ANETRY.NET – Sebagai seorang guru Pendidikan Agama Islam, tentulah mempunyai tugas sangat berat yang mungkin berbeda dengan guru bidang studi lainnya, karena pertanggungjawaban seorang guru agama adalah dunia dan akhirat. Jika terdapat kesalahan dalam cara mengajar, tidak hanya tenaga dan waktu saja yang terbuang sia-sia, tetapi lebih dari itu yakni akan dapat merusak jiwa para peserta didik yang seharusnya berkembang dengan baik.
Proses mengajar, bukanlah laksana proses memulai suatu
reaksi kimia, akan tetapi labih dari
itu. hati seorang guru harus masuk
kedalam jiwa kepautan dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Seorang guru
hendaklah dapat menempatkan diri sebagai pemimpin yang baik. Seorang guru harus bisa memberikan teladan dan kasih
sayang terhadap para siswanya.
Usaha guru tidak akan berhasil bila ia mengajarkan pelajaran yang tidak disenanginya. Guru
tidak akan berhasil meyakinkan anak didiknya dengan keyakinan yang diragukan
kebenarannya, seperti itu pula para
peserta didik, mereka tidak akan senang dan yakin kepada gurunya bila
guru tidak sayang kepadanya.
Sekarang ini manusuia sudah berada di zaman yang penuh
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya guru harus mempunyai jiwa yang selalu ingin
meningkatkan inovasi-inovasi untuk
mencapai prestasi, supaya para siswanya mencapai hasil belajar yang maksimal. Guru
sebagai faktor utama keberhasilan dalam pembelajaran agamaI, dituntut
kemampuannya untuk dapat menyampaikan
bahan ajar kepada para peserta didik dengan
metode, teknik dan pendekatan yang digunakan oleh para guru dalam membengkitkan minat dan
sikap positif peserta didik dalam
pembelajaran agama islam harus dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar.
Berkaitan dengan ini ada baiknya kita ulas sedikit
tentang metode , teknik dan pendekatan
mana yang digunakan guru Sekolah
Dasar dalam mengajarkan Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan kondisi yang dinamis, kreatif dan relevan dengan kehidupan
sehari-hari yang sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI.
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti ditujukan untuk 1) Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar
mantap spiritual, berakhlak mulia, selalul menjadikan kasih sayang dan sikap
toleran sebagai landasan dalam hidupnya. 2) Membentuk peserta didik agar
menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-prinsip agama islam terkait
dengan akhlak mulia, akidah yang benar (akidah sahibah berdasarkan paham ahlus
sunnah waljama’ah, syariat dan perkembangan sejarah peradaban islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam hubungannya dengan sang Pencipta, diri sendiri, sesama warga
negara,sesama manusia, amupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. 3) Membimbing
peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip islam dalam berfikir
sehingga benar, tepat, dan arif dalam meyimpulkan sesuatu dan megambil
keputusan. 4) Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam
menganalisa perbedaan pendapat sehingga perperilaku moderat (wasatiyyah) dan
terhindar dari radikalisme ataupun
liberalisme. 5) Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam
sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi.
Dengan demikian dia aktif dalam
mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya: dan 6) Membentuk
peserta didik menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah
basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah islamiyyah) , dan juga persaudaraan
sebangsa dan senegara (ukhuwwah wataniyyah ) dengan segenap kebinnekaan agama ,
suku dan budayanya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang
meliputi 1) Al-Quran Hadist, 2) Akidah, 3) Akhlak, 4) Fikih, dan 5) Sejarah Peradaban
Islam. Untuk mencapai tujuan pembelajaran PAIBP yang telah dirumuskan, maka tentu guru harus memakai metode, teknik, dan pendekatan
pembelajaran yang sesuai. Keberhasilan peserta didik dalam belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti sanagt tergantung kepada intruksi guru dalam
proses belajar danmengajar.
Berbagai macam metode dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran. Metode yang diterapkan sangat tergantng kepada krmampuan guru,
sifat materi yang akan diajarkan serta sarana yang tersedia. Beberapa metode yang dipandang
cocok dalam pembelajaran PAIBP diantaranya: Metode Ceramah, Metode Drill, Metode
Example Non Example, Metode pembelajaran Direct
Instruction, Metode Pembelajaran Group Investigation, Metode Pembelajaran
Jigsaw, Metode Pembelajaran Make A Match, dan metode lainnya.
Daftar Bacaan
1.
Drs Mansur dkk, Metodologi Pendidikan Agama: CV
Forum 1982
2.
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Dan teknologi
Nomor 033/H/KH/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset
Dan teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar, Dan
jenjang Pendidikan Menengah Pada kurikulum Merdeka.
3.
Dr. H. Moch. Agus Kisno Budiyanto, M.Kes.
Sintaks 45 Motode Pembelajaran Dalam Student Centered Learning (SCL), 2016
Penulis: Kasmawati, S.Ag (Guru PAIBP UPT SD Negeri 05 Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.