ANETRY.NET – Pada proses pembelajaran yang dilakukan, dibutuhkan kolaborasi oleh seluruh komunitas sekolah. Dengan begitu, sebagai pendidik, tenaga kependidikan, dan anak, dapat mencitakan pembelajaran yang menyenangkan.
Hal itu juga sekaligus agar memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek pembelajaran sosial, dan emosional tentang
kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan membangun
relasi, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Sebelum mengimplementasikan pembelajaran
sosial dan emosional, maka harus tahu terlebih dahulu pengertian dari
aspek-aspek yang ada pada pembelajaran sosial dan emosional. Yang pertama
adalah kesadaran diri merupakan kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan
nilai-nilai pada diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri
dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Manajemen diri merupakan
kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, serta prilaku diri yang secara efektif
dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai situasi.
Sedangkan kesadaran diri, dapat dilihat
dari kemampuan dalam berempati kepada orang lain, ikut merasakan apa yang
dirasakan orang lain, apakah dalam keadaan suka maupun duka, termasuk yang
berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks berbeda-beda. Pada keterampilan
berelasi, adalah kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang
sehat agar terciptanya hubungan yang suportif.
Terakhir, adalah pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab. Dalam mengambil keputusan harus dapat memilih dan mempetimbangkan standar-standar, dan adanya
rasa aman. Pengambil keputusan juga dapat mengevaluasi manfaat dan adanya
konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilkau untuk kesejahteraan diri
sendiri, masyarakat, dan kelompok.
Upaya yang dilakukan dalam
mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional di kelas VI di UPT SDN 02
Simawang, dimulai dari pengajaran yang secara eksplisit di kelas, hingga
kemitraan dengan keluarga serta pada komunitas untuk mengupayakan proses
kolaboratif dan berkelanjutan. Pada penerapannya, sesuai dengan prinsip
pendidikan Tri Sentra ( Tiga Pusat Pendidikan). Salah satunya adalah gagasan Ki
Hajar Dewantara yang menerangkan, pedidikan berlangsung di tiga lingkungan
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarrakat.
Saat mengimplementasikan pembelajaran sosial
dan emosional dengan kesadaran diri, di awal pembelajaran dapat dilakukan
dengan meningkatkan konsentrasi siswa dengan menggunakan atau menanyakan
perasaan anak pada hari ini. Kemudian
melakukan aktifitas atau kegiatan praktik STOP.
Pada manajemen diri dapat diimplementasikan
pada kegiatan belajar kelompok yang dapat mengambil inisiatif dan
mendemonstrasikan kendali diri dalam kelompok. Sedangkan dalam kesadaran social,
anak mampu berempati dengan teman kelompoknya, serta menunjukkan dan mengakui
kemampuan orang lain.
Mendampingi anak dalam keterampilan
dalam berelasi, yaitu dengan mengimplementasikan dengan berkomunikasi aktif
adalam diskusi. Pada Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dapat di
implementasikan dengan kegiatan pembelajaran diskusi, keterbukaan dalam
pikiran, rasa ingin tahu, keterampilan dalam berfikir kritis dalam menyampaikan
pendapat yang bertanggung jawab.
Sumber:
1. Ditpsd.kemdikbud.go.id profil pelajar pancasila.
2. Ditpsd.kemdikbud.go.id Program guru penggerak
Penulis: Rosi Laini, S.Pd.SD
(UPT SDN 02 Simawang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.