SDN 15 Rambatan Kecamatan
Rambatan,
masih sangat rendah. Hal ini terbukti dari hasil kerja siswa dari jumlah siswa
keseluruhan,
kurang dari 50% siswa yang mampu mencapai standar minimal yang ditetapkan 65%.
Berdasarkan dari hasil kerja siswa, penulis mengidentifikasi
selama proses pembelajaran ditemukan beberapa penyebab antara lain, 1) siswa cenderung malas
untuk memahami isi puisi, 2) siswa lebih suka mendeklamasikan puisi daripada memahami atau
menarasikan puisi, 3) siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi puisi, dan menceritakan kembali
isi puisi dengan menggunakan kata-kata sendiri yang mudah dipahami orang lain, dan 4) siswa merasa
putus asa terlebih dahulu sebelum mengerjakan karena bingung.
Untuk mengatasi masalah dengan
menggunakan metode pembelajaran Kooperatif Think
Pair and Share, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menarasikan
puisi. Model pembelajaran Kooperatif Think
Pair and Share adalah model pembelajaran yang dianggap paling sesuai untuk
mengatasi permasalahan di atas. Model pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share dapat mengembangkan pemikiran masing-masing
siswa karena adanya waktu berpikir (think
time), Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat.
Pada model tersebut, menurut Jones (2002), akuntabilitas berkembang karena siswa harus
saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan
pasangannya, kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh
kelas. Jumlah anggota kelompok yang kecil, mendorong setiap anggota untuk terlibat secara
aktif, sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara di depan kelas, paling tidak memberikan
ide atau jawaban karena pasangannya.
Faktor selain itu, dikarenakan siswa SD
yang masih cenderung lebih suka dengan pembelajaran yang menarik agar tidak
membosankan, maka penulis memakai model pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share sebagai salah satu cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Penggunaan pendekatan kooperatif
model Think Pair And Share,
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan penarasian puisi
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 15 Rambatan Kecamatan
Rambatan.
Jadi untuk menumbuh kembangkan minat baca dan pemahaman belajar puisi
anak dengan menggunakan kooperatif Think Pair and Share yang artinya
Pembelajaran kooperatif yang memberikan kepada siswa waktu untuk berfikir dan
merespon. Maksud di sini siswa di beri waktu yang semaksimal mungkin untuk bisa memahami
isi dan hal yang terkandung dalam sebuah puisi yang di sajikan oleh guru. (*)
Penulis:
Mimi Suhartini, S.Pd.SD (UPT SDN 15 Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.